Korban Tewas akibat Korona Bertambah, Vietnam Gelar Tes bagi 54.000 Orang
Pemerintah Vietnam bergerak cepat dengan menggelar tes cepat bagi lebih dari 50.000 warganya yang baru pulang dari kota wisata Da Nang setelah kota itu diketahui menjadi lokasi penularan baru Covid-19.
Oleh
Luki Aulia
·3 menit baca
HANOI, SABTU — Setelah 99 hari tanpa kasus positif Covid-19, Vietnam kini semakin bersiaga setelah tiga orang tewas akibat penyakit tersebut. Tak hanya mengevakuasi puluhan ribu warganya dan menutup kota tujuan wisata, Da Nang, yang diketahui sebagai sumber penularan baru, mereka juga menggelar tes cepat bagi 54.000 warga yang baru pulang dari kota tersebut.
Kasus kematian pertama akibat virus korona ditemukan pada Jumat lalu. Ketiga korban itu tewas di rumah sakit di Da Nang, kota tujuan wisata. Ketiganya diketahui memiliki penyakit komplikasi.
Kementerian Kesehatan Vietnam, Sabtu (1/8/2020), menyebutkan korban tewas ketiga diidentifikasi sebagai seorang perempuan berusia 68 tahun yang dirawat di rumah sakit karena kanker darah. Satu korban lagi laki-laki berusia 61 tahun yang menderita penyakit gagal ginjal. Adapun korban pertama tewas hanya diketahui berusia 70 tahun dan menderita penyakit hati.
Saat ini di Da Nang terdapat lebih dari 100 kasus selama satu pekan terakhir. Ketika kasus pertama muncul, Pemerintah Vietnam segera mengevakuasi sekitar 80.000 orang keluar dari Da Nang. Mayoritas mereka adalah pelancong dari kota-kota lain di Vietnam. Pekan lalu, Da Nang dipadati wisatawan lokal yang datang berlibur untuk menghabiskan waktu di pantai.
Selain tiga korban tewas itu, sebanyak 15 pasien Covid-19 kini dalam kondisi kritis. Seluruh pasien itu memiliki penyakit lain. Kementerian Kesehatan mencatat ada lebih dari 12 kasus baru yang semua pasiennya sudah berada di rumah sakit.
Kemunculan kasus baru hingga kematian ini mengejutkan. Selama ini Vietnam termasuk negara yang berhasil mengatasi Covid-19. Negara itu selama hampir tujuh bulan sejak pandemi Covid-19 muncul tidak mencatat satu pun kasus kematian. Selain itu, juga tidak ada kasus penularan lokal.
Setelah muncul di Da Nang, kasus baru Covid-19 dikhawatirkan telah menyebar ke enam daerah lain, termasuk di antaranya tiga kota besar. Tidak ada pilihan lain bagi Pemerintah Vietnam selain kembali memberlakukan kebijakan karantina.
Tes cepat
Berbagai pihak khawatir, jumlah kasus yang sebenarnya bisa lebih banyak. Selama ini, secara resmi Vietnam hanya mengumumkan ada 416 kasus yang ditemukan. Untuk memastikan jumlah kasusnya, Pemerintah Vietnam kembali menggelar tes secara masif.
Di Hanoi, ada dua orang positif Covid-19 setelah pulang dari Da Nang. Lebih dari 100 klinik dikerahkan untuk melakukan tes cepat bagi 54.000 orang yang baru pulang dari Da Nang.
”Saya mau dites supaya tidak khawatir terus. Ini untuk kepentingan saya dan masyarakat. Sejak pulang dari Da Nang, kami sudah karantina mandiri,” kata Pham Thuy Hoa, pekerja bank yang baru pulang melancong dari Da Nang bersama keluarganya.
Adapun di Ho Chi Minh, lima orang yang baru kembali dari Da Nang diketahui positif Covid-19. Sejauh ini sudah ada 20.000 orang yang dites begitu sampai dari Da Nang.
Mengingat jumlah kasus terus bertambah, kini otoritas Da Nang memperketat keamanan dan mendirikan pos-pos pemeriksaan untuk mencegah orang keluar-masuk kota. Kebijakan karantina sudah ditetapkan sejak Selasa lalu.
Kota tua dan kota wisata, Hoi An, yang dikenal dengan bangunan-bangunan rumah tuanya, juga tidak menerima pengunjung lagi sejak Kamis lalu karena khawatir dengan Covid-19. Situasi kota itu kini sunyi senyap. Warga pun tak boleh keluar rumah kecuali ada urusan mendesak.
Untuk mengantisipasi banyaknya korban, pemerintah Ho Chi Minh menyiapkan rumah sakit sementara dengan memanfaatkan gelanggang olahraga. Tenaga medis dokter dan perawat juga banyak yang didatangkan dari kota-kota lain. (AP)