Pebalap Tuan Rumah Berpeluang Unjuk Gigi pada Etape Ketiga
Lintasan datar pada tahapan ketiga Tour d\'Indonesia 2019 menjadi kesempatan pebalap sepeda tuan rumah bertipe sprinter untuk unjuk gigi. Dua etape berikutnya menyajikan tanjakan ekstrem yang masuk kategori tersulit
Oleh
HERPIN DEWANTO PUTRO
·2 menit baca
BATU, KOMPAS — Lomba balap sepeda Bank BRI Tour d’Indonesia 2019 memasuki etape ketiga, Rabu (21/8/2019). Tahapan yang berawal dari Kota Batu menuju Jember sejauh 193 kilometer ini hanya menyajikan lintasan datar dan menjadi peluang bagi para pebalap tuan rumah untuk unjuk gigi.
Start etape ketiga ini dilakukan di halaman Jatim Park 3, Batu, Rabu pukul 10.00. Para pebalap dari 18 tim kemudian akan menempuh perjalanan melewati Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, dan berakhir di Alun-alun Kota Jember.
Berbeda dengan etape kedua ketika para pebalap disuguhi dua tanjakan menjelang finis, pada etape ketiga ini mereka punya kesempatan untuk melakukan sprint di trek datar. Ada tiga titik intermediate sprint untuk mengumpulkan poin sprint, yakni di pintu gerbang Pasuruan, Kantor Wali Kota Probolinggo, dan Kantor DPRD Lumajang.
Dalam lima etape yang diperlombakan di Tour d’Indonesia (TdI) 2019, trek datar tersedia pada etape pertama (Magelang-Ngawi) dan etape ketiga. Dua etape inilah yang menjadi incaran para sprinter Tanah Air, seperti Projo Waseso dan Bernard Benyamin Van Aert (Tim Nasional Indonesia), Abdul Gani dan Muhammad Abdurrohman (KFC Cycling Team), atau Jamaliddin Novardianto dan Aiman Cahyadi (PGN Road Cycling Team).
Namun, lawan-lawan di TdI 2019 cukup kuat sehingga hasil pada etape pertama, Senin (19/8), tidak memuaskan. Hanya Muhammad Abdurrohman yang masuk 10 besar dengan menempati peringkat ke-6. Pebalap timnas Indonesia menempatkan Bernard di kelompok depan, meski harus puas finis di peringkat ke-35.
”Lawan sejak start langsung break dan break (memisahkan diri dari peloton) sementara kami belum panas (siap),” ujar Projo seusai etape pertama.
Kecenderungan para pebalap untuk tampil agresif juga diakui pebalap Taiyuan Miogee Cycling Team, Jeroen Meijers, yang menjuarai etape kedua. ”Saya rasa etape ketiga juga seperti itu,” ujarnya.
”Kami tidak mau lagi kecolongan di etape ketiga ini. Pebalap harus lebih aktif untuk menyerang,” ujar Manajer Tim Nasional Balap Sepeda Indonesia Budi Saputra yang juga menjadi Event Director TdI 2019. Kesalahan pada etape pertama adalah sikap pasif para pebalap Indonesia. Mereka terlalu banyak menunggu, sementara lawan-lawan sudah terlalu agresif untuk menyerang.