Perkembangan dan kemajuan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, salah satu dari lima destinasi wisata superprioritas, terus dipantau oleh Presiden Joko Widodo. Pemantauan dilakukan untuk kesiapan kawasan wisata tersebut.
Oleh
NINA SUSILO
·3 menit baca
MANGGARAI BARAT, KOMPAS - Perkembangan dan kemajuan Labuan Bajo, di Provinsi Nusa Tenggara Timur, salah satu dari lima destinasi wisata superprioritas, terus dipantau langsung oleh Presiden Joko Widodo. Pada Senin (20/1/2020) siang ini, Presiden Jokowi dijadwalkan meresmikan Hotel Inaya Bay Komodo Labuan Bajo serta meninjau pelabuhan multiguna dan kawasan Puncak Waringin. Dengan peresmian hotel dan nantinya pembangunan pelabuhan multiguna, Labuan Bajo siap menerima kedatangan ribuan wisatawan asing dan domestik.
Hotel Inaya Bay Komodo berlokasi di Kawasan Terpadu Marina Labuan Bajo. Memiliki 147 kamar dan dilengkapi segala fasilitas mulai restoran baik di dalam maupun luar ruangan, moonbar, kolam renang, tempat berjalan-jalan, serta area komersial.
Pelabuhan multiguna juga disiapkan untuk mendukungnya. Di Labuan Bajo ini, menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang telah meninjau proyek pembangunan pelabuhan multiguna sehari sebelumnya, pelabuhan akan dibagi dua. Pelabuhan yang sudah ada akan menjadi pelabuhan penumpang. Sedangkan terminal kargo atau peti kemas akan dipindahkan ke lokasi lain yang berjarak sekitar 15 km dari lokasi awal.
Pelabuhan multiguna ini berfungsi sebagai pelabuhan khusus kargo, yang akan dibangun PT Pelindo III (Persero). Dermaganya pun nantinya bisa disandari kapal berkapasitas 25.000 DWT.
"Rencananya, area seluas kurang lebih satu hektare ini akan dilengkapi dengan pusat cenderamata, amfiteater, ruang terbuka hijau, area parkir, dan dek observasi"
Selain kedua lokasi tersebut, kata Deputi Bidang Protokol Pers dan Media Sekretariat Negara Bey Machmudin, Presiden Jokowi juga akan menyambangi Kawasan Puncak Waringin. Lokasi ini pernah dikunjungi Presiden Jokowi pada Juli 2019 lalu. Rencananya, area seluas kurang lebih satu hektare ini akan dilengkapi dengan pusat cenderamata, amfiteater, ruang terbuka hijau, area parkir, dan dek observasi.
"Presiden Jokowi juga akan memimpin ratas terkait pengembangan pariwisata di Labuan Bajo," kata Bey menambahkan.
Sebelumnya, Presiden dan Nyonya Iriana Joko Widodo bertolak ke Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Minggu (19/1/2020) pagi. Dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Presiden Jokowi dan rombongan lepas landas sekitar jam 9.00 WIB dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1. Presiden di Bandara Komodo, Manggarai Barat sekitar jam 11.50 WITA. Sementara wartawan Kepresidenan yang disertainya baru menyusul dengan pesawat komersial Minggu siang.
Sorenya, Presiden Jokowi sempat mencoba kapal phinisi dan menikmati matahari tenggelam di Indonesia Timur. “Presiden tidak hanya ingin menaiki kapal saja, tapi juga ingin melihat langsung kesiapan kapal-kapal tersebut menyambut wisatawan,” kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono kemarin malam.
Presiden Jokowi sebelumnya juga melihat kesiapan para anak buah kapal (ABK), kebersihan di kapal, dan keramahan para ABK di kapal tersebut. “Presiden Jokowi juga menilai kesiapan faktor keamanan dan keselamatan, seperti ketersediaan pelampung, radio komunikasi di kapal, dan peralatan lainnya,” tambah Heru dalam keterangan pers yang diterima Kompas, Minggu (19/1/2020) malam.
Presiden juga melihat spot-spot di kapal yang menarik untuk diabadikan oleh wisatawan dengan latar belakang laut dan kepulauan di Labuan Bajo. “Sekarang \'kan zamannya harus instragamable, jadi Presiden juga mencoba spot-spot itu,” lanjut Heru. Dalam peninjauan spot wisata ini, Presiden didampingi Staf Khusus Presiden Adamas Belva Syah Devara dan berlayar sekitar 45 menit.
“Sekarang \'kan zamannya harus instragamable, jadi Presiden juga mencoba spot-spot itu”
Sejauh ini, Labuan Bajo, bersama Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah, dan Likupang di Sulawesi Utara dijadikan oleh pemerintah sebagai destinasi pariwisata super prioritas pemerintah.
Untuk lima destinasi tersebut, pemerintah mengucurkan setidaknya Rp 10,1 triliun untuk lima destinasi wisata prioritas pada 2020. Anggaran untuk infrastruktur pariwisata itu akan ditindaklanjuti dalam bentuk menarik investasi swasta, mengemas acara, dan promosi pariwisata. Anggaran itu berasal dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebesar Rp 7,6 triliun dan dari Kementerian Perhubungan sebesar Rp 2,5 triliun. (Kompas, 28 Oktober 2019)