Berkunjung ke Lima, ibu kota Peru, tak perlu khawatir lagi akan kehilangan selera Indonesia. Menu khas negeri kita dapat ditemukan di restoran Thai Lima di daerah Santiago de Sucro, Lima. Harapan utamanya, selain jadi pelepas kangen masakan Nusantara, Indonesia juga makin dikenal di Peru.
Oleh
M SUBHAN SD
·5 menit baca
Bertandang ke luar negeri, apalagi mereka yang menetap cukup lama, selalu timbul rasa kangen dengan kebiasaan di Tanah Air. Salah satunya adalah rindu makanan negeri sendiri. Bayangan masakan rumah yang beraneka bumbu, pedas, dan gurih kerap terbayang-bayang, terlebih ketika menu negeri setempat berbeda sekali dengan menu Indonesia. Mau mencari restoran Indonesia bukan perkara mudah. Mungkin di beberapa negara Eropa masih bisa ditemui. Namun, di Amerika Latin, seperti Peru, berkeliling seantero negeri pun tidak akan menjumpai restoran Indonesia.
Akan tetapi, sejak 1 Agustus 2019, lain lagi ceritanya. Berkunjung ke Lima, ibu kota Peru, tak perlu khawatir lagi akan kehilangan selera Indonesia. Walaupun tidak ada restoran Indonesia, bukan berarti menu khas Indonesia tidak bisa ditemukan di Peru. Menu khas negeri kita dapat ditemukan di restoran Thai Lima di daerah Santiago de Sucro, Lima. Restoran Thai Lima memang restoran Thailand, tetapi restoran itu juga menyediakan menu khas Indonesia. Thailand dan Indonesia adalah tetangga, bahkan sekumpulan dalam ASEAN.
Walaupun tidak ada restoran Indonesia, bukan berarti menu khas Indonesia tidak bisa ditemukan di Peru.
Ada beberapa menu yang sudah bisa dipesan. Ada nasi goreng ayam (arroz con vegetales picante con pollo), nasi goreng sapi (arroz con vegetales picante con pollo con res), mi goreng ayam (tallarines salteado con pollo), mi goreng sapi (tallarines salteado con res), sate lilit ayam (brochetas de pollo), tum ayam (elvuelto de pollo), dan lawar ayam (mixtura de vegetales y pollo). Ada juga pisang goreng (platano frio coco rayadi y mani picado) sebagai makanan penutup atau dessert (postre). Bahkan, ada sambal dan bawang goreng walau bawang putih yang digoreng. Menu makanan-makanan itu rasanya akan menjadi pelepas rindu bagi mereka yang sudah lama tidak menikmatinya.
Lalu, bagaimana ceritanya restoran Thai Lima bisa menyediakan menu khas Indonesia? Tentu saja tak lepas dari upaya Kedutaan Besar Republik Indonesia di Lima yang tidak kenal lelah memperkenalkan Indonesia dengan berbagai medium. Tidak saja mempromosikan kebudayaan dan produk-produk pabrikan Indonesia, KBRI Lima juga getol memperkenalkan kuliner Indonesia kepada warga kota Lima.
Pada 1-4 April 2019, KBRI Lima menggelar Festival Kuliner Nusantara. KBRI pun melakukan kerja sama dengan chef Widjiono Purnomo, pemilik Yono’s Restaurant di Albany, New York, Amerika Serikat. Nah, chef Yono ini yang memberikan kursus kilat meracik makanan Indonesia dengan bumbu-bumbu yang aneka ragam. Kelas memasak pun dibuka di dua sekolah gastronomi di Peru, yaitu Institut Columbia pada 1 April 2019 dan esoknya, 2 April 2019, kursus memasak digelar di Institut Le Cordon Bleu.
Di bawah bimbingan chef Yono, diperkenalkanlah berbagai resep menu Nusantara, antara lain sate ayam, rendang, bakmi ayam, opor ayam, gulai ayam, gulai kambing, sampai aneka jus buah-buahan. Salah satunya jus avokad. Di negara-negara Latin, avokad barangkali termasuk jenis sayuran sehingga cuma menjadi campuran salad. Karena itu, olahan avokad menjadi jus merupakan pengalaman baru yang bikin penasaran. Tak mengherankan, para siswa yang mengikuti kelas memasak itu cukup semangat dan antusias dengan resep masakan Indonesia.
Festival kuliner memang merupakan cara menarik untuk memperkenalkan Indonesia. Acaranya dapat dikemas ringan, tetapi justru dapat membuat banyak orang tertarik serta tentu menyenangkan dan mengenyangkan. Pada 4 April 2019, KBRI juga menggelar buffet di hotel. Banyak warga Peru yang diundang untuk mencicipi menu khas Indonesia. Ada nasi goreng, sate, soto, rendang, gado-gado, sayur lodeh, rujak, tempe goreng, kolak pisang, dan jajanan pasar.
Di depan undangan, Dubes RI untuk Peru merangkap Bolivia Marina Estella Anwar Bey, di Lima, menyampaikan bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya kuliner dan mempunyai sedikitnya 5.000 resep makanan. Dengan demikian, acara buffet itu pun diharapkan menjadi momentum bagi warga Peru untuk semakin banyak melawat ke Indonesia untuk menikmati kelezatan masakannya.
Roger Arakaki yang merupakan koordinator program di Institut Columbia Peru rupanya juga tertarik. Dia membawa resep makanan Indonesia itu ke resto Thai Lima di mana ia merupakan chief executive-nya. Bahkan, ia pun mengundang Duta Besar RI di Lima Marina Estella Anwar Bey untuk mencicipi sajian khas Indonesia itu. Maka, akhirnya makanan khas Indonesia pun menjadi menu yang kini dipromosikan di resto Thai Lima. Selain dari kelas memasak, chef di resto itu juga belajar dari resep yang dipampang di majalah Bellezza Indonesia terbitan KBRI di Lima.
Karena itu, saat Dubes RI di Lima Marina Estella Anwar Bey mengundang makan siang di Thai Lima, tentu saja menjadi pelepas rindu makanan Indonesia setelah lebih dari satu bulan saya berkeliling Bolivia dan Peru. Yang agak lebih berat adalah ”tugas” untuk mencicipi dan memberikan masukan pada menu baru yang ada di restoran Thai Lima itu. Senin (19/8/2019) siang, bersama Dubes RI dan staf, seperti Dewanto Priyokusumo (Sekretaris II Fungsi Protokol dan Konsuler), Lidya Karlin Ndoen (Sekretaris III Fungsi Penerangan, Sosial, Budaya), Munadi (Fungsi Komunikasi), RM Ananda Sufyan (sekretaris dubes), saya coba ikut-ikutan ”ngetes” resep Indonesia itu. Menariknya juga, Arakaki cukup antusias berdiskusi mengenai cita rasa masakan khas Indonesia itu.
Dan, tentu saja, tersedianya menu Indonesia di resto Thai Lima itu tak lepas begitu bersemangat dan seriusnya Dubes RI di Lima dan para stafnya yang terus-menerus memperkenalkan Indonesia agar semakin populer di Peru, bahkan termasuk memikirkan pernik-pernik ciri Indonesia yang perlu ada di resto tersebut. Tentu sebuah upaya yang perlu mendapat dukungan. Dengan begitu, jika suatu waktu bertandang ke Peru, menu khas Indonesia itu boleh dicoba. Bisa jadi pelepas kangen akan masakan rumah sendiri. Selera Indonesia sudah hadir di Peru. Harapan utamanya, dengan kuliner, Indonesia makin dikenal di Peru.