logo Kompas.id
Bebas AksesHentikan Tes Cepat, Perbanyak ...
Iklan

Hentikan Tes Cepat, Perbanyak Tes Molekuler

Penggunaan tes cepat untuk diagnosis Covid-19 dinilai tidak akurat dan justru menimbulkan banyak masalah baru. Karena itu, pemakaian metode tes tersebut sebaiknya dihentikan dan segera memperbanyak pemeriksaan spesimen.

Oleh
Ahmad Arif
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/XphrulWBFDiFL8Ul8RJerq4PBOo=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2F0c2eab8f-0bcf-4d0b-8b17-7075259f7d56_jpg.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Tim medis Puskesmas Gambir tiba di Pasar Cideng Thomas, Petojo Selatan, Gambir, Jakarta, untuk melakukan tes usap di pasar itu, Senin (15/6/2020). Tes usap untuk memutus rantai penyebaran virus korona baru itu diperuntukkan untuk pedagang dan warga di sekitar pasar tersebut.

JAKARTA, KOMPAS — Penggunaan tes cepat untuk diagnosis Covid-19 diminta dihentikan karena justru menimbulkan banyak masalah baru. Pemerintah sebaiknya mengoptimalkan pemeriksaan dengan metode reaksi rantai polimerase atau PCR sebagaimana menjadi standar Organisasi Kesehatan Dunia.

Ahli epidemiologi Universitas Indonesia, Pandu Riono, di Jakarta, Senin (15/6/2020), mengatakan, sejumlah daerah diduga tak mengoptimalkan tes PCR sehingga kasus yang ditemukan menjadi sedikit, bahkan bisa nol. ”Ini terutama dilakukan di daerah yang kepala daerahnya akan kembali mengikuti pilkada. Mereka menganggap kalau kasusnya kecil jadi prestasi,” katanya.

Editor:
evyrachmawati
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000