PSSI memutuskan mengganti pelatih tim nasional Indonesia Simon McMenemy yang dinilai tidak mampu meningkatkan prestasi tim ”Garuda”.
Oleh
Herpin Dewanto Putro
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PSSI sudah memutuskan mengganti pelatih tim nasional Indonesia Simon McMenemy yang dinilai tidak mampu meningkatkan prestasi tim ”Garuda”. Saat ini, PSSI masih menunggu masukan dari para pelatih senior terkait calon yang tepat untuk menggantikan McMenemy.
Sampai saat ini baru ada dua nama calon pelatih, yaitu Luis Milla yang sudah pernah melatih timnas untuk SEA Games 2017 dan Asian Games 2018 serta mantan pelatih tim Korea Selatan Shin Tae-yong. ”Kami akan minta masukan dulu dari para pelatih nasional. Mereka akan menilai sehingga nanti mengerucut ke satu nama,” kata Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan atau Iwan Bule, Rabu (6/11/2019), di Jakarta.
McMenemy dinilai gagal setelah menelan empat kekalahan di ajang kualifikasi Piala Dunia 2022. Indonesia berturut-turut dikalahkan Malaysia 2-3, Thailand 0-3, Uni Emirat Arab 0-5, dan Vietnam 1-3. Tim Garuda pun kini berada di dasar klasemen Grup G tanpa poin dan sudah sulit berharap lolos ke babak utama Piala Dunia, bahkan ke Piala Asia 2023.
Hasil buruk ini pun membuat masyarakat ikut mendesak PSSI untuk segera memecat McMenemy. Harapan para pencinta sepak bola Tanah Air kandas begitu tim Garuda ternyata belum bisa bersaing dengan tim-tim dari Asia Tenggara. Tampil di ajang setingkat Piala Dunia pun kembali menjadi mimpi.
”Namun, masyarakat juga harap bersabar karena kami tidak langsung mengganti,” kata Iriawan.
Namun, masyarakat juga harap bersabar karena kami tidak langsung mengganti.
PSSI masih memberi kesempatan kepada McMenemy untuk melatih timnas menghadapi laga kualifikasi Piala Dunia berikutnya melawan Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, pada 19 November mendatang. Dengan demikian, laga kontra Malaysia itu akan menjadi laga terakhir pelatih asal Skotlandia tersebut.
Iriawan mengatakan, baik Shin Tae-yong maupun Milla baru bisa ditemui pada akhir November. Mereka harus memberikan paparan mengenai apa yang akan mereka lakukan untuk membangkitkan prestasi timnas.
Milla sudah berpengalaman dan sudah membuat permainan timnas menjadi lebih padu. Setelah Asian Games 2018, kontrak pelatih asal Spanyol itu habis dan tidak lagi diperpanjang. Tingginya gaji Milla, sekitar Rp 2 miliar per bulan, belum termasuk fasilitas lain, merupakan salah satu kendala.
Sementara itu, Shin Tae-yong merupakan kandidat kuat karena juga punya pengalaman membawa Korea Selatan ke ajang Piala Dunia Rusia 2018. Ia juga pernah melatih timnas Korea Selatan U-17, U-20, dan U-23. Dengan demikian, pelatih berusia 49 tahun itu diharapkan bisa sekaligus membantu persiapan Indonesia saat menghadapi Piala Dunia U-20 tahun 2021.
Selain dua nama itu, Iriawan mengatakan, masih ada peluang bagi nama-nama lain. Bahkan, PSSI bisa saja memilih pelatih nasional yang punya kompetensi lebih bagus dan tidak harus mengincar pelatih asing.
Ditemui terpisah, pelatih timnas U-23 Indra Sjafrie tidak menampik bahwa ia merupakan salah satu pelatih yang akan dimintai masukan oleh PSSI. ”(Pelatih baru) Harus yang paham sepak bola Indonesia dan tahu kekurangan dan kelebihannya,” katanya.