Setelah Gunung Bawakaraeng, kini kebakaran juga melanda Gunung Lawata di Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Kebakaran terjadi akibat pembukaan lahan yang dilakukan oleh warga.
Oleh
RENY SRI AYU
·2 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Setelah Gunung Bawakaraeng, kini kebakaran juga melanda Gunung Lawata di Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Kebakaran terjadi akibat pembukaan lahan yang dilakukan oleh warga.
Kebakaran di Gunung Lawata terjadi sejak Senin (28/10/2019). Api yang semula kecil akhirnya membesar dan membuat kebakaran meluas pada malam hari akibat tiupan angin.
Kebakaran meluas karena angin cukup kencang. Apalagi, cuaca sangat panas.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Enrekang mencatat, kebakaran ini sudah meluas hingga lebih dari 55 hektar. Upaya yang dilakukan oleh tim gabungan TNI, Polri, BPBD, dan sukarelawan belum berhasil memadamkan api.
”Masih terus kami padamkan, tetapi belum tuntas. Kebakaran meluas karena angin cukup kencang. Apalagi, cuaca sangat panas,” kata Muhammad Rizal, Operator Pusdalops BPBD Enrekang, Selasa (29/10).
Sejauh ini area yang terbakar adalah alang-alang. Namun, BPBD Enrekang tetap mewaspadai adanya kemungkinan api mendekat ke permukiman warga atau perkebunan.
Berdasarkan data BPBD Enrekang, kebakaran yang terjadi semula karena ada warga yang membakar untuk membuka lahan. Namun, angin membuat api menyebar dan membakar areal lainnya hingga ke atas gunung.
”Yang bersangkutan akhirnya melapor ke polsek (kepolisian sektor) terdekat soal ini. Warga dan petugas turun untuk memadamkan api. Namun, kebakaran sudah telanjur meluas,” kata Rizal.
Gunung Lawata berada di kawasan Pegunungan Bambapuang. Gunung ini berseberangan jalan dengan Gunung Buttu Kabobong. Enrekang adalah wilayah dataran tinggi yang bertetangga dengan wilayah Kabupaten Tana Toraja. Jaraknya sekitar 250 kilometer arah utara Makassar. Di Enrekang juga terdapat Gunung Latimojong, gunung tertinggi di Pulau Sulawesi.
Enrekang adalah salah satu sentra komoditas hortikultura di Sulsel. Di wilayah ini, sebagian besar warga menanam sayur-sayuran, kopi, dan lada.
Sementara itu, di Kabupaten Gowa, kebakaran di Gunung Bawakaraeng berhasil dipadamkan oleh petugas gabungan. Kebakaran selama hampir sepekan itu menghanguskan sekitar 250 hektar lahan hutan dan perkebunan. Angin kencang yang datang bersamaan juga membuat ratusan rumah warga rusak.
”Sudah padam. Namun, kami tetap bersiaga dan berjaga-jaga. Warga juga dimintai siaga dan memantau wilayah sekitarnya,” kata Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan Jeneberang I Dinas Kehutanan Sulsel A Tonra Solie.