Liga Kompas Kacang Garuda U-14 Musim 2019-2020 Dimulai
Pembinaan sepak bola usia dini merupakan langkah ideal untuk memperbaiki persepakbolaan Indonesia sejak dari akarnya.
Oleh
Prayogi Dwi Sulistiyo
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Liga Kompas Kacang Garuda U-14 musim 2019-2020 akan kembali bergulir pada 22 September 2019 dan diikuti 16 sekolah sepak bola. Musim ke-10 Liga Kompas Gramedia yang menggelar kompetisi sepak bola untuk remaja usia 14 tahun dibuka pada Sabtu (7/9/2019) di Jakarta.
Liga Kompas Kacang Garuda U-14 akan digelar di lapangan Sepak Bola Universitas Muhamadiyah Jakarta, yang berlokasi di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Liga akan digelar selama 30 pekan dan bakal berakhir pada 12 April 2020.
Direktur Liga Kompas Gramedia Adi Prinantyo mengatakan, harian Kompas sebagai penyelenggara liga berkomitmen terus melakukan pembinaan usia dini pada sepak bola. Buruknya pembinaan usia dini di Indonesia membuat Kompas terpanggil mengambil langkah nyata dan menciptakan model pembinaan yang ideal.
”Sebagai operator liga, LKG tidak memungut biaya apa pun kepada peserta liga agar tidak memberatkan sekolah sepak bola (SSB) dan para pemain. Kami menerapkan aturan yang ketat dan mengharuskan SSB memainkan semua pemainnya dalam jangka waktu tertentu agar semua pemain merasakan kesempatan bermain. Kami juga menanamkan karakter yang baik, seperti fair play, respect terhadap semua pihak, dan sportivitas, bagi para pemain, pelatih, ofisial, sampai para penonton. Tujuan utama kami adalah membentuk manusia yang berkarakter baik melalui sepak bola,” tutur Adi.
Adi menambahkan, pembinaan sepak bola usia dini merupakan langkah ideal untuk memperbaiki persepakbolaan Indonesia sejak dari akarnya. Namun, kompetisi bagi remaja memerlukan biaya yang besar dan tidak terlalu dilirik oleh sponsor karena jumlah penonton yang tidak terlalu besar. Oleh karena itu, Kompas Gramedia membantu penyiaran kompetisi tersebut melalui berbagai platform media agar dikenal secara luas.
”Kami berterima kasih kepada Kacang Garuda, Suzuki, SKF, Nestle Pure Life, Freeport, dan OrtusEight yang mau bekerja sama dan membantu LKG untuk menyelenggarakan liga sampai saat ini. Tanpa bantuan dari para sponsor, KG akan kesulitan untuk menggelar liga secara rutin sampai musim kesepuluh,” kata Adi.
Mohammad Bakir, anggota Komite LKG dan Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas mengatakan, pada musim yang ke-10 ini, LKG tidak hanya menggelar kompetisi bagi para pemain, tetapi juga akan menggelar tiga kali KG Talks dengan materi soal gizi, kesehatan, dan sikap menjadi pemain profesional. Selain itu, terdapat juga dua kali pelatihan tentang cara penguasaan bola yang sempurna dan menyusun strategi terbaik untuk menang.
Pemain nasional
Empat podcast dengan materi Serunya Timnas U-22 Mempersiapkan Diri, Lika-Liku Meniti Karier oleh Egi Maulana, Pentingnya Suport Bola Indonesia oleh Suzuki, dan Ngobrol Bareng Pemain Persipura oleh Freeport. Dari podcast itu, para remaja dapat belajar dan menimba ilmu kepada para pemain profesional.
”Pada musim kesepuluh kali ini, persaingan pada Liga Kompas Kacang Garuda bakal semakin sengit karena terdapat empat mantan pemain tim nasional yang menjadi pelatih pada empat sekolah sepak bola peserta Liga Kompas Kacang Garuda. Persaingan juga bakal semakin ketat karena semua SSB memiliki waktu sampai 6 bulan untuk mempersiapkan diri,” kata Bakir, yang juga merupakan salah satu pendiri LKG.
Keempat mantan pemain nasional yang menjadi pelatih itu adalah Supriyono (Matador Mekarsari), Frido Yuwanto (Benteng Muda IFA), Eli Idris (Pelita Jaya), dan Sudana Sukri (Tajimalela FA).
Para pemain yang berlaga di Liga Kompas Kacang Garuda berkesempatan dipilih untuk mengikuti seleksi menjadi tim yang mewakili LKG ke Piala Gothia di Swedia pada Juni 2020. Tim pemandu bakat LKG akan memilih pemain terbaik setiap bulan dan tim Fair Play pada akhir musim berdasarkan catatan statistik yang dikerjakan oleh Tim 11.
Ketua Pengurus SSB Siaga Pratama Budi Santoso mengatakan, Liga Kompas Kacang Garuda U-14 merupakan kompetisi yang ketat dan memiliki peraturan yang tegas. ”Musim lalu kami terkena hukuman pengurangan poin karena ada pemain yang ikut kompetisi lain,” kata Budi.
Pengurangan poin tersebut membuat timnya terjerembab ke peringkat 10. Beruntung, timnya dapat lolos play off. Ia menargetkan musim ini Siaga Pratama dapat masuk tiga besar sebab mereka adalah juara pada kompetisi kelompok umur U-13.
Budi mengakui, kompetisi Liga Kompas Kacang Garuda U-14 membuat pemainnya berkembang. Bahkan, tiga pemainnya masuk ke tim yunior klub Liga 1 Barito Putera.