Setelah mengantongj izin dari Bank Indonesia, PT MRT Jakarta siap meluncurkan kartu Jelajah multrip pekan depan. Kartu ini diharapkan meningkatkan pelayanan kepada penumpang.
Oleh
Agnes Rita Sulistyawaty
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Setelah mengantongj izin dari Bank Indonesia, PT MRT Jakarta siap meluncurkan kartu Jelajah multrip pekan depan. Kartu ini diharapkan meningkatkan pelayanan kepada penumpang MRT yang kini sekitar 71.000 pengguna per hari.
Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta Muhammad Effendi, Jumat (15/11/2019), mengatakan, kartu Jelajah multitrip bisa memangkas waktu pemindaian di gerbang masuk stasiun.
”Mesin pemindai hanya perlu waktu 0,2 detik untuk membaca kartu Jelajah multitrip ini. Kalau pakai kartu bank, perlu waktu 2 detik. Kartu ini bisa mengurangi waktu antrean,” kata Effendi dalam kelas MRT bersama jurnalis di Gedung C Depo MRT Jakarta.
Kartu multitrip ini rencananya akan diperkenalkan ke publik mulai pekan depan. Adapun peluncuran kartu dijadwalkan tanggal 25 November 2019. Effendi mengatakan, harga kartu sekitar Rp 25.000 tanpa saldo.
Pengguna kartu Jelajah multitrip ini bisa mengisi ulang saldo via loket tiket ataupun mesin isi ulang di stasiun-stasiun MRT.
Selama ini, PT MRT Jakarta baru memakai kartu Jelajah sekali jalan, sebagai salah satu tiket masuk MRT. Sebagian besar penumpang MRT masih memakai kartu uang bank.
Ke depan, kata Effendi, kartu Jelajah multitrip ini bakal diintegrasikan dengan sistem pembayaran Jaklingko.
Harianto, pengguna MRT, mengaku masih akan memakai kartu uang bank untuk tiket MRT. “Sejauh ini saya merasa kartu uang bank efektif dipakai untuk MRT, transjakarta, KRL Commuterline. Jadi saya nggak perlu bawa kartu macam-macam,” katanya saat ditemui di Stasiun Bundaran HI.
Ia akan mempertimbangkan memakai kartu Jelajah multitrip apabila kartu ini sudah bisa dipakai untuk berbagai moda.