Pengembangan teknologi informasi juga akan menjadi langkah regenerasi partai menuju Pemilu 2024. Partai perlu menjawab kebutuhan generasi milenial tentang pengetahuan politik.
Oleh
Kurnia Yunita Rahayu
·4 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Peningkatan jumlah pemilih pemula pada 2024 menjadi tantangan tersendiri bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI-P. Dalam kongres kelima yang akan digelar di Denpasar, Bali, Kamis (8/8/2019) hingga Sabtu (9/8/2019), terobosan untuk menggaet generasi milenial dengan pengembangan teknologi informasi akan dibahas.
Ketua Panitia Pengarah Kongres V PDI-P Djarot Saiful Hidayat di Denpasar, Bali, Rabu (7/8/2019), menjelaskan, pengembangan teknologi informasi akan dibahas oleh Komisi V Kongres tentang tata kelola partai. Saat ini, partai tengah membangun aplikasi yang menyediakan seluruh informasi, mulai dari sistem kepartaian, sejarah bangsa, hingga ideologi Pancasila, secara digital.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
”Kami akan mengembangkan PDI-P sebagai partai yang akrab dengan digital, akan menjadi Partai Digital Indonesia Perjuangan,” kata Djarot seusai konferensi pers di Hotel Grand Inna Bali Beach, Denpasar. Jumpa pers tersebut juga dihadiri Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto, Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDI-P Bali Wayan Koster, dan Wakil Bendahara Umum DPD PDI-P Bali Rudianto Chen.
Djarot menambahkan, pengembangan teknologi informasi juga akan menjadi langkah regenerasi partai menuju Pemilu 2024. Partai perlu menjawab kebutuhan generasi milenial tentang pengetahuan politik. Sebab, akan terjadi peningkatan jumlah pemilih pemula pada 5 tahun mendatang.
”Diprediksikan pada 2024, 70 persen dari total jumlah pemilih berusia di bawah 30 tahun,” ujar Djarot.
Kemudahan mengakses informasi dan pengetahuan ideologis juga diharapkan mampu menjaga generasi muda untuk tetap memahami jati diri bangsa. Pemahaman itu penting di tengah merebaknya ideologi radikal dalam beberapa tahun ke belakang.
Di samping menyongsong Pemilu 2024, PDI-P juga mematangkan strategi untuk memenangkan Pilkada 2020 yang akan digelar serentak di 270 daerah. Adapun langkah-langkah yang diperlukan akan dibahas oleh Komisi IV tentang pemilu.
”PDI-P menargetkan kemenangan sebesar 60 persen pada Pilkada 2020,” kata Djarot.
Untuk mengembangkan daerah, partai membentuk subkomisi kerja sama kepala daerah. Dalam subkomisi tersebut, kepala daerah akan didorong untuk bekerja sama menajamkan filosofi Trisakti dalam pembangunan.
Selain itu, terdapat tiga komisi dan subkomisi lain yang akan membahas sejumlah hal berbeda. Adapun Komisi I tentang ideologi dan trisakti, Komisi II tentang politik legislasi, baik dalam anggaran maupun pengawasan kebijakan, dan Komisi III tentang kebudayaan.
Subkomisi lain yang akan dibentuk adalah tentang rehabilitasi. Melalui komisi tersebut, partai mengatur rehabilitasi bagi kader yang pernah melakukan kesalahan fatal dan dipecat. Akan tetapi, mekanisme rehabilitasi tidak berlaku bagi kader yang melakukan tindak pidana korupsi dan menghina simbol partai.
Dihadiri seluruh peserta
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menambahkan, Kongres V PDI-P yang mengusung tema ”Solid Bergerak untuk Indonesia Raya” akan dimulai besok. Kongres diikuti 2.172 peserta. Mereka terdiri dari utusan dari 514 pengurus di tingkat kabupaten/kota, 34 provinsi, dan dewan perwakilan luar negeri. Selain itu, ada pula peninjau yang berasal dari undangan khusus, senior partai, dan anggota dewan.
”Agenda utama besok adalah pidato politik Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri,” kata Hasto.
Presiden Joko Widodo, yang juga kader PDI-P, akan hadir untuk memberikan sambutan. Sejumlah perwakilan dari partai politik anggota Koalisi Indonesia Kerja dan Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto pun dipastikan hadir.
Rapat paripurna akan dimulai besok pada pukul 16.30 WITA dengan agenda pengesahan utusan, jadwal, dan tata tertib kongres. Setelahnya, agenda dilanjut dengan pembukaan oleh ketua umum dan pembacaan laporan pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Pusat periode 2015-2020.
Setelah DPP demisioner, dibentuk pimpinan sidang kongres yang terdiri dari utusan dewan pimpinan cabang (DPC) dan dewan pimpinan daerah (DPD). ”Mereka yang menjadi pemenang Pemilu 2019 akan menjadi pimpinan sidang kongres,” kata Hasto.
Meski baru dibuka besok, sejumlah agenda telah dimulai sejak Rabu. Megawati pun meninjau lokasi kongres pada Rabu Sore.
Megawati yang mengenakan kemeja bergaris putih biru dan celana panjang hitam hadir bersama tiga cucu dari anak pertamanya, Mohammad Rizki Pratama. Ia disambut oleh Hasto, Djarot, dan Ketua DPC PDI-P Banyuwangi, Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas.
Sesampainya di lokasi kongres, Megawati menyaksikan penampilan Tari Gandrung Kembang Menur yang ditampilkan oleh 50 penari anak dari Banyuwangi. Setelah penampilan usai, ia pun meninggalkan lokasi kongres. Menurut rencana, Megawati akan tiba kembali di lokasi kongres sekitar pukul 19.00 WITA untuk memberikan sambutan dalam acara Malam Budaya.
Ketua DPD PDI-P Bali Wayan Koster menjelaskan, kongres kali ini berupaya untuk menghadirkan nuansa kebudayaan yang kuat. Pada agenda Malam Budaya, akan ada penampilan dari berbagai daerah yang dilengkapi dengan ramah tamah.
Panitia juga menyediakan lokasi khusus di Pantai Matahari Terbit untuk menjamu lebih dari 14.000 penggembira yang datang dari berbagai daerah. Untuk semua agenda, kongres menghabiskan biaya sebesar Rp 17,6 miliar yang bersumber dari dana gotong royong kader.