Regenerasi di PDI-P, Puan Maharani: Ibu Mega Tahu Momentum Paling Pas
Saat berkunjung ke Redaksi Kompas, putri Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang juga salah satu pejabat teras di PDI-P, Puan Maharani, menjawab pertanyaan soal isu regenerasi pucuk pimpinan tertinggi PDI-P, kader PDI-P yang ditugaskan di kabinet Joko Widodo-Ma’ruf Amin, dan kemungkinan partai politik lain bergabung ke koalisi Jokowi-Amin.
Oleh
Kurnia Yunita Rahayu
·5 menit baca
Puteri Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang kini menjabat Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, menyambangi redaksi Kompas, di Menara Kompas, Jakarta, Selasa (6/8/2019).
Dalam kunjungannya, dia banyak berbicara soal capaian-capaian positif selama pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, 2014-2019, selain soal gelaran Kongres ke-V PDI-P yang akan dimulai dua hari lagi atau Kamis (8/8/2019) hingga Minggu (11/8/2019) di Denpasar, Bali.
Khusus terkait kongres, Ketua DPP PDI-P Bidang Politik dan Keamanan tersebut menjawab banyak pertanyaan seputar kemungkinan regenerasi pucuk pimpinan tertinggi di PDI-P dibahas dalam kongres. Selain itu, kemungkinan pembahasan kader PDI-P yang ditugaskan di kabinet Joko Widodo-Ma’ruf Amin, 2019-2024, dan pimpinan DPR/MPR, saat kongres.
Seperti apa lengkapnya? Berikut petikan obrolan Kompas dengan Puan Maharani:
Bagaimana agenda Kongres ke-V PDI-P, apakah sudah bisa dipastikan Megawati Soekarnoputri kembali menjabat ketua umum PDI-P?
Kalau untuk dinamika yang ada di lapangan kongres, sampai saat ini saya hanya bisa menyampaikan bahwa hari pertama (8 Agustus 2019), kita akan menentukan Bu Mega sebagai ketua umum. Bagi kami sebagai kader, masih penting supaya Bu Mega ada di situ dalam proses regenerasi ke depan.
Regenerasi ke depannya itu kapan? Ya itu saya sebagai kader dan juga anaknya Ibu Mega percaya bahwa beliau itu akan tahu momentum yang paling pas.
Bahwa kemudian di kongres besok beliau akan menyampaikan akan ada ketua umum, wakil ketua umum, itu akan jadi kejutan yang hanya beliau yang menyampaikan. Karena saya pun tidak akan kemudian nanya, nolak, dan enggak akan maksa-maksa. Buat saya, sebagai orang yang sudah makan asam garam di sini puluhan tahun, beliau akan tahu momentumnya itu kapan akan melaksanakan regenerasi.
Sebagaimana saat beliau memilih Pak Jokowi dari Wali Kota Solo itu kok bisa menjadi Gubernur DKI Jakarta kemudian jadi presiden. Menurut saya, visi beliau itu sudah ke depan dan beliau tidak akan membuat PDI-P menjadi rontok ataupun jadi hilang. Tidak akan membuat keputusannya kemudian mencederai perjalanan panjang masa depan Republik Indonesia ke depan.
Kader dari 34 provinsi sepakat Megawati memimpin kembali?
Semua kader partai dari 34 provinsi sudah sepakat bahwa kami akan menetapkan kembali Ibu Megawati sebagai ketua umum periode yang akan datang. Kami akan meminta beliau untuk bisa memberikan arahan bagaimana program partai dan kabinet ke depan.
Pengalaman beliau selama ini sebagai Ketua Umum PDI-P juga sebagai Presiden ke-5 dan pernah pula menjadi wakil presiden tentu saja masih diperlukan oleh PDI-P untuk mengawal program-program yang ada di PDI-P.
