Setiaji, Penggawa Smart City Jakarta, Tinggalkan Ibu Kota
Selama setidaknya lima tahun memimpin Jakarta Smart City, Setiaji meninggalkan jabatannya sebagai Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelola Jakarta Smart City dan sekarang menjabat Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat.
Oleh
irene sarwindaningrum
·3 menit baca
Selama setidaknya lima tahun memimpin Jakarta Smart City, Setiaji meninggalkan jabatannya sebagai Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelola Jakarta Smart City dan sekarang menjabat Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat.
Setiaji melepaskan posisinya di DKI Jakarta pada Maret 2019. Ia menjabat Kepala Unit Pelaksana Teknis Jakarta Smart City sejak era kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta dipegang Joko Widodo, dilanjutkan Basuki Tjahaja Purnama, Djarot Saiful Hidayat, dan Anies Baswedan.
Ditemui di Universitas Tarumanagara, Jakarta, Setiaji mengatakan, alasan kepindahannya semata karena secara profesional ingin mengabdi dengan cakupan lebih luas. Ia juga melihat fondasi Jakarta untuk pengembangan ke arah kota cerdas sudah selesai.
”Jawa Barat, kan, penduduknya sekitar 50 juta orang dengan masyarakat yang juga sangat beragam. Secara profesional, saya ingin bisa mengembangkannya semakin ke arah konsep kota cerdas,” ujarnya seusai menjadi pembicara pada diskusi panel tentang implementasi teknologi dalam kota di masa depan yang digelar Program Studi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara, Jakarta, Sabtu (24/8/2019).
Dari Jakarta, ia membawa konsep Citizen Relation Management (CRM) yang sudah dikembangkan di Jakarta sebagai kanal untuk mengintegrasikan kanal-kanal pengaduan di wilayah kota dan kabupaten di Jawa Barat.
Di bawah kepemimpinannya, Jakarta mempunyai kanal-kanal pengaduan, salah satu yang pernah populer di masyarakat adalah Qlue dan sekarang berkembang menjadi CRM.
Di bawah kepemimpinannya, Jakarta mempunyai kanal-kanal pengaduan, salah satu yang pernah populer di masyarakat adalah Qlue dan sekarang berkembang menjadi Citizen Relation Management.
Sejumlah prestasi internasional juga disabet tim Jakarta Smart City selama ia menggawangi unit itu. Beberapa di antaranya Top 50 Smart City Government 2018 serta penghargaan GovInsider Innovation Awards 2016 dan 2018 untuk Kategori Best Team Under 35 di acara Innovation Labs World.
Setiaji juga dinobatkan sebagai The Most Intelligent CIO dalam iCIO Awards 2018 di Jakarta. Saat ini, jabatan yang ia tinggalkan di Ibu Kota masih kosong.
Konsep kota cerdas, yang beberapa tahun lalu dipacu pengembangannya, kini dinilai lambat berkembang. Pengolahan data kota seharusnya bisa disajikan lebih banyak sebagai informasi penting untuk masyarakat.
Peneliti dan pengajar di Departemen Perencanaan Kota dan Realestat Universitas Tarumanagara, Suryono Herlambang, mengatakan, konsep smart city atau kota cerdas di Jakarta terhenti pada pelayanan dasar, antara lain sudah memberikan pelayanan perizinan lewat internet, serta memberi akses warga pada produk-produk pemerintah, seperti peraturan dan anggaran daerah. Produk satu peta pun sebenarnya sudah lebih detail.
Namun, sistem kota cerdas Jakarta belum melangkah pada tahapan selanjutnya, yaitu pelaporan pemerintah kepada masyarakat terhadap tata kelola kota. Data yang terekam selama ini semestinya bisa diolah dan disajikan sebagai data penting tentang kota untuk masyarakat.
Sistem kota cerdas Jakarta belum melangkah pada tahapan selanjutnya, yaitu pelaporan pemerintah kepada masyarakat terhadap tata kelola kota.
”Seperti daerah mana saja yang selama ini rawan kriminalitas, rawan kebakaran, atau punya kasus demam berdarah. Data itu, kan, tiap tahun sebenarnya ada,” ujar Suryono yang ditemui seusai diskusi di lokasi yang sama dengan Setiaji.
Kanal aduan masyarakat Qlue yang dahulu populer pun kini semakin meredup popularitasnya. Kanal ini dulu menjadi andalan warga dalam melaporkan berbagai permasalahan di lingkungan mereka.
Konsep kota cerdas ini juga seharusnya bisa digunakan untuk menata kota sehingga memungkinkan pergerakan dan penyediaan tempat tinggal yang terjangkau di dalam kota serta terjangkau harganya.