PSSI menggelar ”audisi” untuk mencari pelatih tim nasional sepak bola baru menggantikan Simon McMenemy. Audisi itu akan diikuti dua pelatih top, Luis Milla dan Shin Tae-young.
Oleh
Yulvianus Harjono
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Berbeda dengan era sebelumnya, PSSI di bawah kepemimpinan M Iriawan akan menggelar audisi dalam menentukan pelatih timnas sepak bola yang kini lowong menyusul diberhentikannya Simon McMenemy. Audisi itu akan digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, pekan depan.
Iriawan, yang terpilih sebagai Ketua Umum PSSI periode 2019-2023 pada kongres luar biasa 2 November mengatakan, mencari pelatih baru timnas Indonesia merupakan salah satu prioritas terdekatnya saat ini. Dua nama, yaitu Luis Milla (mantan pelatih timnas U-23 Indonesia) dan Shin Tae-young (pelatih timnas Korea Selatan pada Piala Dunia Rusia 2018), menjadi dua kandidat terkuat.
Namun, sebelum memutuskan siapa yang akan dipilih, PSSI akan mengundang kedua orang itu untuk diwawancara dan mempresentasikan program terkait upaya meningkatkan performa tim ”Garuda” yang tengah terpuruk. Pertemuan itu akan dilakukan pada 19 November di Kuala Lumpur.
”Kebetulan, tanggal itu kami (pengurus PSSI) akan ke Malaysia untuk menonton laga kualifikasi Piala Dunia (2022). Keduanya (Milla dan Tae-young) kami minta untuk sekalian datang melihat penampilan timnas sekaligus menyinkronkan dengan program mereka,” tutur Iriawan seusai menyaksikan laga timnas U-19 Indonesia lawan Korea Utara pada kualifikasi Piala Asia U-19 2020, Minggu (10/11/2019) malam, di Jakarta.
Menjelang dan seusai laga itu, ribuan pendukung timnas di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, meneriakkan kata ”Milla, Milla!”. Mereka berharap pelatih bersahaja asal Spanyol itu kembali dikontrak PSSI. Meskipun belum memberikan prestasi mentereng, Milla dianggap telah mengangkat kualitas permainan timnas pada Asian Games 2018 dan SEA Games 2017 Malaysia.
Milla diangkat sebagai pelatih timnas U-23 Indonesia pada Januari 2017. Dia menyisihkan kandidat lainnya, yaitu Luis Fernandez (mantan Pelatih Paris Saint-Germain). Namun, saat itu PSSI tidak menggelar audisi para calon pelatih. Milla langsung diikat kontrak seusai menyampaikan program kerjanya kepada pengurus PSSI di Jakarta, 20 Januari 2017.
Milla lalu meninggalkan timnas pada Oktober 2018. Tersendatnya gaji dan fasilitas lainnya dikabarkan menjadi salah satu alasan hengkangnya Milla. Salah satu petinggi di PSSI bercerita, gaji Milla memang sangat tinggi, yaitu nyaris Rp 2 miliar per bulan. Jumlah itu belum termasuk gaji dua asistennya dan fasilitas apartemen mereka.
Standar tinggi gaji Milla ini berpotensi menjadi hambatan baginya untuk kembali ke Tanah Air. Tae-young, yang membawa Korsel mengalahkan juara bertahan, Jerman, di Piala Dunia Rusia 2018, disebut-sebut memiliki upah yang lebih rendah. Seperti dikutip dari Atlas Magazine, nilai kontrak pelatih 49 tahun itu pada 2018 adalah 520.000 dollar AS atau Rp 7,3 miliar per tahun atau sekitar Rp 600 juta per bulan.
Katrol posisi
Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria mengatakan, pelatih terpilih ditargetkan mengatrol posisi Indonesia dalam peringkat FIFA. Saat ini, Indonesia terpuruk pada peringkat ke-171. Posisi itu lebih buruk daripada Vietnam (97), Thailand (109), Filipina (126), Malaysia (158), bahkan Myanmar (147). Pelatih baru akan bertugas mengawal ”Garuda” pada tiga laga sisa kualifikasi Piala Dunia melawan Thailand, Uni Emirat Arab, dan Vietnam.
Terpuruknya posisi Indonesia tidak terlepas dari buruknya performa mereka di bawah asuhan McMenemy. Garuda menelan empat kekalahan beruntun dan kebobolan 14 gol pada kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia. Indonesia kini menjadi juru kunci Grup G dan sangat sulit untuk lolos.
Pada laga kualifikasi lawan Malaysia, Selasa, Garuda kemungkinan besar dipimpin asisten pelatih Yeyen Tumena. Hal itu diisyaratkan McMenemy seusai laga timnas U-19, Minggu. ”Tanyakan saja kepada dia, pelatih baru,” ujarnya sambil menengok ke arah Yeyen di pintu keluar VVIP Stadion Utama GBK.
Simon enggan berkomentar tentang kontrak, kompensasi, atau masa depannya seusai diberhentikan PSSI. Ia pun sempat ramai diberitakan enggan mendampingi Garuda di laga kontra Malaysia meski telah diminta PSSI. ”Rencana saya ke depan? Mungkin istirahat dulu,” ujarnya yang mengaku kecewa akan derasnya kritik media dan publik atas dirinya.
Pelatih asal Skotlandia yang telah diberhentikan PSSI, pekan lalu, itu sempat berbicara empat mata dengan Iriawan seusai laga timnas U-19. Iriawan berkata, Simon bersedia untuk tetap terbang ke Malaysia meski belum diketahui apakah ia akan memimpin timnas dari tepi lapangan atau hanya menontonnya. ”Seyogianya, ia tetap mendampingi tim karena itu masih tugasnya,” ujar Iriawan.