Kapal Motor Ditambah untuk Mencari Korban Tenggelam di Pesisir Jakarta
›
Kapal Motor Ditambah untuk...
Iklan
Kapal Motor Ditambah untuk Mencari Korban Tenggelam di Pesisir Jakarta
Oleh
Stefanus Ato
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Hingga hari ketiga, tim gabungan masih mencari Abdul (14), remaja yang tengelam di pesisir Jakarta Utara, tidak jauh dari daerah wisata Ancol. Tim menambah satu alat utama, yaitu berupa Kapal Negara SAR Karna, untuk memperluas area pencarian pada Selasa (18/6/2019) pagi.
Koordinator Lapangan Badan SAR Jakarta, Rizky, mengatakan, sesuai perkiraan, jika telah lewat 24 jam, ada kemungkinan jasad korban mulai mengapung karena sudah hilang sejak Minggu (16/6/2019) sore. Tim gabungan dari Badan SAR Jakarta, TNI AL, dan Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara membagi tim menjadi dua kelompok untuk menyisir laut lepas di sekitar Abdul tenggelam.
”Kru pertama mencari menggunakan perahu karet ke arah barat atau mengarah ke sekitar wilayah Marina. Adapun kru kedua mengarah ke Bahtera Jaya atau arah timur,” kata Rizky.
Dengan penambahan satu kapal motor itu, jumlah keseluruhan alat utama yang dikerahkan untuk mencari korban menjadi 2 kapal motor, 2 perahu karet, dan 1 unit rigid inflatable boat (RIB). Personel pencari sebanyak 75 orang.
Abdul tenggelam bersama kerabatnya, Arya (13), saat mencari kerang di pesisir Jakarta Utara. Arya meninggal karena terlalu banyak minum air, sedangkan Abdul hilang terseret arus laut.
Andika Pratama (13), kerabat sekaligus saksi mata, pada hari Senin, mengatakan, saat kedua remaja itu tenggelam, sejumlah orang yang ikut mencari kerang berupaya menolong. Namun, mereka kesulitan karena tubuh kedua remaja itu terlalu berat.
”Dari awal sudah dibilangin kalau enggak bisa renang, enggak boleh masuk. Tapi ngeyel, tiba-tiba saja sudah ada yang tenggelam,” kata Andika.
Asep (45), salah satu warga yang sering mandi di pesisir pantai, mengatakan, tempat itu termasuk daerah rawan karena sudah banyak memakan korban jiwa. Namun, pantai itu memang menjadi favorit warga mencari kerang karena terdapat banyak batu karang.
”Sudah banyak yang tenggelam karena memang kalau menjelang sore itu arus di sini cukup deras. Ada juga lumpur hidup, kalau enggak hati-hati, ya bisa tenggelam,” katanya.