Kalah di laga sebelumnya bukan berarti kiamat bagi Jerman. Kini, tim besutan Joachim Loew itu mampu mengalahkan Irlandia Utara di kandang lawan.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·3 menit baca
BELFAST, SELASA — Jerman mampu melupakan kekalahan dari Belanda pekan lalu. Tim panser ini bangkit saat mengalahkan tuan rumah Irlandia Utara dengan skor 2-0 pada laga kualifikasi Piala Eropa 2020 Grup C di Stadion Windsor Park, Belfast, Irlandia Utara, Selasa (10/9/2019) dini hari. Walau Jerman masih membutuhkan sejumlah perbaikan agar kegagalan di Piala Dunia dan Liga Nasional Eropa tak terulang.
Dengan kemenangan ini, Jerman menggeser Irlandia Utara di puncak klasemen dengan unggul selisih gol. Kedua tim sama-sama mengemas 12 poin dari lima pertandingan. Sebelum laga, Jerman dilanda kecemasan setelah dikalahkan Belanda di kandang sendiri dengan skor 2-4. Tekanan pun masih terlihat pada tim Jerman di babak pertama. Meskipun memiliki banyak peluang dan menguasai pertandingan, mereka gagal mencetak gol.
”Kami di bawah tekanan untuk menang setelah hasil Jumat (melawan Belanda) dan kami harus mengatasi beberapa rintangan di babak pertama,” kata Pelatih Jerman Joachim Loew.
Jerman yang kehilangan beberapa pemain andalannya karena cedera tampak tidak memiliki rencana permainan yang jelas. Mereka kesulitan menembus pertahanan Irlandia Utara yang rapat. Lini serang yang diisi Timo Werner, Julian Brandt, Marco Reus, dan Serge Gnabry hanya saling memberikan umpan tanpa tujuan yang jelas.
Beruntung Loew mampu membangkitkan motivasi anak asuhnya saat turun minum. Alhasil, mereka mampu unggul cepat di awal babak kedua melalui tendangan voli bek kiri RB Leipzig, Marcel Halstenberg. Gol tersebut melecut semangat pemain Jerman. Mereka menutup pertandingan lewat gol Gnabry.
Meskipun memperoleh kemenangan, tim muda Loew yang ingin bangkit dari kekalahan di babak penyisihan Piala Dunia tahun lalu dan Liga Nasional Eropa masih membutuhkan berbagai perbaikan. Penulis Senior ESPN FC Gabriele Marcotti mengkritisi strategi Loew yang dipandangnya masih lemah, terutama saat melawan tim yang menerapkan strategi bertahan.
Loew memainkan transisi formasi dari 4-2-3-1 ke 3-4-3. Ia tampak ingin menguasai lini tengah dan depan melalui pergerakan tanpa bola. Namun, strategi tersebut gagal dilaksanakan oleh anak asuh Loew yang dianggap Marcotti masih belum memiliki pengalaman yang banyak. ”Itu adalah strategi yang sangat menjengkelkan untuk melawan tim yang senang bertahan, seperti Irlandia Utara, Belarusia, dan Estonia,” tulis Marcotti di Espn.com.
Loew mengambil risiko dengan tidak memainkan pemain senior. Dari skuad yang dimiliki Loew, hanya ada dua pemain yang berumur di atas 30 tahun, yakni Marco Reus (30) dan kiper Manuel Neuer (33). Ia juga tidak memasang pemain paling berbakat Jerman pada saat ini, Kai Havertz, sejak menit pertama. Padahal, ketika Havertz masuk di babak kedua, ia mampu menciptakan satu asis.
Dengan hanya ada dua tim teratas yang lolos langsung ke Piala Eropa 2020, Loew harus segera berbenah. Loew pun mengakui bahwa ia masih dalam proses membangun tim yang solid. ”Kami belum pernah bermain sebelumnya dengan susunan pemain ini. Jadi, kita perlu kesabaran karena ini proses belajar,” ujarnya.
Meskipun berada di puncak klasemen, Jerman tidak bisa tenang karena Belanda memiliki kesempatan besar untuk menggusur mereka setelah mengalahkan tuan rumah Estonia dengan skor 4-0 di Tallinn, Estonia, Selasa (10/9/2019) dini hari.
Pemain senior Ryan Babel menjadi bintang dalam pertandingan ini lewat sumbangan dua golnya. Tim ”Oranye” melengkapi pesta mereka lewat gol Memphis Depay dan Georginio Wijnaldum.
Babel yang sudah berusia 32 tahun mengaku bahwa pengalaman membuatnya mampu bersaing dengan pemain muda. Ia semakin percaya diri meskipun telah kehilangan kecepatan yang menjadi kekuatan utamanya ketika masih muda.
”Saya bukan lagi salah satu pemain muda di tim. Jadi, saya mencoba mengimbangi hilangnya kecepatan dengan menggunakan pengalaman saya. Sangat menyenangkan mencetak dua gol dan saya semakin percaya diri,” kata Babel.
Dengan kemenangan ini, Belanda berada di peringkat ke-3 dengan raihan 9 poin. Mereka masih menyimpan satu pertandingan. Kesempatan Belanda untuk menguasai puncak klasemen terbuka lebar ketika bulan depan menghadapi Irlandia Utara di kandang mereka. (REUTERS/AFP)