JAKARTA, KOMPAS - Tim nasional sepak bola Indonesia U-16 merasakan sulitnya melawan China pada Kualifikasi Piala Asia U-16 2020, Minggu (22/9/2019). Pada Oktober mendatang, giliran timnas U-19 dan timnas U-22 akan menjajal kekuatan China untuk mengukur kemampuan tim.
Timnas U-19 menjalani uji coba melawan China sebagai persiapan menghadapi Kualifikasi Piala Asia U-19 2020 pada 2-10 November 2019 di Jakarta. Laga itu akan digelar dua kali, di Surabaya (17 Oktober) dan di Bali (20 Oktober).
Tantangan lebih berat dihadapi timnas U-22 yang dipersiapkan mengikuti SEA Games 2019 di Filipina. Mereka akan bertandang ke China untuk menjalani uji coba berbentuk turnamen pada 9-13 Oktober. Selain menghadapi China, turnamen itu juga diikuti Arab Saudi dan Yordania.
”Kami senang PSSI merencanakan uji coba melawan China. Ini bisa menjadi tolok ukur melihat sejauh mana kemampuan tim. Saat kualifikasi, lawan kami di Grup K memiliki karakter serupa,” ujar Pelatih Timnas U-19 Fakhri Husaini seperti dilansir PSSI, Selasa (24/9/2019). Di Grup K, timnas U-19 akan bertemu Korea Utara, Hongkong, dan Timor Leste.
Melihat pengalaman timnas U-16 saat kualifikasi Piala Asia U-16 2020 lalu, China merupakan tim yang tidak pernah kebobolan di Grup G. Indonesia pun harus puas dengan hasil imbang 0-0 ketika bertemu mereka. Postur pemain yang tinggi dan fisik yang kuat menjadi kekuatan China.
Pada kelompok usia berbeda, PSSI juga berharap China memberikan tantangan yang tidak kalah berat pada laga uji coba mendatang. Dengan demikian, timnas U-19 dan U-22 bisa lebih siap untuk meraih target yang ditetapkan. Timnas U-19 menargetkan lolos ke putaran final Piala Asia U-19 di Uzbekistan, Oktober 2020 dan timnas U-22 menargetkan medali emas pada SEA Games 2019.
Menurut Fakhri, dua kali laga uji coba melawan China sudah cukup ideal. “Saya melihat mereka dan postur tubuhnya bisa membuat pemain kita belajar untuk berduel melawan tim yang memiliki keuntungan seperti itu,” ujarnya.
Pemusatan latihan
Sebelum laga uji coba itu, timnas U-19 dan U-22 lebih dulu menggelar pemusatan latihan. Timnas U-19 berlatih di Stadion Pajajaran, Bogor, pada 25 September-1 Oktober. Fakhri sudah memanggil 30 pemain untuk mengikuti pemusatan latihan sekaligus seleksi pemain itu.
Sebanyak 23 pemain merupakan wajah-wajah lama yang sudah tampil di ajang Piala AFF U-18 di Vietnam dan dua laga uji coba melawan Iran. Pemain baru yang dipanggil antara lain Andre Oktaviansyah dan Fadilllah Nur Rahman yang pernah membela timnas U-16.
Adapun timnas U-22 lebih dulu menggelar latihan di Jakarta pada 1 Oktober sebelum menuju China. Pelatih timnas U-22, Indra Sjafri mendaftarkan 40 pemain untuk skuad SEA Games 2019. Sebanyak 35 pemain berusia hingga 22 tahun ditambah lima pemain senior, yakni Hansamu Yama, Manahati Lestusen, Evan Dimas, Zulfiandi, dan Alberto Goncalves alias Beto.
“Nama-nama yang kami pilih ini adalah pemain yang sudah kami amati dan ketahui kualitasnya,” kata Indra. Adapun pada saat SEA Games, setiap tim hanya boleh membawa 20 pemain. Namun, ada regulasi baru yang memperbolehkan setiap tim membawa maksimal dua pemain senior.
Apabila pemain senior seperti Beto yang sudah berusia 38 tahun ikut tampil, maka akan ada perbedaan umur yang sangat mencolok dengan pemain lainnya. Lagipula SEA Games idealnya merupakan panggung bagi para pemain muda untuk belajar dan mencari pengalaman di level internasional.