Rumah Sakit Indonesia Paling Banyak Dirujuk Pasien dari Timor Leste
Rumah sakit-rumah sakit Indonesia menjadi rujukan banyak pasien dari Timor Leste. Pemerintah Timor Leste pun menyediakan anggaran khusus bagi warga negara mereka yang membutuhkan penanganan medis di luar negeri.
Oleh
Dionisia Arlinta
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Rumah sakit-rumah sakit Indonesia menjadi rujukan banyak pasien dari Timor Leste. Pemerintah Timor Leste pun menyediakan anggaran khusus bagi warga negara mereka yang membutuhkan penanganan medis di luar negeri.
Pemerintah Timor Leste mengakui bahwa negaranya masih membutuhkan dukungan dan bantuan dari negara lain untuk penyediaan layanan kesehatan yang bagus. Wakil Menteri Kesehatan Urusan Pengembangan Kesehatan Strategis Timor Leste Bonifacio Mau Coli dos Reis mengatakan, sumber daya kesehatan yang dimiliki negaranya, baik peralatan medis maupun tenaga kesehatan, masih terbatas.
”Indonesia termasuk negara yang paling banyak dirujuk oleh pasien dari Timor Leste. Sekitar 75 persen pasien kami dirujuk ke fasilitas kesehatan di Indonesia. Sisanya baru ke Malaysia dan Singapura. Selain teknologi dan sumber daya yang bisa diandalkan, penggunaan bahasa yang sama juga memudahkan dan membuat masyarakat kami lebih nyaman,” tutur Bonifacio di sela-sela acara penandatanganan nota kesepahaman antara Siloam Hospitals Group dan Pemerintah Timor Leste terkait penyediaan pelayanan kesehatan bagi pasien rujukan di Tangerang, Jumat (9/8/2019).
Siloam Hospitals Group tercatat menjadi salah satu rumah sakit Indonesia yang menjalin kerja sama dengan Pemerintah Timor Leste untuk penyediaan layanan kesehatan bagi pasien rujukan. Kerja sama yang disepakati selama satu tahun mendatang ini juga termasuk pertukaran pengetahuan untuk penguatan sumber daya manusia di bidang kesehatan.
Business Group Head Siloam Hospitals Group Amelia Hendra mengungkapkan, kerja sama antara Siloam Hospitals dan Pemerintah Timor Leste telah berlangsung sejak 2014. ”Pada 2019 ini, kerja sama kembali dilanjutkan dengan penguatan pada aspek sharing khowledge. Jadi, tenaga kesehatan kami juga akan membantu penguatan kompetensi sumber daya manusia di Timor Leste melalui beberapa pelatihan,” ujar Amelia
Secara umum, kerja sama pelayanan kesehatan yang disepakati antara lain layanan rawat inap, rawat jalan, gawat darurat, pemeriksaan diagnostik, dan konsultasi digital. Sebanyak 37 rumah sakit yang tergabung dalam Siloam Hospitals Group siap menerima pasien rujukan dari Timor Leste, seperti Siloam Hospitals Asri di Bali, Siloam Hospitals di kawasan Lippo Village Tangerang dan Mochtar Riady Comprehensive Cancer Centre (MRCCC) Siloam Hospitals di Jakarta.
Sekitar 75 persen pasien kami dirujuk ke fasilitas kesehatan di Indonesia. Sisanya baru ke Malaysia dan Singapura. Selain teknologi dan sumber daya yang bisa diandalkan, penggunaan bahasa yang sama juga memudahkan dan membuat masyarakat kami lebih nyaman.
Menurut Amelia, kerja sama ini menjadi bukti bahwa kualitas dari layanan kesehatan di Indonesia telah dipercaya oleh masyarakat luas, termasuk di negara tetangga seperti Timor Leste. ”Pada tahun 2019 ini, dari Januari sampai Juli 2019, jumlah pasien rujukan dari Timor Leste yang datang ke Siloam Hospital sebanyak 403 pasien. Jumlah ini meningkat sekitar 400 persen dari tahun lalu,” katanya.
Bonifacio mengakui, masyarakat Timor Leste kini masih membutuhkan dukungan dan bantuan dari negara lain dalam penyediaan layanan kesehatan yang mumpuni. ”Sumber daya kesehatan yang kami miliki, baik peralatan medis dan tenaga kesehatan, masih terbatas,” katanya.
Untuk itulah, Pemerintah Timor Leste telah memberikan anggaran khusus bagi masyarakat yang membutuhkan penanganan kesehatan rujukan ke luar negeri. Setidaknya setiap tahun tersedia 5 juta dollar AS atau sekitar Rp 71 miliar bagi masyarakat yang memerlukan penanganan kesehatan di luar negeri atas persetujuan dari komite medik di Timor Leste.