Manchester United kehilangan pemain lagi saat akan menghadapi Liverpool pada akhir pekan ini. Padahal, mereka sangat membutuhkan tiga poin untuk memperbaiki posisinya.
Oleh
Herpin Dewanto Putro
·4 menit baca
MANCHESTER, KAMIS — Pepatah ”sudah jatuh tertimpa tangga” cocok untuk menggambarkan nasib Manchester United saat ini. Ketika sedang kesulitan mencari poin sejak awal musim, mereka harus siap menjamu pemimpin klasemen sementara Liga Inggris, Liverpool, Minggu (20/10/2019). Derita MU belum berakhir karena kiper dan gelandang mereka, yakni David de Gea dan Paul Pogba, bakal absen karena cedera.
De Gea mengalami cedera pada otot paha saat tampil membela tim nasional Spanyol pada laga Kualifikasi Piala Eropa 2020 melawan Swedia yang berakhir 1-1, Rabu (16/10/2019). Sementara Pogba sudah mengalami cedera pergelangan kaki sejak akhir September dan absen dalam lima dari tujuh laga MU sejak saat itu.
Saya harap Martial dan Wan-Bissaka bisa menjalani semua latihan dan siap bertanding.
Absennya kedua pemain itu menambah pusing Pelatih MU Ole Gunnar Solskjaer karena sudah terlalu banyak pemainnya yang cedera. Selain De Gea dan Pogba, pemain yang sebelumnya sudah masuk dalam daftar cedera antara lain Luke Shaw, Viktor Lindelof, Aaron Wan-Bissaka, Anthony Martial, Mason Greenwood, Jesse Lingard, Eric Bailly, dan Phil Jones.
Lindelof sudah bisa tampil penuh saat membela Swedia pada laga kontra Spanyol dan diperkirakan bisa diturunkan. Martial, Shaw, dan Wan-Bissaka tampaknya juga berpeluang untuk bermain kembali. ”Saya harap Martial dan Wan-Bissaka bisa menjalani semua latihan dan siap bertanding. Kita lihat nanti apakah mereka hanya mampu main satu babak atau hanya 30 menit. Saya tidak tahu,” kata Solskjaer.
Satu hal yang pasti, Solskjaer harus berpikir keras untuk menyusun kekuatan skuadnya menghadapi Liverpool yang selalu menang dalam delapan laga sejak awal musim. Kiper lapis keduanya, Sergio Romero, jelas menjadi pilihan utama untuk menggantikan De Gea. Namun, pekerjaan sulit adalah menyiasati lini belakang dan tengah.
Marcus Rashford tinggal menjadi satu-satunya harapan MU di lini depan setelah mereka kehilangan Romelu Lukaku yang pindah ke Inter Milan. Juan Mata juga diharapkan bisa menjadi inisiator serangan. ”Kami adalah MU dan kami tampil di kandang. Kami akan memberikan segalanya untuk meraih kemenangan,” kata Mata dikutip dari laman MU.
Kemenangan merupakan harga mati bagi MU dalam laga itu karena pertaruhannya terlalu besar. MU saat ini masih berada di peringkat ke-12 setelah menelan tiga kekalahan, mendapat tiga hasil imbang, dan baru memenangi dua laga. Jika kalah dari Liverpool, MU bisa saja langsung terperosok ke zona degradasi apabila Everton, Norwich City, Southampton, Newcastle United, dan Aston Villa meraih kemenangan pada akhir pekan ini.
Solskjaer harus bisa melalui laga kontra Liverpool dengan baik ini sambil menunggu bulan Januari ketika ia punya kesempatan membeli pemain baru dan menghindari situasi seperti ini lagi. ”Kami mencari satu atau dua pemain baru lagi. Jika tidak ada pemain baru yang tersedia (Januari nanti), pemain yang ada saat ini terpaksa harus melakukan apa saja (untuk bisa finis di peringkat empat besar),” ujarnya.
Memori Paris
MU masih punya rekor bagus saat menghadapi Liverpool di Stadion Old Trafford. Liverpool terakhir kali bisa menang di Old Trafford pada Maret 2014. Sejak saat itu, ”The Reds” belum bisa menang lagi di stadion berjuluk ”Teater Impian” itu dalam enam laga berikutnya.
Namun, masih ada lagi peristiwa yang bisa dijadikan MU sebagai motivasi, yakni kemenangan epik mereka atas Paris Saint-Germain di Stadion Parc des Princes, Paris, pada laga kedua babak 16 besar Liga Champions musim 2018-2019. Malam itu, MU bisa menang 3-1, padahal pada laga pertama di Old Trafford mereka kalah 0-2.
Situasi yang terjadi saat MU akan menghadapi PSG di Paris itu mirip dengan kondisi saat ini. Waktu itu, Solskjaer juga kehilangan 10 pemain dan peluang menang sudah terlihat sangat tipis. Namun, ia berani menurunkan para pemain muda dan memetik kemenangan bersejarah. Memori Paris ini bisa menjadi motivasi bagi Solskjaer dan para pemain dalam menghadapi laga nanti.
Bek Liverpool Andrew Robertson meyakini bahwa MU saat ini tetap tidak boleh dipandang sebelah mata. ”Saya rasa ini bukan persoalan bahwa Liverpool sudah menang delapan kali dan mereka (MU) sedang kesulitan. Namun, ini adalah MU vs Liverpool,” ujarnya dikutip BBC. (AFP/REUTERS)