Sejumlah negara bekerja keras mengatasi kemunculan kasus-kasus baru Covid-19 yang diyakini bisa menjadi gelombang kedua penularan penyakit itu.
Oleh
TIM KOMPAS
·3 menit baca
MELBOURNE, RABU — Sejumlah negara bekerja keras mengatasi kemunculan kasus-kasus baru Covid-19 yang diyakini bisa menjadi gelombang kedua penularan penyakit itu. Peringatan tentang ancaman gelombang kedua infeksi virus korona baru ini muncul sehari setelah Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO meminta negara-negara tetap waspada karena penyebaran Covid-19 semakin cepat.
Peringatan untuk mewaspadai ancaman gelombang kedua infeksi Covid-19, antara lain, muncul di Australia, Jerman, dan Inggris. Australia mulai mengerahkan militer untuk memastikan kelancaran tes Covid-19 bagi warganya. Adapun Jerman memberlakukan lagi karantina wilayah di dua kota di Negara Bagian Rhine-Westphalia Utara hingga 30 Juni setelah muncul kluster penularan di pabrik pengolahan daging.
Kewaspadaan terhadap ancaman penularan Covid-19 juga disuarakan di Tanah Air. Hal ini terjadi seiring terus bertambahnya kasus positif Covid-19, indikasi bahwa ancaman virus korona baru di Indonesia belum berakhir. Presiden Joko Widodo kembali mengajak masyarakat agar menaati protokol kesehatan.
WHO meminta negara-negara tetap waspada karena penyebaran Covid-19 semakin cepat.
”Masyarakatlah yang berperan besar dalam menekan jumlah kasus dan mencegah penyebaran Covid-19. Meski sudah berkali-kali saya sampaikan, saya mengajak masyarakat disiplin mengikuti dan mematuhi anjuran yang sering kita sampaikan, gunakan masker, sering cuci tangan, jaga jarak, dan hindari kerumuman,” ujar Presiden dalam keterangan pers dari Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (24/6/2020).
Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, menyampaikan, kasus positif per Rabu bertambah 1.113 orang sehingga akumulasinya mencapai 49.009 orang. Kasus kematian bertambah 38 orang sehingga total ada 2.573 orang yang meninggal.
Di hadapan Presiden, Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dan anggota tim, Dewi Nur Aisyah, menyatakan, mayoritas dari 514 kabupaten/kota di Indonesia dalam kategori rawan, baik berisiko tinggi, rendah, maupun sedang.
Peringatan ancaman gelombang kedua infeksi Covid-19 di Australia dilontarkan setelah pada Rabu terjadi kematian pertama akibat Covid-19 dalam waktu lebih dari satu bulan terakhir. Kepala Dinas Kesehatan Negara Bagian Victoria Brett Sutton mengatakan, pria berusia 80 tahun meninggal akibat Covid-19 bersamaan dengan munculnya 20 kasus baru dalam semalam di negara bagian itu.
Kasus kematian ini memicu kekhawatiran soal munculnya gelombang kedua pandemi di Australia. Menteri Besar Negara Bagian Victoria Daniel Andrews meminta militer membantu pusat-pusat tes Covid-19 bagi warga Australia.
Di Jerman, Pemerintah Negara Bagian Rhine-Westphalia Utara menerapkan lagi karantina wilayah di dua kota, Guetersloh dan Warendorf, hingga 30 Juni. Hal itu diputuskan setelah muncul kluster penularan di pabrik pengolahan daging Toennies di Guetersloh. Dua kota itu menjadi daerah pertama yang kembali ditutup setelah Jerman melonggarkan pembatasan pada akhir April.
Toennies memiliki 7.000 karyawan. Lebih dari 1.500 pekerja di antaranya diketahui positif Covid-19. Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn menyatakan, apabila warga dan pemerintah lengah, virus menyebar cepat. ”Jika kami membuatnya terlalu mudah bagi virus ini, ia menyebar sangat cepat,” ujarnya.
Peringatan kewaspadaan atas kemungkinan gelombang kedua penularan juga disampaikan belasan pakar medis Inggris setelah Perdana Menteri Boris Johnson memutuskan mencabut berbagai aturan pembatasan. Sebanyak 16 pakar medis dalam surat terbuka kepada Pemerintah Inggris yang diterbitkan jurnal medis Inggris menyatakan, bentuk pandemi di negara itu sulit diprediksi. Bukti-bukti yang didapat dari lapangan menunjukkan kemungkinan gelombang kedua penularan sebagai risiko nyata.