Cristiano Ronaldo terus mencetak rekor yang mengantar dirinya setara dengan para legenda sepak bola dunia. Namun, dia masih memikul beban berat untuk meloloskan tim nasional Portugal ke babak utama Piala Eropa 2020.
Oleh
Yulvianus Harjono
·3 menit baca
KIEV, SELASA — Pelatih tim nasional sepak bola Portugal, Fernando Santos, menyebut Cristiano Ronaldo bak anggur Porto yang kian berumur semakin nikmat. Perumpamaan itu ditegaskan Ronaldo dengan gol ke-700 yang membuatnya menyamai barisan legenda dunia, seperti Pele dan Ferenc Puskas.
”Dia (Ronaldo) ibarat anggur Porto. Dia paham cara menyuling kemampuannya dan usianya menjadi yang terhebat. Dia berevolusi secara konstan, hal yang kontras dengan para pemain kebanyakan,” tutur Santos seusai laga Portugal kontra Spanyol di Piala Dunia Rusia 2018 yang diliput langsung oleh Kompas.
Ketika itu, Ronaldo—pemain berjuluk ”CR7”—memborong semua gol timnya ke gawang Spanyol. Portugal menahan Spanyol 3-3. Di pentas internasional alias timnas, ia telah mengukir 95 gol. Hanya Ali Daei, legenda sepak bola Iran, yang mengoleksi gol lebih banyak darinya di panggung global, yaitu total 109 gol.
Di usianya yang kini tidak lagi muda, yaitu menginjak 34 tahun, Ronaldo tidak bosan mencetak rekor baru. Terakhir, ia menyejajarkan namanya dengan para legenda dunia, seperti Pele, Ferenc Puskas, dan Romario, seusai mencetak gol saat Portugal dikalahkan Ukraina, 1-2, di penyisihan Grup B Piala Eropa 2020, Selasa (15/10/2019) dini hari WIB di Kiev.
Penyerang Juventus kini mencatatkan total 700 gol di sepanjang karier profesionalnya yang dimulai pada 2003. ESPN pun kini menjulukinya ”CR700”. Ia menjadi pemain keenam sepanjang sejarah yang mengukir rekor 700 gol atau lebih setelah Josef Bican (805 gol), Romario (772), Pele (767), Puskas (746), dan Gerd Mueller (700). Hanya Lionel Messi, satu-satunya pemain aktif saat ini, yang mampu mendekati rekor serupa. Messi kini mengemas 672 gol.
Penampilan Ronaldo pada laga kontra Ukraina itu mencerminkan perkataan Santos. Ia berevolusi dari seorang penyerang sayap kiri yang kerap menjelajahi lebar lapangan di masa mudanya menjadi striker murni yang kalem, tetapi tetap ganas di timnas Portugal. Di usianya saat ini, seperti anggur, Ronaldo juga kian matang dalam urusan mencetak gol lewat penalti.
Rekor-rekor itu datang sendiri kepada saya secara alami.
Berdasarkan data Transfermarkt, Ronaldo tercatat sebagai algojo penalti terbengis di dunia saat ini. Tingkat kesuksesan penaltinya sepanjang tahun 2018 hingga 2019 adalah 87,5 persen. Dari 16 kali penalti terakhirnya, CR7 mencetak 14 gol di antaranya, termasuk pada laga kontra Ukraina. ”Dia striker terbaik dunia saat ini. Ia lengkap, bisa mencetak gol dari kepala, kaki kiri, kanan, dan tendangan bebas,” puji Didier Drogba, mantan striker Chelsea dikutip BBC.
Nama abadi
Tidak heran, klub Portugal, Sporting Lisbon, berencana mengabadikan nama Ronaldo di stadion mereka yang berkapasitas 50.000 kursi. Sporting adalah klub di masa remaja CR7 sebelum diboyong ke Manchester United oleh mantan Manajer Sir Alex Ferguson. ”Cristiano adalah dan bakal selalu menjadi salah satu simbol sejarah klub kami. Kami bangga dikaitkan dengan nama pemain terbaik sejagat,” ungkap Presiden Sporting Lisbon Frederico Varandas dikutip RT.
Ronaldo pun berkomentar terkait rekor terbarunya itu. Ia berkata, dirinya sebetulnya tidak pernah mengejar rekor-rekor. ”Rekor-rekor itu datang sendiri kepada saya secara alami. Tidak setiap orang bisa meraihnya. Untuk itu, saya berterima kasih kepada semuanya, baik itu rekan setim, kolega, pelatih maupun mereka yang membantu Cristiano menjadi seperti saat ini,” ujarnya.
Meskipun demikian, CR7 tidak bisa sepenuhnya gembira menyambut rekornya itu. Ia terusik oleh kekalahan timnya di laga itu. Portugal, yang masih menempati peringkat kedua di Grup B Kualifikasi Piala Eropa 2020, kini dibayang-bayangi Serbia yang hanya tertinggal satu poin di belakangnya. Padahal, laga kualifikasi di grup itu hanya menyisakan dua laga. Hanya dua tim terbaik yang berhak meraih tiket ke babak utama Piala Eropa 2020. Status juara grup telah diamankan Ukraina.
”Ini (rekor 700 gol) adalah momen menyenangkan di karier saya. Namun, itu terasa getir karena kami kalah. Kami telah mengerahkan segalanya dan punya banyak peluang gol,” ujarnya kemudian. (REUTERS)