Naomi Osaka belajar dari pengalaman untuk mengatasi tekanan berlaga di turnamen Grand Slam sebagai juara bertahan. Dia mulai mampu bersikap tenang dan menertawakan dirinya sendiri seusai membanting raket di lapangan.
Oleh
Yulia Sapthiani
·3 menit baca
MELBOURNE, RABU — Naomi Osaka datang ke Melbourne Park dengan status sebagai juara bertahan tunggal putri Australia Terbuka. Berdasarkan pengalamannya pada Grand Slam lain, Amerika Serikat Terbuka, petenis Jepang itu tahu bagaimana sulitnya mempertahankan gelar.
”Saya punya pengalaman itu di AS Terbuka. Datang ke sini, saya berpikir ini adalah turnamen baru, petenis lain mungkin lebih bersemangat untuk mengalahkan saya. Tahun lalu, setelah juara di sini, saya tidak dapat menghadapi tekanan itu,” kata Osaka seusai laga babak kedua melawan sesama petenis Asia, Zheng Saisai (China).
Di Margaret Court Arena, Rabu (22/1/2020), Osaka yang menjadi unggulan ketiga melaju ke babak ketiga dengan kemenangan 6-2, 6-4 atas Zheng. Pada babak ketiga, Osaka akan berhadapan dengan Coco Gauff (AS). Petenis berusia 15 tahun itu menyingkirkan Sorana Cirstea (Romania), 4-6, 6-3, 7-5, pada babak kedua.
Jika bisa mengalahkan Gauff, yang menaklukkan Venus Williams pada babak pertama, Osaka akan berhadapan dengan petenis China lainnya, Zhang Shuai, atau Sofia Kenin (AS) pada babak keempat. Setelah itu, dia berpeluang bertemu petenis nomor satu dunia, Ashleigh Barty (Australia), di perempat final.
Sebelum datang ke Melbourne Park sebagai juara bertahan, Osaka pernah merasakan situasi yang sama pada AS Terbuka 2019. Gelar juara dari AS Terbuka 2018, setelah mengalahkan Serena Williams di final, menjadi yang pertama baginya dari ajang Grand Slam.
Di Flushing Meadows, New York, September 2019, itulah Osaka merasakan tekanan datang sebagai juara bertahan kelas Grand Slam, turnamen tenis dengan kasta tertinggi. Dia gagal melaluinya setelah dikalahkan Belinda Bencic (Swiss). Tujuh bulan sebelumnya, Osaka juga gagal mempertahankan gelar WTA Indian Wells.
Tak hanya itu, Osaka juga belum bisa menghadapi tekanan dengan baik pada turnamen-turnamen berikutnya setelah juara. Seusai menjuarai Australia Terbuka 2019, dia tersingkir pada babak pertama di Dubai, Uni Emirat Arab. Dari 12 turnamen hingga akhirnya juara lagi di Tokyo, September 2019, hanya sekali Osaka lolos ke semifinal.
Atas dasar itulah, dia menyadari tantangan berat yang akan dihadapi di Melbourne Park kali ini. ”Tetapi, itu juga tantangan yang bagus bagi saya. Petenis lain akan tampil dengan kemampuan terbaik mereka untuk melawan saya. Itu menjadi kesempatan bagi saya untuk menjadi lebih baik,” tuturnya.
Lempar raket
Hal lain yang harus bisa dia kendalikan adalah kontrol emosi ketika melakukan banyak kesalahan. Saat melawan Zheng, hal itu terjadi pada set kedua.
Sempat tertinggal, 2-4, Osaka emosional karena permainannya yang buruk. Groundstroke keras dari area baseline bisa diantisipasi Zheng dengan mengubah irama permainan melalui dropshot atau slice yang memperlambat laju bola. Osaka melempar, lalu menendang raketnya ketika Zheng mematahkan servisnya pada gim ketiga.
Namun, petenis berusia 22 tahun itu bersikap tenang dan menertawakan dirinya sendiri saat bercerita tentang perilakunya kepada pembawa acara yang mewawancarainya seusai pertandingan.
Saat dia meningkatkan level permainan, saya sangat bersemangat. Kemudian, orang-orang mulai banyak bertepuk tangan saat terjadi drama. Saya hampir melemparkan raket lagi, tetapi tidak terjadi.
Pertandingan tersebut dan pertandingan lain di Melbourne Park, Rabu ini, berlangsung dalam kondisi cuaca dengan angin cukup kencang. Petenis pun mendapat tantangan lebih besar untuk mengontrol bola.
”Saya hanya ingin berusaha karena pernah mengalami hal yang sama di lapangan ini dan bermain hingga tiga set. Tadi, saya sangat tidak menginginkan bermain sampai set ketiga,” kata Osaka yang membuat 30 unforced error pada pertandingan itu, lebih banyak dari 20 kesalahan Zheng.
Perjalanan Caroline Wozniacki pada turnamen terakhirnya juga berlanjut pada babak ketiga. Juara Australia Terbuka 2018 itu melewati perlawanan ketat petenis Ukraina, Dayana Yastremska, 7-5, 7-5, setelah selalu tertinggal pada awal hingga pertengahan setiap set.
Wozniacki, yang akan berhadapan dengan Ons Jabeur (Tunisia) pada babak ketiga, menjadikan Australia Terbuka 2020 sebagai turnamen terakhirnya sebelum pensiun. Petenis Denmark ini bersaing di arena profesional selama 15 tahun. (AP)