Dalam masa kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020, dua ganda campuran Indonesia yang diprioritaskan lolos ke pesta olahraga terbesar di dunia itu justru kesulitan tampil konsisten.
Oleh
Yulia Sapthiani
·3 menit baca
CHANGZHOU, RABU — Dalam masa kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020, dua ganda campuran Indonesia yang diprioritaskan lolos ke pesta olahraga terbesar di dunia itu justru kesulitan tampil konsisten. Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti tersingkir pada babak pertama China Terbuka.
Hafiz/Goria ditaklukkan pasangan Thailand peringkat keempat dunia, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai. Pada laga di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzou, Rabu (18/9/2019), Hafiz/Gloria kalah, 14-21, 19-21. Sehari sebelumnya, Praveen/Melati, yang ditempatkan sebagai unggulan keenam, ditaklukkan Satwiksairaj Rankireddy/Ashwini Ponnappa (India), 20-22, 21-17, 17-21.
Hasil buruk Hafiz/Gloria berlanjut pada turnamen berlevel tinggi, BWF World Tour Super 1000, seperti China Terbuka. Pada dua turnamen selevel lainnya, Hafiz/Gloria tersingkir pada babak pertama All England dan babak kedua Indonesia Terbuka.
Hal ini memperlihatkan, Hafiz/Gloria belum bisa mengatasi tekanan tampil pada turnamen besar. Hasil terbaik mereka tahun ini adalah semifinalis BWF Super 750 Jepang Terbuka, Juli, satu level di bawah China Terbuka. Saat itu, mereka dihentikan Praveen/Melati.
Penampilan tidak konsisten itu itu membuat peringkat dunia Hafiz/Gloria menurun. Pada Mei, mereka berada di peringkat keenam, tetapi saat ini di posisi ke-10. Ini berbeda dengan Puavaranukroh/Taerattanachai yang konsisten pada peringkat lima besar sejak awal 2019. Saat ini, mereka berada di peringkat keempat setelah menjuarai Singapura Terbuka dan menjadi finalis Kejuaraan Dunia.
Mereka pun selalu mengalahkan Hafiz/Gloria dalam empat pertemuan, termasuk di China Terbuka. Hafiz/Gloria sebenarnya berpeluang bermain tiga gim ketika unggul 19-18 pada gim kedua, tetapi lawan berbalik unggul.
”Pasangan Thailand ini pertahanannya bagus, sedangkan serangan saya kurang akurasinya. Lawan juga sudah membaca pola main kami dan saya dibuat berlari-lari di belakang lapangan,” kata Hafiz, seperti terdapat laman resmi PP PBSI.
Kualifikasi Olimpiade
Praveen/Melati tampil pada empat final tahun ini dan menjadi semifinalis All England. Namun, mereka delapan kali tersingkir pada babak pertama atau kedua, salah satunya di Indonesia Terbuka.
Padahal, pada masa kualifikasi Olimpiade, 29 April 2019-26 April 2020, mereka seharusnya meraih poin sebanyak mungkin untuk memperbesar peluang lolos ke Tokyo.
Untuk meraih kuota maksimal, yaitu dua wakil pada tiap nomor, setiap negara harus menempatkan minimal dua pasangan pada peringkat delapan besar nomor ganda. Adapun pada nomor tunggal, tiap negara harus menempatkan minimal dua wakil pada 16 besar.
”Saya belum bisa berkomentar, menunggu setelah hasil China Terbuka dan Korea Masters, sekalian menanti laporan dari asisten saya,” kata pelatih ganda campuran Richard Mainaky ketika dimintai pendapat tentang penampilan Hafiz/Gloria dan Praveen/Melati tahun ini.
Kekalahan dua ganda campuran Indonesia dengan peringkat tertinggi itu menyisakan pasangan muda, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, serta duet pemain senior dan pemain muda, Tontowi Ahmad/Winny Oktavina Kandow.
Setelah melewati babak pertama, Selasa, Rinov/Pitha akan bertemu dengan unggulan ketujuh, Seo Seung-jae/Chae Yujung (Korea Selatan), pada babak kedua. Adapun Tontowi/Winny akan melawan unggulan kelima, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia), setelah menang atas Rodion Alimov/Alina Davletova (Rusia), 21-13, 16-21, 26-24.
Kekalahan juga dialami tunggal putri Fitriani ketika berhadapan dengan Kim Ga-eun (Korea Selatan), 21-12, 12-21, 13-21. Sehari sebelumnya, Gregoria Mariska Tunjung juga terhenti pada babak pertama. Dia kalah dari Zhang Beiwen (AS), 21-14, 19-21, 16-21.
Sementara itu, tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting mengawali usahanya mempertahankan gelar juara dalam laga ketat melawan Kenta Nishimoto (Jepang). Anthony bermain selama 1 jam 12 menit untuk meraih kemenangan, 21-14, 19-21, 21-13.
Kemenangan didapat pula oleh Greysia Polii/Apriyani Rahayu, Wahyu Nayaka/Ade Yusuf, dan juara dunia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Greysia/Apri mengalahkan pasangan Inggris, Chloe Birch/Lauren Smith, 21-18, 21-15. Adapun Hendra/Ahsan yang menjadi unggulan kedua menang atas pasangan India, Manu Attri/Sumeeth Reddy, 21-15, 21-15.