2,5 Juta Jemaah ke Arafah
Jadwal melempar jumrah diatur secara ketat untuk menghindari risiko akibat kepadatan jemaah haji, terutama saat perjalanan hingga area melontar jumrah.
MEKKAH, KOMPAS — Sekitar 2,5 juta umat Islam dari berbagai penjuru dunia hari Sabtu (10/8/2019) ini berkumpul di satu tempat, di Padang Arafah, sekitar 20 kilometer sebelah timur pusat kota Mekkah, Arab Saudi. Hari ini mereka melakukan wukuf, salah satu rukun haji yang merupakan inti ibadah haji.
Jemaah bergerak dari penginapan masing-masing menuju Arafah sejak Jumat pagi. Sebagian menuju Mina terlebih dahulu untuk menjalani tarwiyah sebelum ke Arafah. Rukun haji dilaksanakan dalam tiga atau lima hari, yakni 8-12 Zulhijah dalam kalender Hijriah. Wukuf sebagai puncak ibadah haji dilakukan pada 9 Zulhijah, Sabtu, sehari sebelum Idul Adha.
Jemaah haji reguler asal Indonesia saat ini mencapai 212.732 orang, tergabung dalam 529 kelompok terbang. Adapun jemaah haji khusus mencapai 15.663 orang. ”Karena jumlah jemaah haji Indonesia sangat banyak, dilakukan pemberangkatan secara bertahap. Pada 9 Zulhijah atau Sabtu pagi, jemaah sudah harus berada seluruhnya di Arafah,” kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, seperti dikutip Media Center Haji.
Jemaah haji Indonesia sudah mulai diberangkatkan sejak pukul 07.00 waktu setempat untuk tahap pertama yang berlangsung hingga pukul 12.00. Jemaah diangkut dalam tiga tahap dengan 21 bus untuk setiap maktab. Tahap pemberangkatan berikutnya pukul 12.00-16.00 dan pukul 16.00-24.00. Bus yang mengangkut jemaah menggunakan sistem taraddudi (shuttle).
Adapun jemaah haji khusus sebagian besar menuju Mina terlebih dahulu menggunakan bus tersendiri. Menjelang waktu shalat Dzuhur, sebagian tenda di Mina sudah terisi. Terdapat lebih dari 100.000 tenda di areal seluas 20 kilometer persegi, membuat lembah Mina dijuluki sebagai ”Kota Tenda”.
Layanan kesehatan
Pemerintah Arab Saudi mengerahkan lebih dari 32.000 spesialis kesehatan untuk melayani seluruh jemaah. Petugas keamanan gabungan juga terlihat di hampir setiap tempat demi keamanan jemaah. Lebih dari 100.000 personel keamanan dikerahkan.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI Eka Yusuf Singka mengatakan, tim kesehatan sudah berada di posisi masing-masing untuk mempersiapkan segala sesuatu di Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Selama rangkaian puncak haji, biasanya banyak jemaah haji mengalami dehidrasi.
Suhu udara saat wukuf diperkirakan mencapai 40 derajat celsius. Untuk itu, kepada jemaah haji terus diimbau agar minum air bersama-sama pada pukul 10.00, 12.00, 14.00, dan 16.00. ”Di Arafah, biasanya habis Ashar banyak sekali jemaah haji yang dehidrasi. Maka, gerakan minum air terprogram ini terus kami sosialisasikan,” katanya.
Jadwal lontar jumrah
Kepala Daerah Kerja Mekkah Subhan Cholid mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Haji Arab Saudi melalui Muassasah terkait dengan jadwal lontar jumrah tanggal 10, 11, 12, dan 13 Zulhijah atau Minggu-Rabu (11-14/8). ”Hal ini dimaksudkan untuk menghindari risiko dari kepadatan jemaah di perjalanan hingga area lontar jumrah (jamarat),” katanya.
Jadwal melempar jumrah bagi jemaah haji Indonesia disesuaikan dengan jadwal untuk rombongan dari Asia Tenggara. Secara umum, jemaah dari berbagai penjuru dunia sudah mulai melempar jumrah Aqobah pada 10 Zulhijah (Minggu 11/8), seusai mabit (menginap) di Muzdalifah dan lewat tengah malam saat menuju Mina. Namun, jemaah asal Asia Tenggara, termasuk
Indonesia, pada hari Minggu itu dilarang melaksanakan jumrah sejak pukul 04.00 sampai pukul 10.00 waktu Arab Saudi. Sementara untuk tanggal 11 Zulhijah atau Senin (12/8), jemaah Indonesia diperbolehkan melempar jumrah pada pukul berapa pun. Waktunya sejak dini hari tanggal 11 sampai dini hari tanggal 12 Zulhijah. Adapun pada 12 Zulhijah atau Selasa (13/8), larangan lontar jumrah bagi jemaah haji Indonesia dipatok pukul 10.00 hingga pukul 14.00.
Kemudian pada 13 Zulhijah atau Rabu (14/8), jemaah haji Indonesia dibebaskan untuk melempar jumrah dari pagi sampai dengan selesai nafar tsani. Nafar tsani atau nafar akhir merupakan prosesi keberangkatan jemaah haji meninggalkan Mina pada 13 Zulhijah setelah melontar jamarat Ula, Wustha, dan Aqabah. Penetapan jadwal ini telah disosialisasikan kepada seluruh sektor dan pembimbing ibadah haji untuk disampaikan kepada jemaah. (NAR)