Potensi-potensi ekonomi lokal, seperti kerajinan pakaian tradisional Gorontalo, kerawo, pun mendapat porsi utama dalam promosi wisata destinasi oleh Horison Nayumi Gorontalo.
Oleh
Hamzirwan Hamid
·3 menit baca
GORONTALO, KOMPAS — Konektivitas antarwilayah yang semakin mudah, ditambah kebijakan pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla mengembangkan sektor pariwisata, turut dimanfaatkan Provinsi Gorontalo. Investor swasta pun masuk membangun hotel sekaligus mengembangkan jasa pariwisata destinasi Gorontalo yang memiliki obyek wisata alam yang indah, antara lain pantai-pantai dekat kota, Danau Limboto, air terjun Lombongo, dan wisata bahari Pulau Cinta.
Peluang pariwisata destinasi Gorontalo semakin besar terutama sejak Presiden Joko Widodo menetapkan Sulawesi Utara (Sulut) sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata. Gorontalo yang bertetangga dengan Sulut pun bakal kecipratan pertumbuhan sektor jasa pariwisata di kawasan tersebut, seperti perhotelan, destinasi wisata, kuliner, serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, didampingi Wali Kota Gorontalo Marten Taha, Direktur Utama PT Wisata Surya Timur Rusdi Basalamah, dan Vice President Operation PT Metropolitan Golden Management (MGM) Bayu Waskito, meresmikan Hotel Horison Nayumi Gorontalo di Gorontalo, Jumat (23/8/2019). Horison Nayumi Gorontalo yang berkonsep resor kota serta memiliki 102 kamar dan 14 vila merupakan hotel ke-49 di bawah manajemen MGM di seluruh Indonesia.
Penerbangan dari Manado, Sulawesi Utara, ke Gorontalo dapat ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit. Adapun penerbangan langsung dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, menempuh waktu sekitar tiga jam.
Sektor pariwisata Gorontalo pun terus berkembang sejak kegiatan-kegiatan skala nasional dan internasional semakin sering diselenggarakan di Gorontalo. Pemerintah daerah pun semakin gencar mengundang sejumlah pihak agar menggelar kegiatan level nasional dan internasional mereka di Gorontalo.
Rusli dan Marten mengapresiasi Rusdi yang membangun hotel setara bintang empat di Gorontalo. Investasi tersebut menyerap puluhan pekerja lokal dan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk menjadi tempat praktik kerja siswa-siswi sekolah menengah kejuruan (SMK).
”Kami akan terus mengembangkan infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan sektor pariwisata. Untuk pasokan listrik Gorontalo sudah surplus, kini tinggal pihak maskapai menambah jadwal penerbangan dan menurunkan ongkos pesawat agar kunjungan turis ke Gorontalo meningkat,” ujar Rusli.
Gorontalo berpenduduk sedikitnya 1,2 juta orang. Sebagian besar adalah petani dan nelayan. Salah satu tujuan wisata Gorontalo yang populer hingga ke pasar internasional adalah berenang bersama hiu paus liar di laut Gorontalo. Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah turis asing yang berkunjung ke Indonesia tahun 2018 mencapai 15,81 juta orang. Adapun dari Januari hingga April 2019, sudah ada 5 juta turis asing yang berkunjung ke Indonesia dengan yang terbanyak dari Malaysia dan China.
Pemerintah daerah juga bekerja sama dengan investor untuk mengembangkan destinasi-destinasi wisata yang belum tersentuh dengan pengelolaan manajemen profesional. Terobosan tersebut diharapkan akan semakin menarik minat turis ke Gorontalo.
Direktur Operasi MGM Basari Bangla menambahkan, setelah bekerja sama dengan PT Wisata Surya Timur dalam pengelolaan Horison Nayumi Gorontalo, pihaknya akan mengembangkan destinasi wisata alam, kuliner, hingga kerajinan penduduk agar turis memiliki banyak pilihan atraksi saat berwisata ke Gorontalo. Potensi-potensi ekonomi lokal, seperti kerajinan pakaian tradisional Gorontalo, kerawo, pun mendapat porsi utama dalam promosi wisata destinasi oleh Horison Nayumi Gorontalo.
”Potensi wisata yang ada mesti dikembangkan untuk menarik turis dari mana saja agar datang ke Gorontalo sehingga perekonomian rakyat pun semakin bergairah,” ujarnya.
Horison Nayumi Gorontalo dibangun selama tiga tahun dan diperkirakan akan balik modal sekitar delapan tahun. Namun, Rusdi optimistis bisa lebih cepat sehubungan dengan perkembangan positif sektor pariwisata dan bisnis konvensi di Gorontalo.
”Kami akan terus memperkenalkan destinasi-destinasi wisata Gorontalo yang tidak kalah indahnya dengan Bali. Kami juga akan mengembangkan Lombongo sebagai tempat wisata luar ruang yang inovatif untuk menarik turis pencinta alam,” ujar Rusdi.