Kebanyakan Korban Tewas Berada di Bagian Depan Bus
Proses evakuasi korban kecelakaan bus Sriwijaya di Pagar Alam, Sumsel, terus dilakukan. Kebanyakan korban yang ditemukan masih berada di dalam bangkai bus. Mereka terletak di bagian depan bus.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PAGAR ALAM, KOMPAS — Tim SAR gabungan kembali menemukan dua korban tewas kecelakaan bus Sriwijaya di aliran Sungai Lematang, Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan, Rabu (25/12/2019). Secara keseluruhan, korban tewas dalam kecelakaan ini menjadi 34 orang dengan korban selamat berjumlah 13 orang.
Kedua korban yang ditemukan itu merupakan yang keenam hari ini. Jenazah korban ditemukan saat tim SAR gabungan membalik dan menggeser bangkai bus Sriwijaya. Kepala Kantor SAR Palembang Berti DJ Kowass menerangkan, kebanyakan korban yang ditemukan masih berada di dalam bangkai bus. Mereka terletak di bagian depan bus.
Kondisi jasad korban banyak yang terjepit dan terjebak di bagian cekungan sungai. ”Kami baru mengetahui hal itu setelah bangkai bus dibalik dan digeser ke tepian sungai,” katanya.
Kondisi sungai juga sangat deras sehingga tim harus berhati-hati.
Sejumlah penyelam juga dikerahkan untuk mencari korban yang terjebak di dalam aliran Sungai Lematang. ”Kondisi sungai juga sangat deras sehingga tim harus berhati-hati,” kata Berti.
Berdasarkan pantauan Kompas, tim evakuasi melakukan pencarian di aliran sungai yang sangat deras dengan lebar sekitar 15 meter. Tim harus berpegangan pada tali tambang agar tidak terseret arus deras saat melakukan evakuasi.
Tidak hanya itu, debit air juga meningkat karena saat evakuasi dilakukan, Kota Pagar Alam diguyur hujan yang cukup deras. Walau mengalami sejumlah kendala, tim dapat mengevakuasi enam korban tewas hari ini.
Kantor SAR Palembang mencatat 47 orang sudah ditemukan, yakni 34 korban tewas dan 13 penumpang selamat. ”Untuk enam orang yang ditemukan hari ini masih diidentifikasi,” kata Berti.
Terkait jumlah orang yang berada dalam bus, Direktur Lalu Lintas Polda Sumsel Komisaris Besar Juni mengatakan, jumlah penumpang yang naik bus pada saat berangkat dari Bengkulu mencapai 27 orang. Jumlah itu berdasarkan data dari perusahaan Sriwijaya Express.
Namun, berdasarkan keterangan dari sejumlah saksi, ada sekitar lima orang yang naik di tengah perjalanan. ”Jumlah penumpang bisa saja lebih dari itu karena kapasitas bus mencapai 52 orang,” kata Juni.
Namun, selain penumpang, ada juga sebuah sepeda motor yang diangkut di dalam bus itu. Sepeda motor itu kemungkinan mengurangi ruang untuk tiga orang. Juni mengatakan, pencarian akan terus diupayakan sampai tidak ada lagi laporan keluarga yang kehilangan anggota keluarga.
Hasanah (54), salah satu korban selamat, mengatakan, saat kecelakaan, kondisi bus penuh. Walau demikian, tidak ada penumpang yang berdiri, semua mendapatkan tempat duduk.
Dia menambahkan, kebanyakan korban selamat duduk di bagian tengah dan belakang bus, sedangkan di bagian depan banyak yang tidak terdengar lagi suaranya. ”Selain terkena benturan keras, arus sungai juga masuk ke bus dengan sangat cepat,” katanya.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Besemah Dian Netta mengatakan, sampai saat ini, dari 34 korban tewas, 29 jenazah sudah diserahkan kepada pihak keluarga. Adapun dari 13 korban selamat, dua di antaranya sudah diperbolehkan pulang. Dian mengatakan, pihaknya masih terus merawat korban yang mengalami luka sampai kondisinya membaik.