Pemerintah Kota Pontianak menyiapkan tujuh rumah oksigen dengan pelayanan 24 jam. Fasilitas itu untuk memberikan pertolongan kepada masyarakat yang mengalami gangguan pernapasan akibat kabut asap.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat, menyiapkan tujuh rumah oksigen dengan pelayanan 24 jam. Fasilitas itu untuk memberikan pertolongan kepada masyarakat yang mengalami gangguan pernapasan akibat kabut asap.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, Selasa (17/8/2019), saat meninjau rumah oksigen, mengatakan, rumah oksigen disiapkan dan sudah beroperasi sejak Senin (16/9) untuk mengantisipasi masyarakat yang terpapar asap. Menurut laporan, ada warga yang sampai sesak akibat menghirup asap.
”Kami menyiapkan tujuh rumah oksigen di tujuh lokasi. Jika masyarakat merasa ada gangguan pernapasan, silakan datang saja ke rumah oksigen itu. Di sana disiapkan oksigen dan peralatan lainnya. Tujuh lokasi itu tersebar, antara lain, di Kantor Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Puskesmas Kampung Dalam, Puskesmas Alianyang, Puskesmas Kampung Bangke, di daerah Gang Sehat, Siantan Hilir,” ujarnya.
Dalam satu rumah oksigen, rata-rata disediakan satu hingga dua tabung oksigen.
Tidak tertutup kemungkinan jumlah rumah oksigen akan diperbanyak lagi. Pelayanan yang diberikan di rumah oksigen berupa pemberian oksigen dan berbagai obat untuk melegakan pernapasan. Rumah oksigen ini untuk pertolongan darurat, bukan tempat untuk pengungsian.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu mengatakan, rumah oksigen sebagian besar menggunakan salah satu ruangan puskesmas. Jika dalam perkembangannya ternyata banyak warga yang menggunakan rumah oksigen itu, tidak menutup kemungkinan jumlahnya akan ditambah.
”Dalam satu rumah oksigen, rata-rata disediakan satu hingga dua tabung oksigen. Untuk rumah oksigen di Kantor Dinas Kesehatan Kota Pontianak terdapat lima tabung oksigen. Informasi lebih lanjut, masyarakat bisa mengakses di media sosial dan puskesmas,” kata Sidiq.
Di rumah oksigen terdapat dokter jaga yang bisa dipanggil setiap saat. Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura, Pontianak, dan Politeknik Kesehatan Pontianak juga siap membantu tenaga medis seandainya diperlukan. Palang Merah Indonesia Kota Pontianak juga menyediakan ambulans untuk menjemput warga yang terkena gangguan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
”Dari laporan sementara belum begitu banyak masyarakat yang datang ke rumah oksigen. Sejak Senin (16/9) hingga Selasa, baru berkisar satu hingga dua warga yang datang ke rumah oksigen,” ujar Sidiq.
Sidiq menuturkan, untuk penderita ISPA di Pontianak pada minggu ke-36 bencana asap tercatat 1.090 kasus. Pada minggu ke-37, jumlahnya sekitar 1.900 kasus. Jika tidak ada kabut asap, rata-rata jumlah kasus ISPA di Pontianak 600-900 kasus per minggu.
Dinas kesehatan juga mewaspadai diare dan penyakit mata. Namun, sejauh ini belum ada laporan lonjakan penyakit lainnya. Pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan rumah sakit untuk memberikan laporan perkembangan.
Pantauan Kompas, Selasa pagi, di beberapa rumah oksigen, belum begitu banyak masyarakat yang memanfaatkannya, salah satunya rumah oksigen di Kantor Dinas Kesehatan Kota Pontianak. Di situ terdapat lima tempat tidur dan lima hingga tujuh tabung oksigen yang disiapkan. Namun, pada Selasa pagi, belum ada warga yang datang.
Feri, petugas di rumah oksigen itu, mengatakan, sejak Senin hingga Selasa belum banyak warga yang datang. Sejauh ini baru ada satu orang yang datang ke rumah oksigen itu pada Senin.
”Di sini ada lima perawat. Kalau memang memerlukan dokter, maka akan dipanggilkan dokter puskesmas. Kemudian, jika warga memerlukan pertolongan lebih lanjut, langsung dibawa ke rumah sakit,” ujar Feri.
Kepala Puskesmas Alianyang Nunik Utari mengatakan, jumlah pasien ISPA yang berobat ke Puskesmas Alianyang meningkat. Minggu ini, jumlah penderita ISPA mencapai 21 orang per hari, biasanya hanya enam hingga tujuh orang per hari.
Pasien lebih banyak orang dewasa. Ada juga beberapa anak. Sejauh ini, pasien ISPA yang berobat bisa ditangani oleh pihak puskesmas. Puskesmas Alianyang juga menyediakan rumah oksigen meski belum banyak yang memanfaatkannya.
Berdasarkan laman Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pontianak, kualitas udara pada Selasa (17/9) masih sangat tidak sehat. Angka PM10 (parameter kualitas udara) pada pukul 12.00 mencapai 254,08 mikrogram per meter kubik.