Real Madrid langsung membenahi lini pertahanan yang musim ini dikritik terlalu mudah dibobol oleh lawan-lawannya. Solusi yang diambil oleh pelatih Zinedine Zidane adalah menugasi para pemain serang membantu pertahanan.
Oleh
Herpin Dewanto Putro
·4 menit baca
SEVILLA, MINGGU — Pelatih Real Madrid Zinedine Zidane akhirnya merasa puas setelah timnya menang atas Sevilla, 1-0, di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Senin (23/9/2019) dini hari WIB. Tidak hanya berhasil menang untuk pertama kalinya di stadion itu sejak empat tahun silam, ”El Real” akhirnya bisa memperbaiki pertahanan mereka yang selama ini rapuh.
Hasil laga ini merupakan respons dari Zidane setelah kerap dikritik karena gawang Real sangat mudah dibobol lawan-lawannya. Dalam sembilan laga terakhir di semua kompetisi, Real selalu kebobolan di setiap laga dan total sudah kebobolan 17 gol.
Penampilan terburuk terakhir adalah pada pekan lalu ketika Real ditaklukkan Paris Saint-Germain 3-0 di Stadion Parc des Princes, pada laga Liga Champions.
Tim ini selalu optimistis dan kami akan semakin lebih baik lagi.
Tekanan terberat pun dirasakan sang kiper, Thibaut Courtois, menjelang laga kontra Sevilla tersebut. Ia merupakan kiper pilihan utama Real saat ini yang menggusur Keylor Navas, yang saat ini pindah ke PSG. Namun, kiper asal Belgia itu tidak kunjung memberikan penampilan terbaiknya. Sebaliknya, gawangnya terkesan mudah dibobol lawan pada setiap laga.
Zidane pun melakukan langkah cepat agar beban Courtois tidak bertambah berat. Pada laga kontra Sevilla, ia menurunkan intensitas serangan dengan meminta tiga pemain bertipe menyerang, seperti Eden Hazard, Gareth Bale, dan James Rodriguez, untuk turut berperan dalam bertahan.
Hazard, misalnya, masih sulit mengulangi penampilannya seperti saat masih di Chelsea. Namun, ketika melawan Sevilla, ia lebih dekat dengan Casemiro untuk ikut bertahan dan membantu tim membangun serangan. Begitu pula dengan Bale yang ikut membantu Dani Carvajal.
Dengan perubahan ini, Sevilla semakin sulit untuk menyerang dan bahkan tidak bisa menembak tepat ke gawang Real sama sekali. Kehadiran Sergio Ramos di posisi bek tengah turut memperkuat pertahanan tim. Hasilnya, Courtois kembali mencatat rekor clean sheet atau tidak kebobolan untuk pertama kalinya sejak awal Februari lalu.
Ketika lini belakang sudah solid, Real bisa membangun serangan dengan baik. Momen kemenangan itu pun terjadi ketika Carvajal memberikan umpan kepada Karim Benzema untuk mencetak gol pada menit ke-64. Ini merupakan kekalahan pertama Sevilla pada musim ini.
”Ini adalah permainan kolektif tim dan saya harus memberikan selamat kepada para pemain. Ini adalah laga yang bisa memuaskan saya sejak saya kembali ke sini (Real),” kata Zidane seperti dikutip Marca.
Tidak hanya puas, Zidane juga lega karena setidaknya ia masih bisa memenuhi harapan manajemen yang meminta ia kembali ke Real pada Maret lalu.
Jika kalah pada laga kontra Sevilla itu, tekanan yang dihadapi Zidane bakal meningkat tajam. Salah satunya karena pelatih Sevilla adalah Julen Lopetegui, pelatih Real pada awal musim 2018-2019.
Lopetegui ternyata tidak bisa memimpin Real dengan baik sehingga ia digantikan Santiago Solari. Hal buruk juga dialami Solari sehingga manajemen akhirnya kembali berharap kepada Zidane yang pernah berjasa mempersembahkan tiga gelar juara Liga Champions untuk Real selama tiga musim beruntun.
Momentum Real
Kemenangan atas Sevilla itu bisa menjadi titik balik Real apabila Zidane mampu mempertahankan konsistensi dan semangat tim. Apalagi, dua rival terkuat Real di Liga Spanyol, yaitu Barcelona dan Atletico Madrid, sedang mengalami awal musim yang buruk. Atletico baru saja ditahan Celta Vigo 0-0 dan Barcelona dikalahkan Granada 0-2.
Real Madrid itu punya seribu nyawa.
Real kini berada di peringkat kedua klasemen sementara dengan 11 poin. Athletic Bilbao, yang juga memiliki 11 poin, berada di puncak klasemen karena unggul atas Real dalam selisih gol. Sementara Atletico berada di peringkat keenam dengan 10 poin dan Barcelona di peringkat ke-8 dengan tujuh poin.
Zidane juga sudah berusaha membangun kegembiraan dalam tim dan memperbaiki hubungannya dengan pemain, terutama Bale. Seusai laga, Zidane memuji Bale yang tampil bagus.
Sebelumnya, Bale dan Zidane tidak akur. Zidane merasa Bale sudah tidak cocok bertahan di skuadnya. Namun, tidak ada klub yang membeli Bale pada musim panas lalu. Sebaliknya, Bale justru bisa membuktikan bahwa dirinya masih menjadi pemain penting di El Real.
Kepercayaan diri pun tumbuh dalam diri para pemain. ”Sekarang kami bisa sedikit rileks setelah apa yang dikatakan orang-orang terhadap kami. Tim ini selalu optimistis dan kami akan semakin lebih baik lagi,” kata Ramos.
Di kamar ganti seusai laga, Ramos merayakan kemenangannya yang ke-400 bersama Real.
Jika Real benar-benar bangkit, apa yang dikatakan mantan pemain Barcelona, Xavi Hernandez, juga tepat. ”Real Madrid itu punya seribu nyawa. Mereka akan kembali berjuang untuk memenangi semua laga. Saya yakin itu,” katanya. (AFP/REUTERS)