Penelitian mengungkap bahwa sel saraf di sumsum tulang belakang membantu transmisi sinyal gatal ke otak.
Oleh
Subur Tjahjono
·2 menit baca
Gatal hampir setiap hari dirasakan, baik karena digigit nyamuk hingga sebab tak jelas. Penelitian mengungkap bahwa sel saraf di sumsum tulang belakang membantu transmisi sinyal gatal ke otak.
Penelitian itu berjudul “Neuropeptida Tulang Belakang Y1 Neuron Membentuk Jalur Eksitasi Esensial untuk Gatal Mekanik”. Penelitian dimuat dalam jurnal Cell Reports yang juga dipublikasikan Science Daily 22 Agustus 2019. Penelitian dilakukan tim peneliti dari Institut Salk untuk Studi Biologi, Amerika Serikat, dan Universitas Torino, Italia.
Dalam jurnal yang dapat diakses terbuka itu disebutkan, gatal adalah modalitas somatosensori kulit pelindung yang mendorong garukan refleksif untuk menghilangkan parasit dan iritasi berbahaya dari kulit. Ilmuwan membagi gatal menjadi dua, yaitu gatal kimia dan gatal mekanis.
Banyak penelitian tentang gatal kimia. Gatal ditimbulkan oleh pruritogen kimia, termasuk histamin dan serotonin, atau oleh rangsangan mekanis ringan, seperti serangga yang merayap melintasi kulit. Meskipun fungsi kimia dan mekanik gatal dalam cara yang saling melengkapi untuk melindungi terhadap kerusakan jaringan kulit, ada bukti yang berkembang bahwa gatal dimediasi oleh jalur saraf terpisah di perifer dan sumsum tulang belakang.
Sedikit yang diketahui dalam gatal mekanis, sehingga tim ini melakukan penelitian untuk mengetahuinya. Dalam penelitian ini, tim peneliti menggunakan hewan percobaan tikus untuk melihat proses gatal mekanis melalui sumsum tulang belakang.
Penelitian mengungkap bahwa sel saraf di sumsum tulang belakang membantu transmisi sinyal gatal ke otak.
"Yang perlu diingat adalah bahwa sensasi gatal mekanis memiliki jalur khusus ini di sumsum tulang belakang," kata Martyn Goulding, peneliti Institut Salk, seperti dikutip Science Daily.
Goulding dan rekan-rekannya menemukan satu set neuron atau sel saraf penghambat di sumsum tulang belakang yang bertindak seperti rem seluler, menjaga jalur gatal mekanis di sumsum tulang belakang. Tanpa neuron-neuron ini, yang menghasilkan neurotransmitter neuropeptida Y (NPY), jalur gatal mekanis terus-menerus menyala, menyebabkan gatal kronis.
Temuan mereka membantu berkontribusi pada pemahaman yang lebih baik tentang gatal dan dapat menemukan obat baru untuk mengobati gatal kronis, yang terjadi dalam kondisi seperti eksim, diabetes, dan bahkan beberapa kanker.
"Dengan mencari tahu mekanisme di mana gatal mekanik ditandai dalam keadaan normal, kita mungkin bisa mengatasi apa yang terjadi pada gatal kronis," kata David Acton, peneliti Institut Salk lainnya.
Temuan mereka membantu berkontribusi pada pemahaman yang lebih baik tentang gatal dan dapat menemukan obat baru untuk mengobati gatal kronis, yang terjadi dalam kondisi seperti eksim, diabetes, dan bahkan beberapa kanker.