Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis bukan tempat yang ramah bagi ganda putra nomor satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.
Oleh
Yulia Sapthiani
·2 menit baca
BASEL, RABU — Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon kembali gagal melengkapi status peringkat nomor satu dunia mereka dengan gelar juara dunia. Tiga kali ikut serta dalam Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis, tiga kali pula mereka gagal.
Pada Kejuaraan Dunia 2019 di St Jakobshalle, Basel, Swiss, Kevin/Marcus bahkan kalah dalam penampilan perdana mereka. Mendapat bye pada babak pertama, mereka tersingkir pada babak kedua setelah dikalahkan pasangan Korea Selatan, Choi Sol-gyu/Seo Seung-jae (Korea Selatan), 21-16, 14-21, 21-23, dalam waktu 1 jam 4 menit, Rabu (21/8/2019).
Hasil itu lebih buruk dibandingkan dengan keikutsertaan mereka di Glasgow, Skotlandia (2017) dan Nanjing, China (2018), yang masing-masing terhenti pada perempat final. Di Glasgow, Kevin/Marcus kalah dari Chai Biao/Hong Wei (China). Adapun tahun lalu mereka disingkirkan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (Jepang).
Ganda berjulukan ”Minions” itu sebenarnya membuka peluang besar memenangi pertandingan ketika merebut gim pertama. Namun, permainan cepat pasangan Korea Selatan, terutama dalam penguasaan lapangan depan, membuat Kevin/Marcus kesulitan mengimbangi lawan pada gim kedua.
Posisi tertinggal itu berlanjut pada gim ketiga, ditambah dengan banyaknya kesalahan yang dilakukan Marcus. Setelah tertinggal, 12-16, Minions mendekat pada posisi 17-17, beberapa di antaranya melalui permainan cepat Kevin di depan net. Mereka, bahkan, membuat match point, 20-19.
Akan tetapi, kesalahan yang dilakukan Marcus lagi-lagi membuat lawan berbalik unggul, termasuk kesalahan yang memberikan poin terakhir bagi lawan. Marcus pun membanting raketnya setelah kesalahan itu memastikan kemenangan lawan.
”Lawan bermain bagus sekali, enggak gampang mati sendiri, sedangkan kami banyak melakukan kesalahan, termasuk pada poin akhir,” ujar Kevin dalam laman resmi PP PBSI.
Mereka banyak menekan kami, sementara kami banyak enggak siap dan terburu-buru. (Marcus Fernaldi Gideon)
Kekalahan itu membuat keinginan menjadi juara dunia, untuk melengkapi gelar All England 2017 dan 2018 serta status ganda putra nomor satu dunia, pun lagi-lagi tertunda.
Dari ganda putra, Indonesia kini berharap pada juara dunia 2013 dan 2015, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan Berry Angriawan/Hardianto. Kecuali Berry/Hardianto, dua pasangan lain berada dalam paruh yang sama daftar undian dengan Kevin/Marcus.