Limbah Minyak di Kepulauan Seribu Terus Dikumpulkan
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu, warga, dan anggota staf Pertamina Hulu Energi Offshore North West atau PHE ONWJ hingga kini masih terus menangani limbah minyak yang mencapai wilayah Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, sejak Selasa (23/7/209). Ini dampak dari kebocoran pada anjungan lepas pantai YYA-1 area PHE ONWJ di perairan laut Karawang, Jawa Barat.
Oleh
J Galuh Bimantara
·1 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu, warga, dan anggota staf Pertamina Hulu Energi Offshore North West atau PHE ONWJ hingga kini masih terus menangani limbah minyak yang mencapai wilayah Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, sejak Selasa (23/7/209). Ini dampak dari kebocoran pada anjungan lepas pantai YYA-1 area PHE ONWJ di perairan laut Karawang, Jawa Barat.
Namun, menurut Wakil Bupati Kepulauan Seribu Junaedi, Rabu (31/7/2019), volume ceceran dan limbah minyak yang dikumpulkan terus menurun dari hari ke hari.
Limbah yang telah terkumpul sampai dengan saat ini sudah 1.470 karung. Karungnya ukuran 25 kilogram.
”Limbah yang telah terkumpul sampai dengan saat ini sudah 1.470 karung. Karungnya ukuran 25 kilogram,” ucap Junaedi dalam keterangan tertulis.
Kegiatan kerja bakti membersihkan limbah minyak berjalan di Pulau Untung Jawa, Rambut, dan Ayer. Menurut Junaedi, tumpahan minyak mencapai Kepulauan Seribu bagian timur. Sumur PHE ONWJ yang bocor berjarak lebih kurang 100 meter dari kabupaten ini.
Sebanyak 475 karung limbah minyak diangkut kapal ke Marunda hari Minggu (28/7/2019), menyusul 585 karung dibawa ke Marunda pada Selasa (30/7/2019). Sisa yang belum terangkut masih ditumpuk di Pulau Untung Jawa.
Junaedi menambahkan, pihaknya hingga kini belum mendengar ada keluhan dari wisatawan terkait dengan kejadian tersebut. Itu kemungkinan karena wisatawan banyak menyebar di pulau-pulau lain yang tidak atau minim terdampak limbah.