logo Kompas.id
UtamaBahtera Nuh
Iklan

Bahtera Nuh

Tak ada kesimpulan lain bagi Ayikaka; Bapaknya pasti sudah gila. Di atas tanah warisan leluhur mereka yang demikian luas, Bapak berencana membangun sebuah rumah. Hanya sebuah.

Oleh
Kiki Sulistyo
· 7 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/A2TUYNvzIpIxSIkFouNt0g2J0Is=/1024x1753/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2F20191024-Cerpen-Kamis-Bahtera-Nuh_web_84272053_1571854244.jpg

Tak ada kesimpulan lain bagi Ayikaka; Bapaknya pasti sudah gila. Di atas tanah warisan leluhur mereka yang demikian luas, Bapak berencana membangun sebuah rumah. Hanya sebuah. Padahal jika seperempat saja dari luas tanah itu dibangun perumahan, mereka bisa hidup santai dari hasil menyewakan rumah-rumah itu kepada para pekerja yang datang dari lain kota. Usul itu sudah disampaikan Ayikaka ketika dia, bersama tiga saudaranya, mendengar rencana Bapak. Hanya kepala yang manggut-manggut jadi jawaban. Selanjutnya Bapak kembali membayangkan apa yang akan dilakukannya dengan rumah yang sudah pasti terlalu besar itu. ”Di lantai paling tinggi, aku akan tempatkan berbagai jenis burung. Mereka bisa bebas terbang, membuat sarang, tidur, atau bertelur. Takkan ada anak-anak nakal atau pemburu dengan bedil terkokang. Mereka aman di rumah kita. Di lantai tengah, hewan-hewan lain boleh berumah. Lantai tengah ini akan jadi alam bebas, seperti kawasan cagar yang kita lihat di televisi. Serangga dan tanaman bisa sesukanya memilih mau tinggal di lantai tengah atau lantai paling tinggi. Dan kita; aku, ibu kalian, dan kalian semua akan tinggal di lantai paling bawah….”

”Stop!” pangkas Ayikaka. ”Bapak sudah gila! Membayangkan rumah seluas itu saja hampir tak masuk di akal saya, apalagi membayangkan semua binatang tinggal bersama. Saya kira satu-satunya hal yang harus dilakukan adalah membawa Bapak ke rumah sakit. Mungkin syaraf Bapak kejepit karena telanjur makan jamur beracun.” Mendengar amarah anaknya, Bapak kembali manggut-manggut sambil membelai-belai janggut. Sementara tiga putranya yang lain hanya terdiam. Mungkin mereka teringat peristiwa beberapa waktu lalu.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000