Hari Pertama Menteri, Sertijab Maraton hingga Langsung Pimpin Rapat
Seusai dilantik, sebagian besar menteri bergegas ke kementeriannya. Tak ingin buang waktu, mereka mematuhi instruksi Presiden Joko Widodo untuk kerja keras. Hari pertama kerja, tak sedikit yang langsung menggelar rapat.
Seusai dilantik menjadi menteri, sebagian besar menteri langsung bergegas ke kementerian masing-masing. Tak ingin buang waktu, mereka mematuhi salah satu instruksi Presiden Joko Widodo untuk kerja keras. Bahkan di hari pertama kerja, tak sedikit yang langsung menggelar rapat.
Tjahjo Kumolo bisa jadi salah satu menteri yang paling sibuk, Rabu (23/10/2019). Setelah prosesi pelantikan selesai, dia bergegas ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), yang terpisah beberapa gedung dengan Istana Merdeka, Jakarta.
Seperti diketahui, pada periode pertama pemerintahan Presiden Jokowi, Tjahjo menjabat menteri dalam negeri. Namun, di periode kedua, dia harus meninggalkan kementerian itu karena Presiden menunjuknya menjabat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB).
Oleh karena itu, dia harus menyerahkan jabatannya kepada mendagri yang baru, yaitu mantan Kapolri Tito Karnavian.
Acara serah terima jabatan (sertijab) sudah disiapkan Kemendagri, Rabu siang. Mendekati pukul 12.00, Tjahjo tiba di Kemendagri bersama Tito. Di Ruang Sasana Bakti Praja, Tjahjo menyerahkan jabatannya kepada Tito dengan disaksikan pejabat dan pegawai Kemendagri beserta sejumlah perwira tinggi Polri, salah satunya Wakil Kapolri Komisaris Jenderal Ari Dono.
Baca juga: Koalisi Besar Bukan Jaminan
Kepada wartawan usai sertijab, Tito menyampaikan, kemungkinan baru pekan depan bakal rapat merumuskan format untuk kerja Kemendagri ke depan dengan pejabat-pejabat di Kemendagri. Ini karena dia masih harus menuntaskan urusan di Polri. Kemudian pada Jumat (25/10/2019) hingga Minggu (27/10/2019), dia harus berangkat ke Papua mendampingi Presiden Jokowi.
Tuntas sertijab di Kemendagri, Tjahjo lantas bergerak ke kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) yang berada di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Lokasinya lumayan jauh dari Kemendagri. Ditambah lagi jalanan menuju Kuningan yang selalu macet setiap siang hari.
Baca juga: Risiko Kegaduhan dan Lemahnya Kontrol dari Kabinet Jokowi-Amin
Tjahjo pun baru tiba di Kemenkumham sekitar pukul 13.30. Adapun Yasonna Laoly sudah menunggu sejak pukul 12.30. Tak membuang waktu, setibanya di Kemenkumham, mereka langsung menuju Graha Pengayoman untuk sertijab.
Tjahjo sejak 30 September 2019 ditunjuk pula oleh Presiden Jokowi untuk menjabat Pelaksana Tugas Menkumham. Ini setelah tiga hari sebelumnya, Yasonna mundur dari jabatan menkumham karena akan dilantik menjadi anggota DPR 2019-2024. Pada periode kedua pemerintahan Jokowi, politisi PDI-P itu ditunjuk kembali menjadi menkumham. Maka, Tjahjo harus kembali menyerahkan jabatan menkumham kepada Yasonna.
”Besok (hari ini) saya akan pimpin apel, dan dalam waktu dekat, saya minta sekjen untuk membuat rapat kerja dengan seluruh jajaran unit eselon I untuk menyusun skala prioritas. Nanti saya akan memberikan arahan khusus untuk mempercepat pekerjaan-pekerjaan kita ke depan,” ujar Yasonna saat pidato di hadapan pejabat dan pegawai Kemenkumham seusai sertijab.
Selesai di Kemenkumham, kegiatan Tjahjo belum selesai. Satu lagi yang harus dilakukannya, yaitu di Kemenpan RB. Kali ini, dia akan menerima jabatan menpan RB dari Syafruddin.
Saya diberi amanah oleh Pak Presiden. Diberi tugas paripurna.
Dia pun bergerak ke kantor Kemenpan RB yang berada di kawasan Kebayoran Baru. Tjahjo baru tiba pukul 15.00. Saat itu, Syafruddin bersama seluruh pejabat Kemenpan RB sudah menantinya. Acara sertijab pun langsung digelar.
”Saya diberi amanah oleh Pak Presiden. Diberi tugas paripurna,” tutur Tjahjo sembari tersenyum.
Dia menceritakan, sebelum dipanggil Presiden dan ditawari jabatan Menpan RB, Selasa (22/10/2019) malam, dia sebenarnya sudah berpikir pensiun setelah masa jabatan sebagai mendagri tuntas. Dia sempat menyampaikan pikirannya itu ke istrinya, Erni Guntarti. Ini tak lain karena dia sudah enam periode menjadi anggota DPR ditambah lima tahun terakhir menjadi mendagri.
