Mencari Talenta Pebalap MotoGP
Bagi penggemar olahraga otomotif roda dua dan komunitas balap motor nasional, nama Afridza Syach Munandar dikenal sebagai pebalap motor yang memiliki talenta menjanjikan.
Insan otomotif Tanah Air kehilangan Afridza Syach Munandar, sosok pebalap motor nasional asal Tasikmalaya. Pebalap muda itu meninggal akibat kecelakaan saat berlaga di Idemitsu Asia Talent Cup 2010, Sirkuit Sepang, Malaysia, Jumat (2/11/2019).
Bagi penggemar olahraga otomotif roda dua dan komunitas balap motor nasional, nama Afridza Syach Munandar dikenal sebagai pebalap motor yang memiliki talenta menjanjikan. Ajang kejuaraan Idemitsu Asia Talent Cup merupakan kejuaraan yang dia ikuti dalam dua tahun terakhir.
Pada musim kompetisi 2019, Afridza tengah berjuang merebut titel juara umum musim tahun ini bersaing dengan dua pebalap Jepang, Sho Nishimura dan Takuma Matsuyama. Afridza masih berpeluang mengejar poin kejuaraan untuk meraih titel juara umum tahun ini.
Namun, nasib berkata lain, tragedi di tikungan ke-10 pada race ke-1 membuat harapan masyarakat Tanah Air sirna. Afridza mengalami kecelakaan yang membuat pebalap berusia 20 tahun ini mengembuskan napas terakhir. Sesaat setelah tikungan, motornya bersenggolan dengan pebalap lain dan dia jatuh. Karena berombongan, pebalap di belakangnya tak mampu menghindari tubuh Afridza.
Upaya pertolongan petugas medis di lokasi kejadian dan pertolongan tim dokter di rumah sakit Kuala Lumpur sudah dilakukan maksimal, tetapi cedera fatal akibat tertabrak motor pebalap asal Jepang bernomor start 22, Shinji Ogo, yang tengah melaju kencang tidak mampu mengubah keadaan. Pebalap tim Astra Motor Racing Team bernomor start 4 itu meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.
Meninggalnya Afridza mengingatkan kembali tragedi Marco Simoncelli pada 23 Oktober 2011 di tikungan ke-11 Sirkuit Sepang, Malaysia. Simoncelli kehilangan kendali di tikungan ke-11 Sirkuit Sepang. Pada saat bersamaan, Colin Edwards dan Valentino Rossi sedang melaju kencang tepat di belakang Simoncelli sehingga Colin Edward dan Valentino Rossi tidak bisa menghindar dan akhirnya menabrak motor dan tubuh Simoncelli.
Jiwa Simoncelli tidak bisa diselamatkan karena hantaman dua motor menghunjam langsung tubuhnya. Helm yang dikenakan Simoncelli pun terlepas akibat momentum daya hantaman motor Collin Edward dari Yamaha dan Valentino Rossi saat bergabung Ducati.
Prestasi Afridza
Afridza mulai menekuni dunia balap sejak menempuh pendidikan SMP. Sebelumnya, ia diperkenalkan pada motocross oleh kakeknya, Andi Suryana, yang merupakan mantan pebalap asal Tasikmalaya. Bakatnya semakin bersinar ketika menjuarai beragam kejurda balap motor di Jawa Barat. Gelar juara balap motor MotoPrix kejurda Jawa Barat kelas (MP) 5 dan MP 6 atau kategori pemula pada 2013 disabetnya.
Ia memperkuat tim Jawa Barat dalam PON XIX tahun 2016 di Jabar cabang balap motor. Pada PON tersebut Afridza berlaga bersama Andi Farid Izdihar dan Adly M. Taufik. Afridza mempersembahkan medali perak dalam nomor underbone A beregu di Asirkuit Bukit Peusar, Tasikmalaya. Di musim 2017, ia menjuarai kejurnas kelas MP 3 dan MP 4 region 2 (kejurnas region Jawa). Pada musim kompetisi Asia Talent Cup 2018, Afridza berada di peringkat ke-10.
Dengan mulai digelarnya kejuaraan balap motor One Prix (Indonesia Motoprix Championship) 2019, Afridza berlaga bersama Astra Motor Racing Team Yogyakarta di kelas Bebek 4T Tune-Up Injection Expert 150 cc. Kejuaraan Oneprix merupakan kejuaraan balap motor nasional yang diselenggarakan PT Oneprix Motorsport Manajemen dan Ikatan Motor Indonesia (IMI).