Dan tentu saja, terkait dengan regenerasi bukannya Ibu Mega tidak menyiapkan. Semua itu sudah disiapkan kader-kader yang mumpuni dan punya rekam jejak, yang sudah ditempatkan oleh Ibu Mega di bidangnya masing-masing, di provinsi, kabupaten/kota, dan lain-lain.
Terkait dengan internal, tentu saja beliau sudah memiliki rencana yang nantinya akan menjadi satu kejutan di kongres Bali yang akan datang. Tunggu momentumnya.
Bagaimana dengan kabar jabatan baru di struktur DPP PDI-P, yaitu ketua harian, yang pernah dilontarkan oleh politisi senior PDI-P Pramono Anung?
Sampai hari ini belum ada agenda khusus mengenai ketua harian yang akan diputuskan di dalam kongres di Bali.
Jika itu diperlukan, tentu saja sesuai dengan keinginan atau kebutuhan menuju PDI-P menjadi partai modern yang akan datang. Namun, keputusannya akan tetap menunggu ibu ketua umum setelah terpilih kembali.
Selain isu regenerasi, Kongres V PDI-P kabarnya akan membahas kader PDI-P yang akan ditugaskan di kabinet Jokowi-Amin ataupun untuk mengisi posisi strategis di legislatif, seperti ketua DPR?
Itu nanti akan dibicarakan, tetapi mungkin dalam dinamikanya di kader-kader yang hadir bisa mengusulkan nama-nama. Namun, kemudian yang akan mengajukan nama-nama itu adalah ibu ketua umum. Sampai saat ini belum sampai pembahasan dalam satu komisi.
Apakah PDI-P sudah punya nama-nama yang akan duduk di kabinet?
Sudah punya, dong, tetapi masih rahasia.
Jumlahnya apa lebih banyak dari komposisi kabinet saat ini?
PDI-P, kan, sekarang menangnya lebih banyak dari partai yang lain. Jadi, seharusnya dapatnya lebih banyak kursi. Akan tetapi, apakah itu dari internal atau profesional masih kami godok.
Pemilihan menteri di kabinet berikutnya merupakan hak prerogatif presiden. Akan tetapi, sebagai salah satu partai yang mengusung Pak Jokowi, PDI-P tentu saja memiliki kriteria yang sudah kami godok bersama dengan ibu ketua umum, kira-kira calon menteri yang akan masuk kabinet selanjutnya dari PDI-P itu siapa saja.
Terkait posisi strategis di legislatif, khususnya ketua DPR, apakah Mbak Puan sudah pasti akan menjabat ketua DPR?
Sebagai partai pemenang Pemilu 2019, PDI-P tentu saja sesuai undang-undang mendapatkan kursi ketua DPR. Kalau ditanya kriterianya, tentu saja salah satunya pernah menjadi anggota DPR dan sudah berpengalaman, serta tambahan memiliki suara yang cukup banyak pada saat pemilu yang akan datang. Untuk posisi Ketua DPR, tentu saja nama saya muncul. Namun, kita tunggu saja keputusan ketua umum.
Konsolidasi koalisi partai pendukung Jokowi-Amin juga akan dibahas saat kongres?
Tentu saja itu akan dibahas dalam komisi terkait pemenangan pemilu. Karena pemilu itu, kan, biasanya sampai dengan pilkada dan menuju 2024. Jadi, dengan siapa kita akan berkoalisi, dengan siapa kita akan bersama-sama, tentu saja akan dibahas dalam komisi itu.
Pembahasan termasuk kemungkinan bergabungnya partai politik lain dalam koalisi Jokowi-Amin?
Itu mungkin akan jadi salah satu pembicaraan.
Semua partai koalisi pasti ketemu dalam satu pembicaraan, nanti akan menambah atau tidak tentu saja akan jadi satu pembicaraan. Pihak yang setuju atau tidak itu juga akan jadi pembicaraan. Tetapi, kongres di Bali ini, kan, internal PDI-P, tidak ada kaitannya dengan koalisi yang lain, tetapi akan menjadi satu pemikiran atau kajian di internal partai saja.