MRT Fokus di Jakarta Dulu, Belum Akan Perpanjang Rute ke Tangsel
PT MRT Jakarta masih akan fokus membangun rute di Jakarta terlebih dahulu. Perpanjangan rute MRT hingga Tangerang Selatan, meski memungkinkan, belum akan dibangun dalam waktu dekat.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT MRT Jakarta masih akan fokus membangun rute di Jakarta terlebih dahulu. Perpanjangan rute MRT hingga Tangerang Selatan, meski memungkinkan, belum akan dibangun dalam waktu dekat.
Perpanjangan jalur moda raya terpadu (MRT) dari Stasiun Lebak Bulus, Jakarta Selatan, ke Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, dinilai sangat mungkin dikerjakan. Namun, proses pembangunan tak akan dimulai sebelum ada penugasan ke PT MRT Jakarta.
”Memungkinkan (pembangunan MRT Tangerang Selatan). Kami menunggu penugasan saja soal itu. Kan, yang paling penting penugasan,” ujar Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar seusai penandatanganan kerja sama antara PT MRT Jakarta dan PT Kereta Api Indonesia, di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (9/12/2019).
Sebelumnya, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mengusulkan perpanjangan jalur MRT dari Stasiun Lebak Bulus ke Tangsel. Perpanjangan ini guna mendukung mobilitas warga yang kian tinggi.
Menurut rencana, perpanjangan akan dimulai dari Stasiun Lebak Bulus, Jakarta Selatan, sampai Pondok Cabe, Tangerang Selatan. Dari Pondok Cabe, jalur MRT akan memutar ke Kota Tangerang.
Jalur baru dari Stasiun Lebak Bulus direncanakan melintasi Stasiun Universitas Muhammadiyah Jakarta, Stasiun UIN Syarif Hidayatullah, Stasiun Pasar Ciputat, Stasiun Pustekkom, dan Stasiun Pondok Cabe. Dari Stasiun Pamulang Barat berlanjut ke Stasiun Pondok Benda, Stasiun Babakan, Stasiun Puspiptek, Stasiun Rawa Buntu, dan Kota Tangerang.
William menuturkan, sejauh ini, penugasan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta atau Gubernur Anies Baswedan kepada MRT Jakarta masih berfokus di Jakarta. Pihaknya tak bisa bergerak ke luar daerah DKI sebelum ada penugasan.
”Jadi, fokusnya masih akan di Jakarta dulu. Nanti akan dilihat untuk Jabodetabek,” ucap William.
Jadi, fokusnya masih akan di Jakarta dulu. Nanti akan dilihat untuk Jabodetabek.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo menambahkan, belum ada komunikasi yang intens dengan Pemerintah Kota Tangerang Selatan terkait rencana pembangunan MRT. Namun, dia tak memungkiri bahwa proyek tersebut sangat mungkin dilakukan.
Pra-studi kelayakan
Direktur Prasarana BPTJ Edi Nursalam, dihubungi dari Jakarta, Jumat (6/12/2019), mengatakan, pihaknya sedang dalam proses pra-studi kelayakan untuk menentukan sasaran dan kendala dalam kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) terkait penyediaan infrastruktur untuk kepentingan umum.
Pra-studi kelayakan mencakup, antara lain, memastikan kesesuaian regulasi, mengkaji peran dan tanggung jawab setiap pemangku kepentingan, manfaat ekonomi dan sosial KPBU, serta menyusun rencana komersial.
”Menurut rencana, KPBU akan berlangsung tahun 2020,” ujar Edi.
Perpanjangan jalur MRT sangat penting bagi warga Tangerang Selatan. Sebab, sekitar 70 persen dari 1,5 juta penduduk Tangerang Selatan hilir mudik ke Jakarta.
Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie pun meyakini mobilitas warga akan sangat terbantu dengan adanya MRT karena bertambahnya pilihan transportasi massal.
Kendati demikian, ujar Benyamin, belum ada komunikasi lanjutan antara Pemerintah Kota Tangerang Selatan dan BPTJ perihal rencana perpanjangan jalur MRT. Komunikasi terakhir tahun lalu membahas skema pembiayaan pembangunan jalur tersebut.