Namun, saat bertemu Presiden, niat pensiun terpaksa ditunda. Presiden masih memercayainya untuk menjadi menteri, dan dia lebih memilih membayar kepercayaan itu.
Setelah sertijab, dia menyerap informasi sebanyak-banyaknya dari Syafruddin dan pejabat Kemenpan RB lain mengenai tugas-tugas Kemenpan RB selain tentunya berkenalan dengan para pejabat yang akan membantunya. Mulai hari ini, menurut rencana, dia sudah akan aktif berkantor di Kemenpan RB.
Baca juga: Rangkap Jabatan Menteri Ancam Fokus Kerja
Langsung rapat
Kebanyakan menteri lain juga sertijab, kemarin. Mahfud MD yang ditunjuk menjadi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), misalnya. Dia menerima jabatan dari Menko Polhukam sebelumnya, Wiranto. Sebelum sertijab, dia disambut cukup meriah oleh pegawai Kemenko Polhukam. Dia bahkan dikalungi bunga sebelum masuk ke Kemenko Polhukam.
Seusai sertijab, Mahfud berencana langsung menggelar rapat dengan pejabat-pejabat utama di Kemenko Polhukam. Rapat digelar Rabu malam. ”Briefing saja agendanya,” ujarnya.
Begitu pula Erick Thohir yang ditunjuk menjabat menteri badan usaha milik negara (BUMN). Setelah sertijab dengan Rini Soemarno, dia langsung rapat dengan para direktur BUMN. Rapat digelar pada Rabu sore hingga malam hari.
”Besok (hari ini) Presiden sudah mulai rapat terbatas jam 10 pagi. Saya izin kepada semua jajaran untuk mulai meeting habis ini karena kita punya KPI (key performance indicator) yang harus dicapai selama tiga bulan,” ujarnya.
Besok (hari ini) Presiden sudah mulai rapat terbatas pukul 10 pagi. Saya izin kepada semua jajaran untuk mulai meeting habis ini karena kita punya KPI yang harus dicapai selama tiga bulan.
ST Burhanuddin, Jaksa Agung yang baru, setibanya di Kejaksaan Agung (Kejagung) bahkan langsung berkomunikasi dengan para kepala kejaksaan tinggi (kajati). Komunikasi dilakukan dengan alat bantu percakapan jarak jauh.
”Tadi saya sempat telekonferensi dengan para kajati (kepala kejaksaan tinggi). Mereka bilang kalau anak yang hilang akhirnya kembali lagi,” katanya sambil tertawa.
Baca juga: Beban Sosial Pemerintahan Baru 2019-2024
Belajar dulu
Soal prioritas kerjanya setelah menjabat Jaksa Agung, adik dari politisi senior PDI-P, TB Hasanuddin, ini mengatakan akan mempelajarinya terlebih dahulu.
”Bagaimanapun, saya, kan, masih baru dan sudah empat tahun meninggalkan Kejagung. Oleh karena itu, saya tidak tahu ada perkara apa saja yang sedang ditangani Kejagung saat ini. Jadi, tolong beri waktu bagi saya untuk melakukan pemetaan agar tahu isi perutnya Kejaksaan dulu,” ucap ST Burhanuddin.
Baca juga: ST Burhanuddin Kembali ke Kejaksaan
Agus Suparmanto yang ditunjuk sebagai menteri perdagangan seusai sertijab dari Enggartiasto Lukita juga memilih belajar dulu sebelum mulai bekerja di kementerian tersebut.
Oleh karena itu, dia memilih menghindari wartawan yang menunggunya seusai sertijab. Tak sebatas itu, acara sertijab pun digelar tertutup. Wartawan hanya diperkenankan mengambil foto Agus dan Enggar bersalaman seusai sertijab.
”Pak Menteri akan menyampaikan langkah konkretnya setelah mendapatkan arahan detail dari Presiden dan merapatkannya dengan pejabat eselon I Kementerian Perdagangan,” ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Oke Nurwan.
Begitu pula dengan ”bintang” di Kabinet Indonesia Maju, yaitu Prabowo Subianto, yang ditunjuk menjadi menteri pertahanan. Eks rival Presiden Jokowi pada Pemilu Presiden 2019 ini memilih lebih dulu menyerap informasi dari pejabat di Kementerian Pertahanan dan situasi terkini terkait pertahanan.
”Saya akan belajar dulu situasi yang terakhir, baru kita akan mulai kerja,” kata Prabowo di kompleks Istana Kepresidenan seusai dilantik oleh Presiden Jokowi.
Baca juga: Belajar dari Kabinet Kerja Jilid I
Beda menteri, beda gaya, apa pun itu, harapannya mereka yang telah dipercaya membantu Presiden tersebut betul-betul serius bekerja, betul-betul bekerja keras, kerja produktif, dan kerja yang berorientasi pada hasil nyata. Ini tak hanya instruksi Presiden, tetapi juga menjadi harapan publik.
Jika tidak, tak salah jika satu saat nanti Presiden mencopot mereka. ”Saya pastikan yang enggak serius, enggak sungguh-sungguh, saya sudah berikan semuanya kemarin, hati-hati, saya bisa copot di tengah jalan,” tutur Presiden saat mengenalkan Kabinet Indonesia Maju di tangga Istana Merdeka, Rabu pagi.