logo Kompas.id
UtamaGerakan Kedaulatan di Hawaii...
Iklan

Gerakan Kedaulatan di Hawaii dan Penghargaan Atas Masyarakat Adat

Pendekatan terhadap Papua haruslah menggunakan pendekatan adat dan sudut pandang Papua dalam posisi setara. Upaya semacam itu telah dicoba oleh Amerika Serikat terhadap Hawaii dan Perancis terhadap Kaledonia Baru.

Oleh
Iwan Santosa
· 7 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/KgMm7x-ZDXs-L0l5XLCcmA_tRWo=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2FWhatsApp-Image-2018-09-25-at-13.49.23_1537858598-1.jpeg
KOMPAS/FRANS PATI HERIN

Pantai Waikiki, Honolulu, Hawaii. Pulau yang kini dikenal wisata alamnya yang indah itu, dulunya masuk wilayah Amerika Serikat melalui proses aneksasi.

Isu separatisme dan keberadaan kelompok separatis tidak hanya terjadi di Papua tetapi juga di beberapa negara lain yang juga berada di kawasan Pasifik. Di negara demokrasi yang sudah berusia 200 tahun lebih pun, yakni di Amerika Serikat, muncul gerakan kedaulatan dan kemerdekaan masyarakat asli, Ke’ea Hawai’i, di negara bagian Hawaii.

Kelompok Ke’ea Hawai’i menuntut kedaulatan atas Hawaii yang dianeksasi militer Amerika Serikat dan pendirian Republik Hawaii tahun 1893 – 1894 yang menumbangkan kekuasaan Ratu Hawaii Liliuokalani (1838 - 1917). Thomas J Craughwell dalam buku 5.000 Years of Royalty Kings, Queens, Emperors, and Tsars menulis, kelompok migran asal Amerika Serikat yang menganut paham aneksasi mendorong agar Hawaii menjadi bagian Amerika Serikat.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000