logo Kompas.id
UtamaPemain Belajar Manfaatkan...
Iklan

Pemain Belajar Manfaatkan Ruang

Kemampuan memanfaatkan ruang dan melakukan variasi serangan menjadi kunci kemenangan sejumlah tim peserta pada pekan keenam Liga Kompas Kacang Garuda U-14.

Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/1xq_ZJb4kmFoDjph-sYrZiyZkbE=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2F952bd4a1-a6fb-4809-a945-44c866b37524_jpg.jpg
KOMPAS/PRAYOGI DWI SULISTYO

Pemain depan SSB Bintang Ragunan Marselinus Ama Ola (kanan) menghindari sergapan kiper SSB Pelita Jaya Angga Irawan pada laga pekan keenam Liga Kompas Kacang Garuda U-14 di lapangan GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (27/10/2019). Bintang Ragunan mengalahkan Pelita Jaya, 2-1.

JAKARTA, KOMPAS — Perpindahan lokasi Liga Kompas Kacang Garuda U-14 dari lapangan Universitas Muhammadiyah Jakarta ke GOR Ciracas, Jakarta Timur, yang memiliki ukuran lebih luas sejak pekan lalu disambut positif para pelatih. Mereka berusaha mengoptimalkan ruang yang ada untuk menerapkan strategi yang dipersiapkan saat latihan.

Pada pekan ke-6, Minggu (27/10/2019), SSB Bintang Ragunan berhasil menguasai ruang yang ada. Mereka tidak terjebak untuk bermain di sisi tengah lapangan. Umpan-umpan terobosan dari kedua sayap berhasil merepotkan SSB Pelita Jaya yang memiliki pertahanan kuat.

Pelatih Kepala Bintang Ragunan Teuku Chairul Wisal mengungkapkan, lini tengah Pelita Jaya sangat kuat. Alhasil, ia mencari cara untuk mengatasinya dengan memanfaatkan kecepatan penyerang Marselinus Ama Ola dan gelandang Muhammad Nabil Syahlin.

https://cdn-assetd.kompas.id/I1vZGu_kiyT-mcZXP1AAhgoh458=/1024x1383/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2F20191013-H20-BET-LKG-klasemen-mumed_1572191187.png

”Kami coba manfaatkan ruang yang ada. Lawan bertahan sangat kuat di lini tengah sehingga kami ganggu di sektor sayap. Kami manfaatkan pemain yang memiliki kecepatan dan bisa bermain di sisi sayap, seperti Nabil dan Marsel,” kata Teuku.

Kedua pemain tersebut bergerak dengan sangat dinamis sehingga sulit dijaga barisan lini pertahanan Pelita Jaya. Melalui serangan balik cepat, dua gol berhasil disarangkan oleh kedua pemain tersebut. Proses kedua gol tersebut hampir sama, yakni kombinasi serangan balik cepat dan umpan terobosan.

Gelandang Pelita Jaya Muhammad Irham Ramadhan berhasil memperkecil ketertinggalan melalui tendangan jarak jauh. Namun, mereka gagal menyamakan kedudukan. Hingga peluit akhir dibunyikan wasit, skor tidak berubah 2-1 untuk kemenangan Bintang Ragunan.

Teuku mengatakan, strategi tersebut sesungguhnya sudah ia latih sejak masih berlaga di lapangan UMJ. Namun, mereka selalu gagal karena jarak antarpemain sangat rapat. Di GOR Ciracas, pemainnya memiliki ruang gerak yang lebih leluasa sehingga dapat memaksimalkan kelebihan yang dimiliki timnya.

https://cdn-assetd.kompas.id/h6e4QGS-I3iflsGr6DKtg36jQ8E=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2F51603a23-39f3-4f3a-9092-298d3731a502_jpg.jpg
KOMPAS/PRAYOGI DWI SULISTYO

Penyerang SSB Intan Soccer Cipta Cendikia Keanu Zaidan Fayyad (kiri) berebut bola dengan penyerang SSB Salfas Soccer Muhammad Ikhsan Hakiki pada pekan keenam Liga Kompas Kacang Garuda U-14 pekan ke-6 di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (27/10/2019). Intan Soccer mengalahkan Salfas, 1-0.

