logo Kompas.id
UtamaKejelian Pelatih Mengasah...
Iklan

Kejelian Pelatih Mengasah Mental Pemain

Pelatih memegang kendali besar dalam membentuk para pemain muda sepak bola menjadi atlet yang matang dalam teknik dan mental. Saat usia muda, para pemain perlu terus dimotivasi supaya tumbuh menjadi pemain andal.

Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/il8BLm48WMKBPsnuWIryMRkC_to=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2F0e0c47c8-9234-4971-9c92-a91e3acf054d_jpg.jpg
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO

Dua pemain SSB Buperta Cibubur Rauhan Maulanal Muiz (keempat dari kiri) dan Gavra Rakha Jabriel Asyawal (ketiga dari kanan) menolong kiper tim lawan, SSB Pelita Jaya Angga Irawan (tengah), yang cedera seusai laga pekan ke-14 Liga Kompas Kacang Garuda U-14 di lapangan GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (22/12/2019). Buperta mengalahkan Pelita Jaya dengan skor 4-0. Buperta kian memantapkan posisinya memimpin puncak klasemen. Sedangkan Pelita Jaya menempati urutan ke-12 klasemen sementara.

JAKARTA, KOMPAS — Peran pelatih dalam proses pembinaan sepak bola usia dini, bukan sekadar membekali pemain dengan teknik dan taktik. Mereka juga dituntut lihai membaca psikologis pemain dalam proses memperkuat mental, agar dapat tumbuh menjadi pemain yang pantang menyerah.

Hal tersebut dipegang oleh Pelatih SSB Salfas Soccer Irwan Salam. Ia selalu memberikan motivasi kepada anak didiknya dalam situasi apapun. Ketika timnya tertinggal dua gol dari SSB Big Stars Babek pada pertandingan Liga Kompas Kacang Garuda U-14 pekan ke-14 di lapangan GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (22/12/2019), Irwan selalu meneriakkan kata-kata motivasi.

“Anak-anak jangan terlalu diberi tekanan yang besar. Kita berikan motivasi saja karena mereka masih dalam proses belajar,” ujar Irwan.

https://cdn-assetd.kompas.id/w1DcTZkO9YurMNCNBe8aRg3iEtI=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2F58e3443c-62f5-4a32-9a3b-c1ce3ad77aab_jpg.jpg
KOMPAS/PRAYOGI DWI SULISTYO

Bek SSB Salfas Soccer M Reyhan Fahrezi (kiri) menendang bola dengan dibayang-bayangi gelandang SSB Big Stars Babek FA M Fajar Apriansyah pada laga pekan ke-14 Liga Kompas Kacang Garuda U-14 di lapangan GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (22/12/2019). Salfas takluk dari Big Stars dengan skor 1-2.

Motivasi yang diberikan Irwan cukup ampuh. Para pemain Salfas tanpa mengenal lelah berusaha mengejar ketertinggalan. Beberapa kali usaha mereka selalu gagal karena kedisiplinan lini pertahanan Big Stars yang dipimpin oleh dua bek tangguh Ghani Falah Wijaya dan Rafi Azhar Mumtaza Ramadhani.

Di sisi lain, penampilan kiper cadangan Big Stars Alviandi Muhidin cukup cemerlang. Ia berhasil menggantikan kiper utama M Nazhif Sidik yang mendapatkan larangan bermain sebanyak tiga laga karena memprovokasi kubu SSB Kabomania pada pekan lalu.

Meskipun serangan Salfas selalu kandas, tetapi mereka menunjukkan sikap pantang menyerah. Usaha tersebut berbuah hasil ketika mereka mampu mencetak gol pada menit ke-58 melalui tendangan jarak jauh kapten Ahmad Syauki Fahrezi Kholid.

https://cdn-assetd.kompas.id/Z28W9o8SAAvTJxvVSwl8kFuBtNg=/1024x1328/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2F20191222-ANU-LKG-pekan-ke-14-mumed_1577032564.jpg

Salfas hampir menyamakan kedudukan ketika mendapatkan hadiah sepak pojok jelang peluit akhir dibunyikan wasit. Namun, mereka gagal menambah gol ketika terjadi kemelut di depan gawang Big Stars sehingga Salfas kalah dengan skor 1-2.

Iklan

“Anak-anak telah bermain secara maksimal. Mereka menunjukkan mental yang kuat. Kini, kami tinggal perbaiki kekurangan mendasar seperti kesalahan dalam memberikan umpan,” ujar Irwan.

Ia mengakui, keterlibatan orangtua berpengaruh pada mental anak. Karena itu, Irwan selalu menjalin komunikasi dengan orangtua untuk memberikan motivasi pada anak-anak.

Saat ini, Salfas masih berada di peringkat ke-11 dengan raihan 14 poin. Irwan berharap, para pemainnya dapat terus memiliki motivasi tinggi untuk memperbaiki peringkat.

Sementara itu, pelatih SSB Big Stars Babek FA Bonni Safrudin Wijaya mengaku timnya sedang berusaha bangkit setelah terpuruk karena pengurangan poin akibat kesalahan yang dilakukan M Nazhif Sidik.

Timnya sempat kehilangan motivasi ketika sedang berjuang untuk merebut posisi puncak yang saat ini masih dikuasai SSB Buperta Cibubur dengan raihan 34 poin. Akibat, memperoleh pengurangan dua poin, Big Stars tertinggal empat poin dari Buperta Cibubur.

https://cdn-assetd.kompas.id/5sQCEhNUrNcqltlLsiOKid0Cegk=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2F7b005c08-adaf-4b6f-992c-0f7dbb6a04b0_jpg.jpg
KOMPAS/PRAYOGI DWI SULISTYO

Gelandang sekaligus kapten SSB Big Stars Babek FA Fiqih Maulana melakukan tendangan penalti ke gawang SSB Salfas Soccer pada laga pekan ke-14 Liga Kompas Kacang Garuda U-14 di lapangan GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (22/12/2019). Big Stars berhasil mengalahkan Salfas dengan skor 2-1.

“Kami berusaha saling memberikan motivasi dan tidak menyalahkan orang lain dalam situasi seperti ini. Sanksi ini dapat menjadi pelajaran bagi kami dan tim lain,” ujar Bonni.

Ia menuturkan, salah satu cara untuk membangkitkan motivasi tersebut yakni dengan melakukan komunikasi secara intens. Dengan cara tersebut, timnya menjadi kompak.

Kehadiran sosok pelatih yang kuat juga berpengaruh pada mental anak-anak dalam bertanding. SSB Matador Mekarsari yang selama ini tampil atraktif, terlihat kehilangan kreativitas saat bermain imbang 0-0 dengan juara bertahan SSB Bina Taruna.

https://cdn-assetd.kompas.id/7vxTDTNUulr8PALegffVfYmxqUc=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2F06174c33-9d04-4656-b03e-eb29038f9ad1_jpg.jpg
KOMPAS/PRAYOGI DWI SULISTYO

Pelatih Matador Mekarsari Supriyono Prima (kanan) memberikan arahan kepada bek Muhammad Fujiansyah pada laga pekan ke-6 Liga Kompas Kacang Garuda U-14 antara Matador Mekarsari melawan Oneway Soccer School di lapangan GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (27/10/2019).

Menurut Asisten Pelatih Matador Mekarsari Indra Lesmana, para pemainnya kehilangan sosok pelatih Supriyono Prima yang selama ini memiliki hubungan dekat dengan anak-anak. Supriyono tidak dapat mendampingi anak didiknya karena sedang berada di luar kota untuk evaluasi Liga 1.

Editor:
agungsetyahadi
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000