Kejurnas Jadi Ajang Seleksi Lifter untuk SEA Games
Oleh
Denty Piawai Nastitie
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat, Binaraga, Angkat Besi Seluruh Indonesia atau PB PABBSI akan menyeleksi atlet-atlet untuk SEA Games 2019 pada kejuaraan nasional di Bandung, Jawa Barat, 17-29 Agustus. Tim ”Merah Putih” bertekad mengirimkan lifter-lifter terbaik ke SEA Games karena ajang itu merupakan bagian dari kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PABBSI Alamsyah Wijaya mengatakan, kejurnas angkat besi akan melombakan kelas-kelas yang dimainkan dalam Olimpiade. ”Total ada 20 kelas putra dan putri, sebanyak 14 kelas yang dimainkan sesuai dengan Olimpiade,” ujarnya di Jakarta, Minggu (11/8/2019).
Alamsyah menjelaskan, pada kategori putra memainkan kelas 55 kg hingga +109 kg. Sementara kategori putri melombakan kelas 49 kg hingga +87 kg. Kejurnas ini diikuti sekitar 200 lifter, termasuk atlet-atlet pelatnas angkat besi. Mereka akan bersaing masuk tim SEA Games dengan melakukan angkatan terbaik di kejurnas yang juga menjadi Pra PON Papua 2020 ini.
”Saat ini (di pelatnas) ada beberapa kelas yang terdiri atas dua hingga tiga lifter. Oleh karena itu, kami ingin lihat di kejuaraan nasional siapa yang angkatannya paling baik, itu yang akan kami bawa ke SEA Games,” ujar Alamsyah. Pendaftaran nama-nama atlet untuk SEA Games 2019 paling lambat pada September.
Ada 16 atlet pelatnas angkat besi yang akan tampil di kejurnas. Pada kategori putra ada lifter Surahmat dan Joni Susanto di kelas 55 kg, Eko Yuli Irawan dan M Faathir mengisi kelas 61 kg, Deni dan M Yasin mengisi kelas 69 kg, serta Triyatno dan Rahmat Erwin Abdullah di kelas 73 kg.
Pada kategori putri ada Lisa Setiawati (kelas 45 kg), Windy Cantika Aisah dan Riska Nur Amanda (49 kg), Syarah Anggraini dan Juliana Clarisa (55 kg), Putri Aulia (59 kg), Alfian Rahmadani (64 kg), serta Yurifah Mel Sandi (71 kg).
Pelatih kepala timnas angkat besi Dirdja Wihardja mengatakan, saat ini Indonesia kekurangan lifter putri yang berkualitas. Pelatnas belum mendapatkan pengganti lifter andalan kelas 49 kilogram Sri Wahyuni Agustiani yang cuti hamil.
”Atlet-atlet putri yang ada di pelatnas sekarang masih yunior. Angkatan mereka belum terlalu bagus. Kami berharap bisa melihat kejutan dari daerah,” ujar Dirdja.
Untuk menentukan atlet-atlet terbaik menuju SEA Games, PB PABBSI mendasarkan penilaian pada hasil kejuaraan, progres angkatan dalam latihan, dan bebas doping. Uji doping penting dilakukan agar kasus doping yang menimpa lifter putri kelas 59 kg Acchedya Jagaddhita dalam kejuaraan Piala EGAT\'s Internasional di Thailand pada awal 2019, tidak terulang.
Kejurnas angkat besi di Bandung ini, juga dimanfaatkan oleh PB PABBSI untuk memantau atlet-atlet yunior dari daerah. Jika ada lifter yunior yang menonjol performanya, mereka akan ditawari untuk bergabung ke pelatnas. Atlet-atlet yunior itu akan mengikuti program jangka panjang yang menjadi bagian dari regenerasi atlet.