Sementara itu, SSB Intan Soccer Cipta Cendikia memilih bertarung di lapangan tengah karena mereka mempunyai pemain yang cenderung lambat, tetapi memiliki kemampuan individu yang bagus.

Iklan

Tekanan yang terus diberikan para pemain SSB Salfas Soccer pada setiap pemain Intan Soccer yang membawa bola sempat membuat mereka frustrasi. Kedua pemain sayap Intan Soccer juga selalu kalah dalam berlari. Kedisiplinan bek Salfas yang diisi oleh Muhammad Reyhan Fahrezi, Reza Aditya Pratama, dan Raihan Ramdhani membuat pemain Intan Soccer sering terburu-buru menembakkan bola sehingga gagal menemui sasaran.

Akan tetapi, satu kesalahan koordinasi bek Salfas di babak kedua membuat kapten tim Rafly I Selang leluasa mencetak gol dan membawa Intan Soccer meraih poin penuh dengan skor 1-0.

Pelatih SSB Intan Soccer Cipta Cendikia Yance Putra mengatakan akan menambah kecepatan pemainnya saat latihan. ”Lawan sudah bisa membaca permainan kami dan berhasil mematikan sisi sayap. Kami harus menambah kecepatan saat latihan. Para pemain juga masih kurang tenang dalam mengambil keputusan. Kami akan coba perbaiki dan yang terpenting selalu ada perkembangan tiap pekan,” ujar Yance.

Lini tengah

https://cdn-assetd.kompas.id/H2TZ5sk9__zvucM3iyZi_t5X_6k=/1024x631/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2F57f877ac-cfc0-43f9-a741-b7c6146ee344_jpg.jpg
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Bek SSB Big Stars Babek FA Ghani Falah Wijaya (kanan) berebut bola dengan gelandang SSB Villa 2000 Bintang Ramadhansyah (kiri) pada pekan keenam Liga Kompas Kacang Garuda U-14 di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (27/10/2019). Big Stars Babek FA mengalahkan Villa 2000, 1-0.

SSB Big Stars Babek FA juga berusaha menguasai lapangan tengah ketika mengalahkan SSB Villa 2000 dengan skor 1-0. Kedua tim yang bermain dengan mengutamakan kekuatan fisik sama-sama bertarung di lini tengah.

Pelatih Big Star Babek Bonni Safrudin Wijaya terus meminta pemainnya menguasai lini tengah. Teriakannya terus memacu semangat bertarung anak didiknya sehingga mereka berani berjibaku di lapangan.

”Kita baru bisa menguasai lini tengah pada babak kedua karena Villa 2000 memiliki organisasi permainan yang bagus. Setelah berhasil menguasai lini tengah, kedua sayap dapat dengan mudah kita kuasai,” ujar Bonni.

Meskipun telah bertarung dengan berani, Bonni melihat mental bertanding pemainnya mulai menurun. Salah satu penyebabnya, tidak semua pemain siap saat diturunkan ke lapangan. Ia akan berusaha mengatasi masalah tersebut pada saat latihan.

https://cdn-assetd.kompas.id/F-oYbsVaISkQD_yX7mMeYvERZoM=/1024x540/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F10%2F9ca26c25-17a7-49d2-950b-57b3460a730e_jpg.jpg
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Pelatih SSB Matador Mekarsari Supriyono Prima mengapresiasi penampilan anak asuhnya saat melawan SSB Oneway Soccer School pada pekan keenam Liga Kompas Kacang Garuda U-14 di Stadion Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (27/10/2019). Matador unggul atas Oneway dengan skor 2-1, dan mengokohkan diri di puncak klasemen.

Pelatih Matador Mekarsari Supriyono Prima menuturkan, timmya mampu terus meraih kemenangan hingga pekan ke-6 karena berhasil mengaplikasikan apa yang telah ia ajarkan saat latihan ke dalam pertandingan.

Ia pun merasa senang dengan program pembinaan yang ada di LKG sebab pemain tidak hanya berlatih strategi dan kemampuan individu, tetapi juga kekuatan mental. ”Saya berharap mereka memiliki mental yang matang dengan semakin dewasa dan cerdas dalam berpikir,” ujar Supriyono.

Editor:
Johan Waskita
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000