Liverpool kian mendekati trofi juara Liga Inggris seusai membekap tuan rumah Tottenham Hotspur, Minggu dini hari WIB. Hanya bencana yang bisa menggagalkan takdir “The Reds” sebagai juara.
Oleh
Yulvianus Harjono
·4 menit baca
LONDON, MINGGU — Liverpool seolah ingin menjemput takdirnya untuk meraih trofi Liga Inggris pertamanya dalam tiga dekade berkat kemenangan 1-0 di markas Tottenham Hotspur, Minggu (12/1/2020) dini hari WIB. Liverpool bisa mengunci gelar juara itu lebih cepat, yaitu 11 April mendatang.
Spurs, yang kini dipimpin manajer berpengalaman, Jose Mourinho, sempat digadang-gadang sebagai tim yang bisa mengadang laju kencang ”The Reds” musim ini. Realitanya, mereka kalah kelas dan ditundukkan Liverpool di kandangnya sendiri melalui gol Roberto Firmino. The Reds pun kini menuai 61 poin dari maksimal 63 poin yang bisa diraih.
Perolehan poin sebesar itu, yaitu dari 21 laga, belum pernah dicapai sebelumnya oleh klub-klub Inggris lainnya, termasuk Manchester City ketika menjadi juara dengan rekor 100 poin pada musim 2017-2018. Capaian poin The Reds itu sekaligus rekor baru tertinggi di liga-liga top Eropa, melampaui pencapaian klub-klub dominan lainnya di liga masing-masing, seperti Juventus, Paris Saint-Germain, dan Bayern Muenchen.
The Reds kini unggul 16 poin atas Leicester City yang dikalahkan Southampton 1-2, Sabtu. Keunggulan itu bisa kian melebar karena Liverpool memiliki tabungan satu laga. Tak ayal, takdir gelar juara Liga Inggris musim 2019-2020 kini bisa dikatakan dalam kendali The Reds. Hanya mereka sendiri yang bisa mewujudkan ataupun menggagalkan takdir itu di akhir musim ini.
”Mereka (Liverpool) sungguh luar biasa dan brilian untuk disaksikan. Mereka tampil seperti laiknya tim juara. Saya tidak melihat ada tim lain yang sanggup menghentikan mereka menjadi juara. Keunggulan mereka (di puncak Liga Inggris) tidak akan bisa dipatahkan,” ujar Gary Neville, mantan pemain Liga Inggris, kepada Sky Sports.
Gary Lineker, legenda Liga Inggris lainnya, memiliki pendapat serupa. Menurut dia, hanya ada satu hal yang bisa menggagalkan The Reds memenuhi takdirnya sebagai kampiun Liga Inggris akhir musim ini. Satu-satunya hal itu adalah ancaman bencana Perang Dunia III yang bisa ditimbulkan menyusul ketegangan di Timur Tengah pascatewasnya pimpinan militer di Iran, Qassem Soleimani, oleh serangan Amerika Serikat.
”Tampaknya, hanya Donald Trump (Presiden Amerika Serikat) satu-satunya orang saat ini yang bisa menghentikan Liverpool menjuarai Liga Inggris,” kicau Lineker berkelakar lewat akun Twitter-nya, pekan lalu.
Menurut Georginio Wijnaldum, gelandang Liverpool, konsistensi timnya di musim ini tidak terlepas dari kerja keras. Mereka enggan mengendurkan diri meskipun nyaris selalu memenangi laga-laga yang dijalani. Hanya satu laga mereka kehilangan poin, yaitu kontra Manchester United, Oktober 2019. Ketika itu, mereka ditahan 1-1.
”Setiap kali berlatih mempersiapkan laga, kami mencoba untuk tampil lebih baik dari sebelum-sebelumnya. Kami telah bekerja keras menjaga konsistensi ini. Kebetulan pula kami memiliki manajer yang menjaga kami agar tidak berpuas diri dan bekerja lebih keras,” tutur Wijnaldum dikutip dari laman resmi Liverpool.
Seperti dikatakan Wijnaldum, Manajer Liverpool Juergen Klopp menyikapi performa menawan timnya musim ini dengan dingin. Ia tidak merasa tersanjung meskipun timnya baru saja mengukir rekor baru di Eropa. ”Anda tidak mendapatkan apa-apa dari angka rekor. Satu-satunya hal di pikiran kami adalah musim panas (akhir musim) nanti. (Perburuan juara) belumlah berakhir karena liga ini sangat berat,” ujarnya.
Konsistensi
Namun, sebetulnya Liverpool tidak lagi perlu menunggu hingga musim panas untuk dinobatkan sebagai kampiun Liga Inggris. Jika mampu konsisten dan memenangi 12 laga ke depan, mereka bisa juara lebih cepat, yaitu pada pekan ke-33, 11 April mendatang. Saat itu, Liverpool akan menjamu tim promosi, Aston Villa.
Dalam sejarah modern Liga Inggris, tidak ada klub yang mampu mengunci gelar juara lebih cepat atau sebelum 11 April. Satu-satunya klub yang pernah mendekati rekor itu adalah Manchester United pada musim 2000-2001. MU asuhan Manajer Sir Alex Ferguson ketika itu meraih trofi juara pada 14 April.
Rekor ”Setan Merah” itu hanya bisa didekati rival sekotanya, Manchester City, pada musim 2017-2018. Ketika itu, City meraih gelar juara Liga Inggris kelimanya pada 15 April 2018 seusai membekap West Bromwich Albion, 1-0. Trofi itu diraih City pada pekan ke-33 atau masih menyisakan lima laga di musim itu. (AFP)