Selangkah lagi, Ruselli Hartawan yang semula tidak direncanakan tampil pada nomor perorangan tunggal putri SEA Games 2019 berpeluang meraih prestasi terbesar dalam kariernya.
Oleh
Yulia Sapthiani
·3 menit baca
MANILA, MINGGU — Tak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan untuk bertanding dalam kategori perorangan pada menit akhir, Ruselli Hartawan membayarnya dengan lolos ke final SEA Games Manila 2019. Dalam final yang mempertemukan sesama pemain non-unggulan, Ruselli akan berhadapan dengan pemain Malaysia, Kisona Selvaduray.
Pertemuan yang berlangsung di Muntinlupa Sports Complex, Manila, Filipina, Senin (9/12/2019), itu terjadi setelah keduanya membuat kejutan dengan menyingkirkan dua unggulan teratas asal Thailand pada semifinal, Minggu. Ruselli mengalahkan unggulan pertama, Pornpawee Chochuwong, 21-16, 10-21, 21-18. Sementara Kisona menang atas unggulan kedua, Nitchaon Jindapol, 11-21, 27-25, 21-14.
Ruselli dan Kisona, yang sama-sama berusia 21 tahun, juga memiliki kesamaan lain. Awalnya, mereka bukan pilihan utama dalam tim masing-masing.
Ruselli hanya disiapkan tampil dalam nomor beregu putri, hingga namanya dimasukkan untuk turun di nomor perorangan tunggal putri Selasa malam, dua hari sebelum persaingan perorangan dimulai. Dia menggantikan Fitriani yang selalu kalah dalam tiga pertandingan beregu.
”Puji Tuhan bisa menang karena tidak menduga ini terjadi. Saya sangat senang bisa ke final di akhir tahun ini. Penampilan di tahun ini belum ada yang bagus. Jadi, bisa dibilang ini ajang pembuktian,” ujar Ruselli dalam laman PBSI. Pada babak pertama, pemain berperingkat ke-37 dunia tersebut menyingkirkan unggulan keempat, Yeo Jia Min (Singapura).
Masuknya Kisona dalam tim bulu tangkis Malaysia diketahui lebih awal. Namun, dia pun sebenarnya bukan pilihan utama. Pemain berperingkat ke-104 dunia itu mengisi posisi Goh Jin Wei. Peraih emas SEA Games Kuala Lumpur 2017 itu absen di Manila karena masih memulihkan diri setelah operasi usus, Oktober. Posisi Kisona adalah tunggal kedua, setelah Soniia Cheah yang tak dapat menyelesaikan babak pertama karena cedera.
Seperti Ruselli, sebelum mengalahkan Jindapol pada semifinal, Kisona membuat kejutan lain. Dia menghentikan langkah andalan Indonesia yang menjadi unggulan ketiga, Gregoria Mariska Tunjung, pada perempat final.
”Menggantikan Jin Wei adalah beban karena dia adalah pemain bagus, tetapi saya tak ingin memberi beban berlebih pada diri sendiri. Kesempatan ini memberi saya kepercayaan diri dan saya ingin membawa pulang medali untuk Malaysia,” ujar Kisona kepada New Strait Times menjelang tampil di SEA Games.
Setelah memastikan meraih medali, Ruselli dan Kisona punya peluang mencatatkan hasil terbaik dalam karier mereka di SEA Games. ”Saya tidak mau cepat puas karena ini baru level Asia Tenggara. Semoga ke depannya bisa lebih baik lagi,” kata Ruselli, yang lima kali dikalahkan Kisona dalam enam pertemuan sebelumnya.
Peluang besar
Indonesia punya peluang meraih dua medali emas lagi melalui dua pasangan senior, yakni ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Adapun ganda putra Wahyu Nayaka/Ade Yusuf Santoso kalah dari Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia), 12-21, 21-18, 19-21, di semifinal.
Ganda campuran sebenarnya berpeluang menciptakan final sesama Indonesia ketika Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari mendapat match point 21-20 pada gim ketiga saat melawan Goh Soon Huat/ Shevon Jemie Lai (Malaysia). Namun, mereka kalah, 21-18, 11-21, 22-24.
Greysia/Apriyani dan Praveen/Melati memiliki kesempatan besar menyumbangkan emas karena lawan yang akan dihadapi di final bukanlah wakil terbaik dari negara masing-masing. Greysia/Apriyani akan berhadapan dengan Chayanit Chaladchalam/Phataimas Muenwong (Thailand), sedangkan Praveen/Melati melawan Goh/Lai (Malaysia).
Ganda putri terbaik Thailand, Jongkolphan Kittitharakul/Rawinda Prajongjai, berkonsentrasi untuk tampil dalam turnamen Final BWF World Tour di Guangzhou, China, 11-15 Desember. Demikian pula ganda campuran terbaik Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying.
Sementara itu, Greysia/Apriyani dan Praveen/Melati harus tampil di SEA Games terlebih dulu sebelum bersaing di Final BWF World Tour.