Liga Italia kembali digelar pada Sabtu (24/8/2019) pukul 23.00 WIB. Laga pembuka akan mempertemukan Juventus dengan Parma di Stadion Ennino Tardini. Pada musim ini, langkah Juventus akan lebih berat karena klub papan atas Italia lainnya telah berbenah di musim transfer.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·5 menit baca
Liga Italia kembali digelar pada Sabtu (24/8/2019) pukul 23.00 WIB. Laga pembuka akan mempertemukan Juventus dengan Parma di Stadion Ennino Tardini. Pada musim ini, langkah Juventus akan lebih berat karena klub papan atas Italia lainnya telah berbenah di musim transfer.
Musim lalu, Juventus melenggang relatif ringan karena mampu menjadi juara Liga Italia lima pekan sebelum musim berakhir. ”Si Nyonya Besar” unggul 11 poin dari Napoli yang berada di urutan kedua serta 21 poin dari Atalanta dan Inter Milan yang berada di urutan ketiga dan keempat.
Situasi tersebut kemungkinan akan berubah seiring dengan keaktifan para pesaing Juventus di bursa transfer musim panas. Inter Milan dan Napoli adalah dua tim yang sangat aktif mendatangkan pemain baru kendati pengeluaran Inter dan Napoli masih di bawah Juventus yang telah menghabiskan 188,5 juta euro (Rp 3 triliun).
Inter Milan yang dimiliki perusahaan China, grup Suning, telah menggelontorkan dana 155 juta euro (Rp 2,4 triliun) untuk mendatangkan 11 pemain. Mereka mendatangkan para pemain yang sangat diinginkan Manajer Antonio Conte yang baru menukangi Inter musim ini.
Salah satunya adalah penyerang Belgia, Romelu Lukaku, yang memecahkan rekor transfer klub. Ia dibeli dari Manchester United dengan harga 65 juta euro (Rp 1 triliun).
Sementara itu, Napoli yang ditangani manajer berpengalaman, Carlo Ancelotti, mendatangkan 13 pemain dengan biaya 128 juta euro (Rp 2 triliun). Kedatangan pemain sayap Hirving Lozano dari PSV Eindhoven akan membuat lini serang mereka lebih atraktif.
Pemain asal Meksiko tersebut melengkapi lini serang Napoli yang sudah diisi pemain-pemain lincah dan cepat. Mereka adalah Lorenzo Insigne, Jose Callejon, dan Dries Mertens.
Kedatangan gelandang tengah Eljif Elmas juga akan menambah persaingan di lini tengah Napoli yang sudah diisi Allan, Fabian Ruiz, dan Piotr Zielinski. Kedatangan bek tengah Konstantinos Manolas dari AS Roma juga akan memperkuat lini pertahanan Napoli yang sudah diisi Kalidou Koulibaly dan Nikola Maksimovic. Gawang mereka juga akan semakin terjaga setelah kedatangan kiper Alex Meret dari Udinese.
Selain mendatangkan pemain baru, faktor pelatih juga sangat menentukan. Aroma dendam sangat terasa di ketiga klub tersebut karena keberadaan pelatih mereka.
Aroma dendam sangat terasa di ketiga klub tersebut karena keberadaan pelatih mereka.
Keputusan Maurizio Sarri melatih Juventus menggantikan Massimiliano Allegri membuat Napoli terluka. Pria 60 tahun tersebut adalah warga asli Napoli. Dua tahun lalu, sebelum melatih Chelsea, Sarri pernah membawa Napoli berada di peringkat kedua dengan hanya selisih empat poin dari Juventus.
Kapten Napoli Lorenzo Insigne tak segan menyebut Sarri sebagai pengkhianat. Ia mewakili perasaan pendukung Napoli atau Neapolitans yang sangat kecewa dengan keputusan Sarri melatih tim rival.
”Bagi kami Neapolitans, itu adalah pengkhianatan. Sekarang kami harus mencoba mengalahkannya dengan cara apa pun,” ujar Insigne.
Keinginan Insigne dan rekan-rekannya mengalahkan Sarri kemungkinan akan bisa terwujud. Kepercayaan diri mereka makin tinggi karena mereka dilatih manajer berpengalaman sekelas Carlo Ancelotti yang telah berada di Napoli sejak musim lalu.
Meskipun demikian, Ancelotti tidak mau pendukung Napoli dendam kepada Sarri. Ia menganggap apa yang dilakukan Sarri hanya sebatas pekerjaan seorang pelatih profesional.
