Kebakaran Hebat Sempat Terjadi di Sumatera Selatan
Sebanyak 49 titik api kategori tinggi terdeteksi di Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel). Setelah dicek, kebakaran hutan cukup besar terjadi di daerah tersebut.
Oleh
Fajar Ramadhan
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kebakaran hutan dan lahan cukup besar terjadi di kawasan Sumatera Selatan pada Rabu (14/8/2019) pagi. Selain ancaman kebakaran, Indonesia kini juga tengah menghadapi bencana kekeringan yang melanda 2.470 desa dari 101 kabupaten.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan, sebanyak 49 titik api kategori tinggi terdeteksi di Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel). Setelah dicek, kebakaran hutan cukup besar terjadi di daerah tersebut.
”Berdasarkan informasi dari Pusdalops Sumsel, api menjalar dari lahan petani yang juga sedang terbakar. Kami langsung mengirim 4 helikopter untuk melakukan 36 kali water bombing,” katanya.
Dari pantauan BNPB pada Rabu pukul 16.00, terdapat 641 titik panas di seluruh wilayah Indonesia. Titik panas terbanyak ada di Kalimantan Barat dengan 235 titik, Riau 101 titik, Kalimantan Tengah 87 titik, dan Sumatera Selatan 79 titik. Adapun kualitas asap sangat tidak sehat terdapat di Riau.
Berdasarkan citra sebaran asap dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), asap menyebar di wilayah Sumatera Selatan, Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur. Adapun transboundary haze atau asap yang keluar dari batas wilayah negara tidak terdeteksi.
Menurut Agus, munculnya hujan saat ini sangat membantu upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan. Seperti yang dilaporkan pada Rabu siang hingga sore, hujan turun di wilayah Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
Api menjalar dari lahan petani yang juga sedang terbakar. Kami langsung mengirim 4 helikopter untuk melakukan 36 kali ”water bombing”.
BMKG memprediksi, sejumlah wilayah berpotensi turun hujan pada Kamis (15/8/2019) dan Jumat (16/8/2019). Di wilayah Sumatera, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang berpotensi terjadi di sebagian wilayah Riau, sedangkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di sebagian wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Untuk wilayah Kalimantan, potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang berpotensi terjadi di wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
”Potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di wilayah Kalimantan Barat,” kata Kepala Subbidang Peringatan Dini Cuaca BMKG Agie Wandala Putra.
Kekeringan
Bencana kekeringan juga melanda sejumlah wilayah. Berdasarkan data BNPB, ada 2.470 desa di 101 kabupaten/kota yang terdampak bencana kekeringan. Kabupaten/kota yang terdampak paling banyak berada di Jawa Tengah dengan jumlah 29 daerah. Selanjutnya adalah Jawa Timur (26 daerah) dan Jawa Barat (17 daerah).
”Upaya bantuan yang dilakukan adalah memberikan air bersih sebanyak 13.323 tangki atau lebih dari 66 juta liter,” kata Agus.
Setidaknya ada empat daerah yang saat ini menetapkan status tanggap darurat kekeringan, yaitu Blora, Purworejo, Brebes, dan Lumajang. Selain itu, sebanyak 31 daerah menetapkan status siaga darurat kekeringan, seperti Boyolali, Bantul, Probolinggo, Bekasi, dan Bima.
Data Hari Tanpa Hujan dari BMKG per 10 Agustus 2019 menunjukkan bahwa beberapa daerah di Indonesia mengalami deret hari kering lebih dari 60 hari. Wilayah tersebut, di antaranya Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.
”Masyarakat yang terdampak diimbau untuk menghemat air bersih. Untuk areal persawahan bisa dilakukan pengairan menggunakan pompa air,” ujar Agie.