Total tiga kemenangan diraih Afridza pada kejuaraan Oneprix masing-masing di race ke-1 seri perdana di Tasikmalaya (7/7), race ke-1 seri kedua di Tasikmalaya (4/8), dan race ke-2 seri ketiga di Sirkuit Sentul Karting, Bogor. Selain itu, Afridza juga rutin menempati podium ketiga.
Berbekal kemenangan tersebut, Afridza memimpin klasemen sementara hingga seri ketiga. Namun, memasuki seri keempat Oneprix, poinnya diambil alih rekan setimnya, Fitriansyah Kete, yang juga dari Astra Motor Racing Team Yogyakarta.
Afridza kembali menjadi pebalap tetap di Idemitsu Asia Talent Cup untuk musim 2019. Pada tahun ini ia memenangi balapan dengan menempati podium tertinggi pada seri kedua di Sirkuit Buriram, Thailand, pada race ke-1 dan seri ketiga Sirkuit Sepang, Malaysia, pada race ke-2. Selain itu, Afridza juga sempat dua kali naik podium peringkat kedua di Malaysia dan Jepang. Podium ketiga juga dia raih di Thailand masing-masing pada race ke-2.
Asia Talent Cup
Kejuaraan balap motor Asia Talent Cup merupakan penjenjangan talenta pebalap untuk menuju kejuaraan MotoGP untuk mencari bakat-bakat calon pebalap MotoGP di kawasan Asia Pasifik, termasuk Australia. Sponsor utama kejuaraan ini adalah produsen pelumas motor Idemitsu sehingga nama kejuaraan ini adalah Idemitsu Asia Talent Cup. Motor yang digunakan satu merk, yakni Honda NSF250 yang spesifikasinya untuk balapan Moto3.
Kejuaraan ini diselenggarakan pertama kali pada 2014 dan masih berlangsung hingga kini. Setiap tahun digelar enam seri dan setiap seri berlangsung dua race atau dua balapan. Indonesia menggelar satu seri pada 2015. Tahun-tahun berikutnya karena kelayakan Sirkuit Sentul dianggap kurang, seri digelar di negara lain. Negara penyelenggara lainnya adalah Qatar, Malaysia, Thailand, Tiongkok, dan Jepang.
Penyelenggara kejuaraan ini adalah Dorna Sport yang juga penyelenggara MotoGP. Pemilihan pebalap disupervisi langsung Alberto Puig yang saat ini menjabat Manajer Honda Racing Corporation yang menaungi tim Repsol Honda. Alberto Puig adalah mantan pebalap GP 250 dan GP500 bermesin dua langkah era 1987-1997.
Untuk bisa ikut serta membalap di Idemitsu Asia Talent Cup, calon pebalap harus lulus seleksi yang diselenggarakan penyelenggara yang seleksinya dipantau langsung Alberto Puig. Salah satu materi seleksi adalah teknik balap dan cara menorehkan catatan waktu membesut motor yang disediakan penyelenggara. Tidak hanya kecepatan, tetapi teknik mengendarai motor balap juga dinilai Alberto Puig dan penyelenggara Idemitsu Asia Talent Cup.
Jepang merupakan negara yang pebalapnya paling banyak lulus seleksi Asia Talent Cup. Selain Jepang, negara lain yang pebalapnya sering lulus seleksi adalah Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Tiongkok, Turki, dan Australia.
Sejak kejuaraan Asia Talent Cup 2014 berlangsung, Indonesia rutin mengirimkan pebalapnya. Pada 2014 tercatat dua pebalap Indonesia berpartisipasi dalam kejuaraan ini, yakni Wilman Hammar dan Andi Izdihar atau lebih dikenal Andi Gilang.
Pada tahun pertama penyelenggaraan, prestasi dua pebalap Indonesia belum memuaskan karena berada di peringkat ke-16 dan ke-21. Belum memuaskannya prestasi pebalap Indonesia karena sering terjatuh saat lomba dan finis di urutan belakang. Juara umum diraih Kaito Toba pebalap Jepang. Pada 2015, prestasi Indonesia membaik. Dua pebalapnya, Gerry Salim berada di peringkat ke-6 dan Andi Gilang di peringkat ke-9 dari total 22 pebalap.
