Tim nasional basket Amerika Serikat (AS) tidak pernah kalah sejak Piala Dunia FIBA 2006 Jepang. Mereka menang 78 kali secara beruntun atas tim-tim nasional negara lain di setiap kompetisi basket internasional.
Kali ini, pada laga uji coba melawan Australia, Sabtu (24/8/2019), di Melbourne, Australia, kemenangan beruntun AS terhenti. Patty Mills, point guard San Antonio Spurs, memimpin tim "Boomerang" Australia, mengalahkan AS dengan skor tipis 98-94.
Banyak kalangan berpendapat, kekalahan AS pada laga uji coba itu menunjukkan, AS bukan tim yang tidak dapat dikalahkan. Pada Piala Dunia FIBA 2019 di Shanghai, China, AS merupakan tim kuat yang digadang-gadang meraih medali emas.
Bagi Australia, kemenangan itu meningkatkan kepercayaan diri dan menjadi modal besar untuk berlaga dalam ajang kompetisi basket dunia yang akan digelar 31 Agustus-15 September 2015 itu. Dalam 30 pertemuan terkahir dengan AS, Asutralia tidak pernah menang.
“Ini sungguh luar biasa,” kata Mills yang menjadi pencetak poin tertinggi Australia, yaitu 30 angka.
Pada laga tersebut, Australia diperkuat para pemain yang bermain di klub-klub NBA. Selain Mills, Australia diperkuat Mills, Joe Ingles yang bermain di Utah Jazz, Matthew Dellavedova (Cleveland Cavaliers), dan Aron Baynes (Phoenix Suns).
Usai menundukan AS, Aron Baynes meninggalkan lapangan dengan membalikan kepala. Kemudian dia berteriak untuk merayakan kemenangan bersejarah tersebut. Sementara Joe Ingles langsung meraih anaknya dan membawanya ke lapangan untuk merayakan kemenangan itu.
“Jelas ini adalah langkah besar bagi kami,” tutur Joe Ingles yang mencetak 15 poin bagi Australia.
Pelajaran berharga
Adapun bagi AS, kekalahan tim di bawah pelatih baru Gregg Popovich itu menjadi pelajaran berharga. AS tidak pernah kalah sejak menang melawan Argentina ketika memperebutkan posisi ketiga di Piala Dunia FIBA 2006 Jepang.
AS mampu menjadi jawara basket dunia pada Piala FIBA 2007 Amerika Serikat, Olimpiade 2008 Beijing, Piala Dunia FIBA 2010 Turki, Olimpiade 2012 London. Prestasi itu terus berlanjut dengan memenangi Piala Dunia FIBA 2014 Spanyol dan Olimpiade 2016 Brasil.
“Malam ini, mereka (tim nasinonal Australia) unggul atas kami. Tentu ini menjadi pelajaran penting bagi kami,” kata point guard tim AS, Kemba Walker, yang mulai musim 2019-2020 ini bermain untuk Boston Celtics.
Pada laga itu, Walker mencetak poin tertinggi bagi AS dengan 22 poin. Harrison Barnes menjadi pencetak poin tertinggi kedua dengan 20 angka. Adapun Donovan Mitchell, shooting guard AS gagal melakukan lemparan 3 angkanya, ketika laga hanya tersisa 1,05 detik saja.
Sementara, Popovich mengaku tidak terlalu terkejut dengan kekalahan timnya. Sebab, komposisi timnya terdiri dari para pemain pendatang baru, menengah, dan senior.
"Beberapa pemain merasa berada dalam satu kelompok baru. Mereka tengah belajar memahami kebiasaan satu sama lain sembari mempelajari sistem yang saya terapkan," kata Popovich.
Tim racikan Popovich ini masih perlu menyesuaikan diri, mengingat sebagian besar bintang NBA telah mundur dari tim nasional AS. Mereka lebih memilih mempersiapkan diri dalam kompetisi NBA 2019-2020 yang akan berlangsung Oktober nanti.
Barens menilai, Australia adalah tim yang bagus. Sebagian besar pemain Australia telah bermain dengannya sejak lama di NBA. "Pada laga uji coba ini, mereka memainkan gaya basket yang luar biasa," kata dia.
Kendati kalah, AS masih akan berada di Australia. AS akan berhadapan dengan tim nasional basket Kanada di Sydney pada Senin (26/8) malam waktu setempat. AS yang berada di Grup E bersama Jepang, Turki, dan Republik Ceko, akan menjalani laga perdana FIBA 2019 melawan Ceko.
Adapun tim nasional Australia akan menuju ke China karena harus bertarung melawan Kanada pada 1 September di Dongguan. Selain Kanada, Australia berada di Grup H dengan Lithuania dan Senegal.