Ancelotti datang ke Napoli dengan segudang prestasi, seperti tiga gelar Liga Champions bersama Real Madrid dan AC Milan, Juara Liga Italia dan Piala Italia bersama AC Milan, juara Liga Inggris dan Piala FA bersama Chelsea, serta beberapa gelar bersama Real Madrid, Bayern Muenchen, dan Paris Saint-Germain.
Pelatih veteran tersebut menyatakan, dirinya telah belajar dari musim pertamanya. ”Kami telah menarik anak panah dan sekarang kami siap menembak,” ujar Ancelotti.
Aura dendam juga ada di kubu Juventus yang kecewa karena legenda dan mantan pelatih mereka, Antonio Conte, melatih Inter Milan. Pendukung Juventus sangat membenci Inter Milan sejak skandal calciopoli atau pengaturan skor yang melibatkan Juventus pada 2005/2006.
Akibat skandal tersebut, Juventus dihukum degradasi ke Serie B dan yang paling menyakitkan gelar Serie A musim 2004/2005 dan 2005/2006 dibatalkan. Sebagai penggantinya, Inter menjadi juara pada kedua musim tersebut.
Pendukung Juventus ingin membuang Conte dari sejarah klub karena menjadi manajer Inter. Ribuan pendukung Juventus telah menandatangani petisi daring agar nama Conte dicoret dari Stadion Allianz.
Pendukung Juventus ingin membuang Conte dari sejarah klub karena menjadi manajer Inter.
Pada tahun 2010, ada 50 nama legenda Juventus yang dipasang mengelilingi stadion dalam bentuk walk of fame. Conte dianggap telah berkhianat dan menginjak martabat pendukung Juventus.
Beruntung, Conte juga dibela legenda Juventus lainnya, Gianluigi Buffon, yang baru didatangkan Juventus dari Paris Saint-Germain. Kiper 41 tahun tersebut telah lama berada di Turin dan sangat mengenal Conte.
Di mata Buffon, Conte selalu memberikan yang terbaik untuk Juventus selama menjadi pemain dan pelatih. Conte tak pernah kehilangan fokus agar Juventus dapat meraih banyak gelar. Selama bersama Conte, ia selalu merasa percaya diri dan keduanya saling menghormati.
”Apa yang benar-benar membuat saya sedih dan sakit hati adalah melihat beberapa penggemar Juve menyerukan agar nama Conte dibuang dari aula (stadion) setelah bergabung dengan Inter,” kata Buffon seperti dikutip dari Football Italia.
Ia menyebut Conte hanya melakukan pekerjaan profesional dan tidak pernah merusak sejarah Juventus. Kembalinya Conte ke Liga Italia sangat penting untuk perkembangan sepak bola Italia.
Conte dianggap sama seperti Ancelotti yang dapat menaikkan pamor klub karena memiliki standar yang tinggi dan piala yang banyak. Buffon juga membandingkan Conte dengan Sarri yang dituduh pengkhianat oleh pendukung Napoli. Menurut Buffon, Conte tidak dapat dicap sebagai pengkhianat karena telah 15 tahun bersama Juventus, sedangkan Sarri hanya tiga tahun melatih Napoli.
Sarri sakit
Sementara itu, Sarri belum bisa mendampingi anak asuhnya saat melawan Parma karena sedang dirawat akibat sakit pneumonia atau radang paru-paru. Pelatih yang gemar merokok di lapangan tersebut juga masih perlu beradaptasi dengan Juventus. Hal tersebut dapat menjadi kesempatan Napoli dan Inter menguasai papan atas Liga Italia.
Proses adaptasi sepertinya akan mudah dilakukan Sarri karena ia banyak berkarier di Italia dan baru satu tahun melatih Chelsea di Liga Inggris. Selain itu, ia juga didukung pemain bintang Cristiano Ronaldo. Ia juga memiliki pemain berbakat yang baru direkrut musim ini, seperti Matthijs De Ligt, Merih Demiral, Adrien Rabiot, Aaron Ramsey, dan Danilo.
Bersama dengan deretan pemain bintang Juventus, Sarri diharapkan dapat memberikan kesuksesan di Italia dan Liga Champions. Keinginan untuk meraih prestasi tersebut adalah alasan Sarri direkrut Juventus untuk menggantikan Massimiliano Allegri yang telah memberikan banyak gelar untuk klub. (AFP)