Gelombang Ketiga Penularan Covid-19 Landa AS, Jumlah Kasus Tembus 10 Juta
Gelombang ketiga infeksi Covid-19 melanda Amerika Serikat. Negara adidaya ini melaporkan lonjakan kasus seminggu terakhir hingga membawa total kasus Covid-19 menembus angka 10 juta.
Oleh
ADHITYA RAMADHAN
·3 menit baca
CENGIZ YAR/GETTY IMAGES/AFP
Seorang perawat berjalan keluar dari tenda yang didirikan untuk pasien Covid-19 di Uiversity Medical Center di El Paso, Texas, AS, 30 Oktober 2020.
WASHINGTON, SENIN — Amerika Serikat menjadi negara pertama di dunia yang melaporkan kasus Covid-19 di atas 10 juta seiring dengan gelombang ketiga pandemi yang melanda negara adidaya itu. Tonggak sejarah yang suram ini bersamaan dengan kasus Covid-19 global yang menembus angka 50 juta.
Dalam 10 hari terakhir, AS melaporkan kasus Covid-19 baru sebanyak 1 juta kasus. Ini merupakan angka infeksi tertinggi sejak kasus pertama teridentifikasi di Negara Bagian Washington, 293 hari yang lalu. Para pakar kesehatan mengatakan, kasus meninggal cenderung meningkat 4-6 minggu setelah lonjakan kasus baru.
Pada Sabtu (7/11/2020), AS melaporkan 131.420 kasus baru Covid-19 dan dalam seminggu terakhir melaporkan lima kali kasus harian yang menembus angka 100.000 kasus. Dalam seminggu, rata-rata kasus baru 105.600 kasus, naik 29 persen, lebih besar dari gabungan rata-rata kasus baru di India dan Perancis dalam sepekan.
Setelah melonjak lebih dari 1.000 kasus dalam lima hari berturut-turut, kasus meninggal akibat Covid-19 di AS mencapai lebih dari 237.000 kasus. Satu dari 11 kasus meninggal akibat Covid-19 di dunia setiap hari berasal dari AS. Tren seperti ini pernah terjadi pada pertengahan Agustus lalu.
Presiden AS terpilih, Joe Biden, berjanji menjadikan penanganan pandemi Covid-19 sebagai prioritas kebijakan dalam negeri AS. Dalam kampanye-kampanye menjelang pemilu, Biden kerap mengkritik langkah pemerintahan Presiden Donald Trump dalam mengatasi pandemi.
Calon presiden AS dari Demokrat, Joe Biden, membuka maskernya saat berbicara soal pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19 dalam kampanye di New Castle, Delaware, AS, 21 Juli 2020.
Pada Senin waktu setempat, Biden akan mengumumkan gugus tugas Covid-19. Satuan gugus tugas ini beranggotakan 12 orang, dipimpin oleh Vivek Murthy dan mantan Komisioner Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS David Kessler. Gugus tugas ini akan bertanggung jawab membuat peta jalan pengendalian Covid-19 yang akan dijalankan Biden setelah dilantik.
Pertarungan Biden
Bersama dengan Vivek dan David juga Associate Professor dari Yale University, Marcella Nunez-Smith, Biden akan mencari cara terbaik untuk mengendalikan pandemi. ”Menghadapi pandemi Covid-19 adalah salah satu pertarungan terpenting yang akan dihadapi pemerintahan kita dan saya akan dipandu oleh sains dan para ahli,” kata Biden.
Berdasarkan kasus per kapita, Midwest tetap menjadi wilayah yang paling terdampak oleh pandemi di AS. North Dakota, South Dakota, Wisconsin, Iowa, dan Nebraska menjadi negara bagian yang terdampak paling parah di AS.
Illinois muncul menjadi episentrum baru di Midwest dengan kasus baru mencapai lebih dari 60.000 dalam sepekan terakhir dan menjadi yang tertinggi di seluruh AS. Sabtu lalu, negara bagian ini melaporkan lebih dari 12.454 kasus baru.
Sementara wilayah selatan menyumbang 43 persen dari total kasus di AS dengan 4,3 kasus diikuti oleh wilayah Midwest, Barat, dan Timur Laut.
Kompas
Petugas polisi Perserikatan Bangsa-Bangsa berjaga di depan pintu masuk yang kosong akibat pandemi Covid-19 di markas PBB, 22 September 2020.
New York melaporkan kasus meninggal 33.000. Wilayah itu tetap menjadi negara bagian dengan kasus meninggal tertinggi, menyumbang 14 persen terhadap total kasus meninggal di AS.
Sementara itu, Texas yang menyumbang 10 persen total kasus Covid-19 AS menjadi negara bagian pertama dengan kasus menembus 1 juta pada Sabtu lalu.
Menurut data dari Covid Tracking Project, organisasi sukarelawan yang melacak sebaran kasus Covid-19, pada minggu pertama November 2020, AS telah melakukan 10,5 juta tes Covid-19. Dari jumlah itu, 6,22 persen di antaranya positif Covid-19 atau meningkat dari periode seminggu sebelumnya yang 6,17 persen. (REUTERS)
