Performa mobil Ferrari semakin membaik di paruh kedua musim balapan Formula 1, menyusul penggunaan paket aerodinamika baru. Tim "Kuda Jingkrak" itu pun berambisi mematahkan dominasi Mercedes di Sochi, Rusia.
Oleh
Yulvianus Harjono
·3 menit baca
Formula 1
SOCHI, SABTU – Tim balap Formula 1, Scuderia Ferrari, ibarat terlahir kembali di paruh kedua musim 2019 ini. Sempat terseok-seok di awal musim, Ferrari kini konsisten melesat cepat dan berpeluang menancapkan dominasinya atas tim-tim lainnya di seri Rusia, Minggu (29/9/2019) malam ini.
Seperti tiga seri sebelumnya, mobil SF90 milik Ferrari tampak lebih menonjol dari dua rivalnya, yaitu Mercedes dan Red Bull, menjelang balapan F1 di seri Rusia, Minggu malam ini. Selain merebut start terdepan pada kualifikasi, Sabtu (28/9/2019) malam WIB, Ferrari menguasai sesi latihan resmi ketiga lewat dua pebalapnya, yaitu Charles Leclerc dan Sebastian Vettel.
Leclerc, pebalap 21 tahun Ferrari, bakal start terdepan di balapan malam nanti yang akan digelar di Sochi Autodrom , sirkuit di tepi Laut Hitam yang bermandikan sinar matahari di musim gugur ini. Pebalap asal Monaco itu menorehkan waktu tercepat di sesi kualifikasi kemarin, diikuti andalan Mercedes, Lewis Hamilton, dan Vettel yang bakal melengkapi start di posisi kedua dan ketiga.
Start terdepan itu menjadi pencapaian istimewa Ferrari maupun Leclerc. Ia menjadi pebalap Ferrari pertama setelah 2001 yang merebut start terdepan untuk keempat kali secara beruntun. Pencapaian itu sebelumnya ditorehkan legenda Ferrari sekaligus juara dunia F1 tujuh kali, Michael Schumacher. Ketika itu, ia dan Ferrari baru memulai era dominasinya di F1, yaitu enam kali juara dunia secara beruntun,
Leclerc pun mengungkapkan rahasianya meraih start terdepan keenamnya sepanjang musim ini. Itu menjadikan dirinya sebagai pebalap yang paling banyak meraih pole position pada F1 musim ini, melampaui pencapaian duo Mercedes yaitu Valtteri Bottas dan Hamilton yang masing-masing meraih empat kali start terdepan sepanjang musim ini.
“Pendekatan saya tidak berbeda dari akhir-akhir pekan sebelumnya. Setiap kali tampil di kualifikasi, saya tidak pernah memikirkan rival-rival lain atau kapan terakhir kalinya saya meraih start terdepan. Saya hanya fokus pada pekerjaan saya yang ada di depan mata,” tutur Leclerc dikutip Crash.
Tren positif itu menumbuhkan optimisme Ferrari untuk menaklukkan Sirkuit Sochi. Secara tradisi, Sochi bukanlah sirkuit favorit Ferrari. Banyaknya tikungan lambat dan sempit kurang sesuai dengan keunggulan Ferrari, yaitu mesin yang kencang. Tidak heran, tim itu belum sekali pun menang di Rusia. Sirkuit itu selalu dikuasai Mercedes dalam lima balapan terakhir sejak 2014.
Menurut Leclerc, timnya berpeluang mematahkan dominasi Mercedes itu pada balapan malam nanti. Ia merujuk pada hasil latihan bebas yang menjadi simulasi balapan itu. Berkat paket aerodinamika baru yang dibawa Ferrari sejak seri Singapura pekan lalu, SF90 kini lebih kompetitif yaitu memadukan kekuatan mesin dan aerodinamika untuk melahap berbagai jenis sirkuit.
“Latihan panjang kemarin berlangsung sangat positif. Bahkan, saya kira itu terbagus sepanjang musim ini saya kira. Keseimbangan mobil semakin bagus. Meskipun demikian, balapan saya bakal berlangsung menarik. Mercedes memiliki strategi (pemakaian) ban yang berbeda, yaitu (kompon) medium. Adapun kami memakai lunak” tutur Leclerc.
Diakui Hamilton, berbeda dari sebelumnya, Ferrari kini lebih diunggulkan menang pada balapan itu. Ia menyebut Ferrari bak memiliki kecepatan jet pada sejumlah lintasan lurus di Sochi. “Mereka memiliki kecepatan yang sangat gila. Mereka seolah di level berbeda, entah karena bahan bakar jet atau apa,” ujarnya sedikit bergurau.