Akhir pekan ini menjadi ajang untuk menikmati budaya Betawi di Jakarta. Berbagai kegiatan bertema Betawi digelar, antara lain Lebaran Betawi di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
Oleh
Dian Dewi Purnamasari/Agnes Rita Sulistyawaty
·3 menit baca
Akhir pekan ini menjadi ajang untuk menikmati budaya Betawi di Jakarta. Berbagai kegiatan bertema Betawi digelar, antara lain Lebaran Betawi di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
Lebaran Betawi digelar pada Jumat (19/7/2019) mulai pukul 19.00, Sabtu pukul 08.00, dan Minggu pukul 06.00. Rangkaian kegiatan akan dimeriahkan, antara lain, dengan pertunjukan lenong Betawi, tanjidor, dan sorendo-rendo. Gambang kromong akan tampil di hari Sabtu dan Minggu.
Rangkaian Lebaran Betawi ini juga diisi dengan bazar makanan Betawi, seperti bir pletok, longong sayur godog, dan kue kering Betawi yang ditawarkan pada hari Sabtu. Di hari Minggu, bir pletok, laksa Betawi, dan kue basah bisa kita nikmati di sini.
Acara ini terbuka untuk umum dan gratis.
Bagi para pencinta batik, hari ini, Jumat (19/7/2019) menjadi hari terakhir Festival Batik Betawi 2019. Festival diadakan oleh Sanggar Puspatarini di tempat mereka, yakni di Terogong, Jakarta Selatan. Ada tiga stan yang ikut dalam festival ini, yaitu Batik Terogong, Batik Palbatu, dan Batik Gandaria.
Selain pameran batik tulis, panitia dari Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jaksel juga mengadakan lomba membatik untuk ibu-ibu. ”Festival Batik Betawi kami laksanakan berpindah-pindah lokasi supaya orang mengenal, paham batik, dan mendorong anggota komunitas bertambah,” kata Kepala Suku Dinas Pariwisata Jaksel Imron, kemarin.
Perajin Batik Terogong, Agustina Dwi Ariani, mengatakan, batik tak hanya menjadi ikon dan produk kebanggaan Betawi, tetapi juga bentuk perlawanan terhadap penggusuran tanah untuk ekspansi properti ataupun infrastruktur.
Keluarganya selama ini membangkitkan batik Betawi supaya menjadi ikon dan memiliki nilai lebih. Dengan nilai itu, warga memiliki daya tawar lebih untuk mempertahankan aset tanah dari ekspansi properti ataupun program pemerintah.
”Lokasi kami di Terogong diapit kawasan Pondok Indah dan Fatmawati serta dikelilingi apartemen. Batik menjadi senjata kami agar kami memiliki nilai lebih supaya tidak digusur,” kata Agustina.
Subur Makmur
Di Bentara Budaya Jakarta (BBJ), pameran tunggal seni rupa bertajuk Subur Makmur karya Gigih Wiyono akan hadir pada 18-27 Juli 2019. Subur Makmur adalah jargon yang acap kali terdengar di masyarakat. Subur dapat diartikan sebagai kemampuan untuk hidup, tumbuh, dan berkembang biak secara sempurna. Sementara makmur dimaksudkan sebagai hasil yang serba berkecukupan.
Masih di BBJ, hari Sabtu (20/7/2019) mulai pukul 14.00, kita bisa ikut Melukis di Atas Jam Kayu. Kegiatan yang diadakan komunitas Gambar Bareng Bentara Muda ini ditujukan bagi para pencinta seni untuk turut bersama mengekspresikan kreativitas.
Medium lukis memang kian digarap intens sekaligus inovatif, salah satunya dengan memanfaatkan aneka medium lukis, termasuk jam kayu. Beberapa kalangan bahkan mengembangkan ragam kreasi ini menjadi bisnis kreatif untuk cendera mata.