Wawancara Keluarga Calon Kapolri Idham Azis, Komisi III DPR Ingin Tahu Hal-hal Pribadi Idham
Sebagai bagian dari rangkaian uji kepatutan dan kelayakan calon Kapolri Komisaris Jenderal Idham Azis, Komisi III DPR mewawancarai keluarga Idham Azis, di rumah dinas Idham, di Jakarta, Rabu (30/10/2019) pagi.
Oleh
SHARON PATRICIA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Sebagai bagian dari rangkaian uji kepatutan dan kelayakan calon Kapolri Komisaris Jenderal Idham Azis, Komisi III DPR mewawancarai keluarga Idham Azis, di rumah dinas Idham, di Jakarta, Rabu (30/10/2019) pagi. Komisi III ingin tahu lebih jauh hal-hal pribadi dari calon Kapolri, termasuk kehidupan keluarganya, sebagai salah satu bahan pertimbangan sebelum memberikan persetujuan pengangkatan Idham sebagai Kapolri.
Rombongan Komisi III DPR tiba di rumah dinas Idham di Jakarta, sekitar pukul 09.30. Wawancara dengan keluarga berlangsung sekitar 90 menit.
Yang diwawancarai di antaranya, Fitri Handari, istri Idham. Kemudian dua dari keempat anak Idham, yaitu, Ilham Urane Azis dan Firda Athira Azis.
Adapun dari Komisi III yang hadir seperti Ketua Komisi III dari Fraksi PDI-P Herman Hery dan Wakil Ketua Komisi III DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Desmond J Mahesa. Selain itu, sejumlah anggota Komisi III seperti Taufik Basari dari Nasdem, Hinca Pandjaitan dari Demokrat, Habib Aboe Bakar Al Habsyi dari Partai Keadilan Sejahtera, dan Arsul Sani dari Partai Persatuan Pembangunan.
"Wawancara ini sudah menjadi tradisi uji kepatutan dan kelayakan calon kapolri. Ada banyak hal pribadi yang ingin kami tahu lebih jauh seperti kehidupan calon kapolri dengan keluarganya. Yang kedua, cara calon kapolri mendidik anak dan keluarga. Kemudian peran keluarga termasuk apakah istri ikut campur terlalu jauh pada tugas suami sebagai polisi," kata Herman Hery.
Di mata anak
Di mata Ilham Urane Azis, bapaknya merupakan sosok yang teguh pada prinsip dan disiplin. Meski keras, Idham juga sosok penyayang.
"Contoh nyata dari hidup saya, setelah umur 17 tahun, saya baru diperbolehkan belajar mengendarai kendaraan dan saya harus mendapatkan surat izin mengemudi terlebih dahulu. Ini prinsip Bapak (Idham) yang diterapkan di keluarga," kata Ilham.
Ilham menjelaskan karakter ayahnya untuk menjawab pertanyaan dari Taufik Basari. Taufik lantas menasehati agar anak-anak Idham menjaga pergaulan. Apalagi jika kelak Idham disetujui jadi Kapolri. Tidak hanya Idham yang bakal jadi sorotan tetapi keluarga juga bakal jadi sorotan.
Adapun menurut Firda Athira Azis, ayahnya selalu ingat keluarga tak terkecuali saat Idham sedang sibuk bekerja atau tugas di luar kota. Idham selalu menyempatkan diri untuk mengabari keluarga dan menanyakan keadaannya.
Sementara di mata istri, Fitri Handari melihat Idham selalu total saat bekerja. "Sebagai polisi, kami tahu Bapak (Idham) itu total kalau kerja," katanya.
Oleh karena itu, dia tidak keberatan jika kelak Idham menjadi Kapolri, waktunya akan lebih banyak tersita untuk pekerjaan. "Selama ini waktu Bapak sudah banyak digunakan untuk bangsa dan negara. Memang ke depan tidak mudah tapi kalau ada komunikasi dan komitmen, mudah-mudahan bisa," katanya.
Dia pun berjanji tidak akan ikut campur apalagi mengintervensi pekerjaan suaminya. Ini seperti yang dilakukannya selama ini. Dia sadar tugasnya sebagai istri Idham, terbatas hanya semata mendukungnya dan menjaga keluarga.
"Saya tidak punya kepentingan atau apapun juga. Tugas saya sebagai istri adalah menjamin Bapak melakukan kinerja terbaiknya," ucap Fitri.
Idham pun menjamin keluarga tidak akan ikut campur dalam pekerjaannya jika kelak menjabat Kapolri. Ia berjanji akan tetap keras dalam hal-hal prinsipal.
Dalam kesempatan itu, dia juga menyampaikan rencananya untuk mengurangi pertemuan dengan anggota di rumah dinas. Sebab menurutnya, hanya ada tiga tujuan saat anggota menghadap Kapolri di rumah dinas. Ketiganya, meminta jabatan, mempertahankan jabatan, dan meminta sekolah.
"Kalau saya diberi amanat, saya mungkin kurang-kurangin menerima anggota ke Pattimura (rumah dinas Kapolri) karena saya tahu kalau menghadap itu ada tiga yang diminta (yaitu) jabatan, mempertahankan jabatan, sama minta sekolah," kata Idham.
Setelah tuntas mewawancarai keluarga Idham, Komisi III tampak puas dengan jawaban-jawaban keluarga Idham. "Kami yakini mereka (keluarga Idham) bisa menjadi teladan dan mampu menjalankan tugas amanah tersebut. Jawaban-jawabannya meyakinkan semua pihak bahwa Presiden Joko Widodo tidak salah memilih Pak Idham sebagai Kapolri," ucap Herman.
Setelah wawancara keluarga Idham, Idham Azis rencananya menjalani uji kepatutan dan kelayakan oleh Komisi III DPR, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (30/10/2019).