Sisi Positif dan Negatif Telepon Pintar bagi Remaja
Selama ini, telepon pintar dan media sosial dianggap mengganggu perkembangan jiwa remaja. Namun, studi terbaru menunjukkan, penggunaan telepon genggam dan media sosial di kalangan remaja juga membawa manfaat positif, yaitu mengurangi tekanan mental.
Oleh
Ahmad Arif
·3 menit baca
Selama ini, telepon pintar dan media sosial dianggap mengganggu perkembangan jiwa remaja. Namun, studi terbaru menunjukkan, penggunaan telepon genggam dan media sosial di kalangan remaja juga membawa manfaat positif, yaitu mengurangi tekanan mental.
Studi yang dipublikasikan di jurnal Clinical Psychological Science edisi Agustus 2019 ini mencoba mencari kaitan antara lama waktu yang dihabiskan di depan telepon pintar dan teknologi digital dengan kesehatan mental remaja. Para peneliti, yaitu Candice Odgers, profesor psikologi pada University of California dan timnya justru menemukan sisi positif telepon pintar dan media sosial bagi kesehatan mental remaja.
”Mungkin sudah waktunya bagi orang dewasa untuk berhenti berdebat tentang apakah ponsel pintar dan media sosial baik atau buruk bagi kesehatan mental remaja, dan mulai mencari cara terbaik untuk mendukung mereka baik dalam kehidupan offline maupun online,” kata Odgers, dalam rilis University of California.
Bertentangan dengan kepercayaan umum bahwa telepon pintar dan media sosial merusak kesehatan mental remaja, tim peneliti ini justru tidak menemukan bukti adanya keterkaitan hal tersebut. ”Waktu yang dihabiskan untuk telepon dan online tidak bisa dikaitkan dengan peningkatan risiko untuk masalah kesehatan mental,” kata Michaeline Jensen, anggota tim.
Studi ini menyurvei lebih dari 2.000 anak muda dan kemudian secara intensif melacak hampir 400 remaja dalam menggunakan telepon pintar dan media sosial. Remaja dalam penelitian ini berusia antara 10 dan 15 tahun dan mewakili populasi anak muda yang beragam secara ekonomi dan ras di sekolah umum North Carolina.
Para peneliti mengumpulkan laporan gejala kesehatan mental dari remaja tiga kali sehari dan mereka juga melaporkan penggunaan telepon pintar dan media sosial mereka setiap malam. Mereka menelisik apakah kaum muda yang lebih terlibat dengan teknologi digital lebih mungkin mengalami gejala kesehatan mental.
Hasilnya, peningkatan penggunaan teknologi digital tidak terkait dengan kesehatan mental. Justru ditemukan beberapa manfaat penggunaan telepon pintar dan sosial media. Misalnya, remaja yang melaporkan mengirim lebih banyak pesan teks kepada teman-temannya selama periode penelitian melaporkan merasa lebih baik (kurang depresi) dibandingkan remaja yang jarang mengirim pesan.
Remaja yang melaporkan mengirim lebih banyak pesan teks kepada teman-temannya selama periode penelitian melaporkan merasa lebih baik (kurang depresi) dibandingkan remaja yang jarang mengirim pesan.
Bahaya kecanduan
Sekalipun studi tersebut menunjukkan telepon genggam dan media sosial memiliki sisi positif bagi kesehatan mental remaja, sejumlah penelitian lain mengingatkan agar penggunaannya dibatasi. Hal itu karena telepon genggam bisa menimbulkan kecanduan yang dampaknya negatif.
Misalnya, studi oleh Sehar Shoukat di jurnal Experimental dan Clinical Sciences pada Januari 2019 menyebutkan, kecanduan telepon pintar secara langsung bisa mengganggu kesehatan mental dan fisik remaja. Kecanduan penggunaan ponsel sangat memengaruhi kesehatan mental remaja dan mereka terlihat cemas, tertekan, dan marah atau terkadang bunuh diri. Hal ini pula yang menjadi salah satu pemicu peningkatan bunuh diri di era ini.
Selain itu, tambah Sehar, remaja yang menggunakan ponsel pada malam hari juga bisa mengalami insomnia yang pada akhirnya menghasilkan depresi, kecemasan, dan depresi.
Dengan membandingkan dua studi ini, sekalipun telepon pintar dan media sosial juga bisa memberikan manfaat positif bagi kesehatan jiwa remaja, penggunaannya perlu dibatasi agar mereka tidak sampai kecanduan. Terutama pembatasan penggunaan di malam hari agar tidak mengganggu waktu tidur.