Selanjutnya pada musim kompetisi 2016, prestasi dan keikutsertaan Indonesia pada kejuaraan ini semakin mengkilap. Tercatat lima pebalap Indonesia ikut andil dalam musim 2016. Andi Gilang menorehkan peringkat ketiga di bawah Somkiat Chantra dari Thailand dan Ai Ogura dari Jepang.
Pada musim 2017, tercatat enam pebalap Indonesia ikut serta dalam Asia Talent Cup. Prestasi terbaik pebalap Indonesia ditorehkan Gerry Salim di peringkat ke-7 klasemen akhir. Selanjutnya pada 2018, terdapat lima pebalap Indonesia berlaga pada Asia Talent Cup. Prestasi terbaik diraih Mario Aji di peringkat ke-5 klasemen akhir. Sedangkan 2019, almarhum Afridza Syah Munandar meraih peringkat ke-3 klasemen akhir.
Kejuaraan Dunia
Selain Moto2 dan Idemitsu Asia Talent Cup, ada beberapa kejuaraan tingkat dunia yang diikuti pebalap Indonesia sebagai jembatan ke MotoGP. Tahun ini di kejuaran dunia Moto2, terdapat pebalap Indonesia yang berkompetisi, yakni Dimas Ekky Pratama. Pebalap Astra Honda Racing Team ini kini bernaung di Idemitsu Honda Team Asia. Posisi sementara Dimas Ekky di papan bawah karena belum berhasil mendapatkan poin kejuaraan.
Indonesia tahun ini juga mengikutsertakan Mario Aji di kejuaraan Redbull Rookies Cup. Ajang kejuaraan Redbull Rookies Cup yang diselenggarakan bersamaan beberapa seri MotoGP. Kejuaraan ini telah melahirkan pebalap hebat yang sebagian besar berlaga di Moto3, Moto2, dan MotoGP. Tahun ini posisi klasemen Mario Aji berada di peringkat ke-16 dari 25 peserta.
Selain mengikuti Redbull Rookies Cup, Mario Aji juga mengikuti FIM CEV Repsol Moto3 European Championship 2019. Mario Aji berada di peringkat ke-16 dari 30 peserta. Di kejuaraan FIM CEV Repsol Moto2 European Championship 2019, ikut serta pula Andi Gilang dan Gerry Salim. Keduanya adalah pebalap Astra Honda Racing Team.
Saat ini peringkat Andi Gilang di posisi ke-13, sementara Gerry Salim di peringkat ke-17 dari 34 peserta, masih menyisakan satu seri lagi di Valencia. Kejuaraan Dunia Supersport300 juga diikuti pebalap Indonesia. Nama Galang Hendra Pratama sangat populer di kejuaraan ini. Pebalap Yamaha ini menempati peringkat ke-7 dari total 41 pebalap yang berlaga di kejuaraan supersport bermesin 300 cc ini. Galang Hendra kerap beradu dengan pebalap lain untuk merebut podium. Prestasi terbaik Galang Hendra finis ke-4 di Jerez dan Misano.
Satu lagi kejuaraan Asia Road Racing Championship merupakan kejuaraan tingkat Asia untuk melahirkan bibit-bibit pebalap Asia. Tiga pebalap Indonesia masih kokoh di puncak klasemen pertama, kedua, dan ketiga pada kelas Asia Production 250 cc. Irfan Ardiansyah (Astra Honda Racing Team) dan Andy Muhammad Fadly (Manual Tech Kawasaki) kokoh dengan poin yang sama, yakni 176 poin, menempati posisi pertama dan kedua. Sementara Ahwin Sanjaya (Astra Honda Racing Team) menempati posisi ketiga dengan 162 poin.
Banyaknya kejuaraan internasional yang diikuti pebalap Indonesia tidak lain adalah upaya Indonesia memajukan talenta-talenta pebalap Tanah Air. Peran pabrikan sudah cukup signifikan dengan mengirimkan pebalap dan mekaniknya ke kancah internasional.
Sebagai negara dengan pasar sepeda motor terbesar di Asia Tenggara, sudah saatnya prestasi pebalap Indonesia mendunia, seperti kata juara dunia Marc Marquez, Maverick Vinales, dan Andrea Dovisioso saat diwawancarai yang menyatakan mendedikasikan podium kemenangan mereka di Sepang kepada Afridza Syach Munandar. (LITBANG KOMPAS)