logo Kompas.id
UtamaSaat Sang Pejuang...
Iklan

Saat Sang Pejuang Memperlihatkan Kerapuhannya

Petenis lain menyebut Rafael Nadal sebagai pejuang. Namun, ketika gelar juara Grand Slam ke-19 diraih, kerapuhan Nadal terlihat. Dia menangis.

Oleh
Yulia Sapthiani
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/iLV0SshowDHxxdMiZOJQKIgAHgQ=/1024x658/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F09%2FGSE-SPO-TEN-WTA-2019-US-OPEN-DAY-14_82884228_1568040635.jpg
GETTY IMAGES/AFP/CLIVE BRUNSKILL

Rafael Nadal telentang di lapangan Stadion Arthur Ashe, New York, seusai menang 7-5, 6-3, 5-7, 4-6, 6-4, dalam waktu 4 jam 50 menit atas Daniil Medvedev (Rusia) pada final Grand Slam Amerika Serikat Terbuka, Minggu (8/9/2019) atau Senin pagi WIB. Ini merupakan gelar ke-19 Nadal di ajang Grand Slam, juga menjadi gelar keempatnya di AS Terbuka setelah 2010, 2013, dan 2017.

Daniil Medvedev menyebut Rafael Nadal sebagai mesin di lapangan tenis, sementara Diego Schwartzman menjulukinya ”Singa Si Raja Hutan”. Petenis lain menyebut Nadal sebagai pejuang. Namun, ketika gelar juara Grand Slam ke-19 diraih, kerapuhannya terlihat. Dia menangis.

Nadal menangis, menutup wajah dengan tangannya, lalu menghapus air mata ketika melihat video perjalanannya meraih 19 gelar juara Grand Slam. Video itu ditayangkan panitia penyelenggara Amerika Serikat Terbuka di Stadion Arthur Ashe, Flushing Meadows, New York, Minggu (8/9/2019) malam waktu setempat atau Senin pagi waktu Indonesia.

Editor:
agungsetyahadi
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000