Pelatih Sevilla Julen Lopetegui sangat merasakan betapa perihnya dicampakkan dan dibuang begitu saja. Satu setengah tahun yang lalu, ia dipecat Real Madrid. Kini, ia kembali ke Bernebeu untuk membalaskan dendamnya.
Oleh
prayogi dwi sulistyo
·4 menit baca
MADRID, SABTU — Pelatih Sevilla Julen Lopetegui sangat merasakan betapa perihnya dicampakkan dan dibuang begitu saja. Satu setengah tahun yang lalu, ia dipecat Real Madrid. Kini, ia kembali ke Bernabeu untuk membalaskan dendamnya.
Lopetegui yang kini menangani Sevilla akan menantang Real Madrid pada laga Liga Spanyol di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Sabtu (18/1/2020), pukul 22.00 WIB. Lopetegui belum bisa melupakan pengalaman buruk itu.
Dua hari sebelum Piala Dunia 2018 dimulai, ia dipecat Federasi Sepak Bola Spanyol karena menerima pinangan Real Madrid. Padahal, pada babak kualifikasi, Lopetegui berhasil membawa Spanyol menduduki peringkat ke-1 dengan hasil 9 kemenangan, 1 imbang, dan tak pernah kalah.
Posisi Lopetegui pun digantikan legenda Spanyol dan Real Madrid Fernando Hierro. Skuad Spanyol yang diisi beberapa pemain bintang, seperti David de Gea, Gerrard Pique, Sergio Ramos, dan Andres Iniesta pun hanya mampu melaju ke babak 16 besar setelah takluk dari tuan rumah Rusia melalui adu penalti.
Pilihan Lopetegui memilih Real Madrid menjadi pilihan buruk baginya. Ia dibebani target tinggi karena pelatih sebelumnya, Zinedine Zidane, telah menyumbangkan banyak gelar dalam kurun waktu 2,5 tahun.
Ironisnya, tidak lama setelah Lopetegui masuk, klub menjual pencetak gol terbanyak Real Madrid sepanjang masa Cristiano Ronaldo ke Juventus. Misi melanjutkan kisah sukses Zidane gagal dicapai Lopetegui.
Timnya gagal meraih gelar pertama ketika takluk dari Atletico Madrid dengan skor 2-4 pada pertandingan Piala Super Eropa. Kegagalan meraih gelar pertama tersebut dapat dilupakan penggemar Real Madrid karena Lopetegui berhasil membawa Real Madrid meraih 5 kemenangan dan 1 kali imbang dalam 6 laga perdana.
Bencana pun tiba seusai Real Madrid takluk dari Sevilla dengan skor 0-3. Mereka kesulitan mencetak gol dan tampil buruk dalam beberapa pertandingan.
Dalam tujuh pertandingan, Real Madrid hanya mampu meraih satu kemenangan. Puncaknya, Madrid kalah 1-5 dari rival abadi, Barcelona.
”Kami memiliki awal yang baik, tim bermain dengan baik, tetapi kemudian kami memiliki tiga minggu yang sangat buruk,” kenang Lopetegui.
Kami memiliki awal yang baik, tim bermain dengan baik tetapi kemudian kami memiliki tiga minggu yang sangat buruk.
Kesabaran petinggi Real Madrid pun habis dan Lopetegui dipecat pada Oktober 2018. Ia tercatat hanya melatih selama empat bulan.
Posisinya digantikan pelatih sementara Santiago Solari. Enam bulan kemudian, Zidane kembali melatih Real Madrid.
Waktu itu, Lopetegui berkukuh. Ia yakin mampu mengatasi persoalan Real Madrid. Namun, ia tidak diberi kesempatan untuk mencari solusi dari permasalahan yang ada.
Menurut Lopetegui, timnya hanya butuh waktu untuk dapat stabil dan keluar dari masa sulit.
”Kamu hanya berharap memiliki waktu untuk menemukan solusi karena situasi seperti ini dapat kembali stabil. Kami yakin situasi seperti itu akan berlalu. Namun, aku tidak diberi waktu,” ujar Lopetegui.
Kamu hanya berharap memiliki waktu untuk menemukan solusi karena situasi seperti ini dapat kembali stabil.
Menganakemaskan Zidane
Berbeda dengan Lopetegui, para petinggi Real Madrid lebih lunak dan terkesan menganakemaskan Zidane. Perjalan pelatih asal Perancis tersebut juga tidak mulus di periode keduanya melatih Madrid. Dalam 16 pertandingan awal, ia hanya memperoleh 7 kemenangan dan 4 imbang.
Zidane justru diberikan suntikan dana 300 juta euro (Rp 4,5 triliun) untuk membeli beberapa pemain, salah satunya bintang asal Belgia, Eden Hazard. Penampilan Real Madrid di awal musim ini juga tidak sempurna.
Dalam 4 pertandingan awal di Liga Spanyol, Real Madrid hanya meraih 2 kemenangan dan 2 imbang. Laga pertama mereka di Liga Champions berakhir dengan kekalahan telak 0-3 dari klub kaya raya asal Perancis, Paris Saint-Gernain.
Mantan penyerang Real Madrid, Predrag Mijatovic, angkat suara. Menurut pemain yang memiliki tendangan keras tersebut, Zidane tidak akan mampu membangkitkan kondisi Madrid yang mengalami keterpurukan.
”Situasinya mengkhawatirkan, tim perlu meningkatkan setiap aspek, tetapi saya tidak berpikir Zidane mampu menghasilkan apa pun untuk membantu mereka,” ujar Mijatovic.
Ucapan Mijatovic tidak didengar petinggi Real Madrid. Mereka tetap memberikan kesempatan kepada Zidane hingga akhirnya Real Madrid meraih gelar juara Piala Super Spanyol seusai mengalahkan klub sekota, Atletico Madrid, pada pertandingan final awal pekan lalu.
Presiden Real Madrid Florentino Perez pun tak segan memuji Zidane sebagai berkah dari surga. Perez pun yakin Zidane bakal menyumbangkan banyak trofi lagi bagi Real Madrid.
Zidane sebagai berkah dari surga. Zidane juga bakal menyumbangkan banyak trofi lagi bagi Real Madrid.
Melihat perbedaan perlakuan tersebut, Lopetegui berkesempatan membuktikan kemampuannya saat bertandang ke Madrid nanti malam. Peluang Lopetegui untuk membalaskan dendamnya cukup besar karena Real Madrid masih belum bisa mainkan beberapa bintangnya seperti Sergio Ramos, Gareth Bale, dan Hazard karena cedera.
Pada musim ini, Sevilla tampil mengejutkan dengan menduduki peringkat ke-4 Liga Spanyol. Mereka mengantongi 35 poin, sama dengan Atletico Madrid yang menghuni posisi ke-3. Sevilla hanya terpaut 5 poin dari Barcelona dan Real Madrid yang berada di peringkat pertama dan kedua. (Reuters)